Post by qdinda on Aug 24, 2018 8:16:03 GMT
ATTITUDE GENERASI EMAS INDONESIA DI TAHUN 2045
Tahun 2045 adalah tahun dimana Indonesia genap berusia 100 tahun, menjadi salah satu alasan muncul ide, inovasi, wacana, dan kreasi tentang Generasi Emas Indonesia di tahun 2045. Istilah ini digunakan tanpa sebab, pasalnya ada satu harta karun yang sejatinya bisa menjadi modal untuk kelangsungan bangsa dan negara ini kedepannya, bernama bonus demografi. Bonus demografi merupakan keadaan dimana populasi usia produkktif lebih banyak dibanding usia non produktif. Indonesia diprediksi akan mengalami bonus demografi pada tahun 2030 mendatang.
Berdasarkan data-data diatas, apabila kondisi ekonomi dan masyarakat tetap konsisten maka pada tahun 2045 akan menjadi tahun emas bagi Indonesia. Tentu saja hal itu tidak hanya ditunjang oleh kondisi ekonomi dan bonus demografi saja, namun karakter bangsa juga akan menentukan masa kejayaan negeri ini. Karena anak bangsalah yang akan menjadi penerus pemimpin negeri ini. Apabila karakter tidak dibangun semenjak usia dini, akan susah untuk membangun dan memupuk kesadaran kearah negeri ini. Pembangunan karakter bukanlah doktrinasi, melainkan stimulasi yang membawa bangsa ini kearah yang lebih baik menuju perubahan.
Dewasa ini, pembangunan karakter melalui pendidikan formal dirasa kurang efektif, karena siswa hanya menganggap hal itu sebagai formalitas. Yang perlu dilakukan sekarang adalah merangsang jiwa nasionalisme anak bangsa keluar secara alami tanpa paksaan atau doktrin apapun. Indonesia menuju generasi 2045 sangatlah harus diperhatikan oleh siapapun yang ada di Indonesia pada saat ini. Di tahun itulah Indonesia akan merayakan 100 tahun masa kemerdekaannya. Kemerdekaan yang didapat dengan usaha yang tidak dapat kita balaskan sebagai generasi penerus.
Perubahan menjadi salah satu kesempatan emas. Hal itu dilakukan dengan penanaman “Attitude” adalah sebuah perubahan mindset untuk menjadi seorang agent of change. Menunjukkan keinginan untuk terus tumbuh dan berkembang sehingga menjadi pribadi yang lebih baik, santun dan cakap dalam bertindak. Pelita yang dapat menjadi panutan untuk lingkungan disekitar, menepiskan hal negatif. Pelita yang tak hanya membuat sekekelilingnya terang namun juga dapat berpijar dan terus menerus berpijar, menjadi satu pemimpin yang akan mencetak pemimpin-pemimpin lain. Situasi sekarang yang dihadapi bangsa Indonesia adalah ketiadaan sebuah jati diri bangsa.
Pancasila harus kembali ditegakkan menjadi sebuah pedoman hidup bagi bangsan Indonesia. Rakyat Indonesia harus bisa mengamalkan pancasila dengan baik. Rakyat Indonesia haruslah mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa agar tidak terjadi perpecahan diantara rakyat Indonesia.
Selain pancasila, pilar yang harus dikokohkan yaitu pilar pendidikan. Pendidikan memang bukanlah persoalan yang mudah, bila kita tanam sekarang ia dapat dirasakan hasilnya 20 tahun mendatang. Maka dari itu kita harus bersinergi untuk mewujudkan generasi emas 2045. Persoalan-persoalan itu dapat kita wujudkan bersama dengan bergandengan tangan. Tidak ada lagi yang lalai dalam tugas mendidik, tidak saling beradu jotos, merokok di sekolah, jujur dalam mengelola anggaran pendidikan, terlebih lagi guru mau menjadi pembelajar sejati dan terus berusaha untuk meningkatkan kapasitas dirinya.
Harapan saya terhadap generasi bangsa sekarang yaitu agar generasi kita mampu berempati dan sadar akan kewajiban kita semua dalam menjadi penerus bangsa. Semua itu dapat dimulai dengan melakukan hal kecil, karena kepedulian sesama sangat diperlukan. Tidak perlu memulai dengan hal besar, namun dengan hal kecil semua itu dapat dimulai. Oleh karna itu sebagai generasi penerus bangsa yang baik tidak boleh bersifat egois dan harus bisa menjadi agent of change. Semakin dipupuk sejak dini akan semakin tumbuh dan mengakar kuat di jiwa masing-masing. Dengan kokohnya karakter bangsa, maka akan sangat mudah mewujudkan generasi emas 2045.
Nama: Qirana Dinda Tiara
NIM: 1101618059
Subtema: Attitude
#PKKMBTPUNJ2018_3
Tahun 2045 adalah tahun dimana Indonesia genap berusia 100 tahun, menjadi salah satu alasan muncul ide, inovasi, wacana, dan kreasi tentang Generasi Emas Indonesia di tahun 2045. Istilah ini digunakan tanpa sebab, pasalnya ada satu harta karun yang sejatinya bisa menjadi modal untuk kelangsungan bangsa dan negara ini kedepannya, bernama bonus demografi. Bonus demografi merupakan keadaan dimana populasi usia produkktif lebih banyak dibanding usia non produktif. Indonesia diprediksi akan mengalami bonus demografi pada tahun 2030 mendatang.
Berdasarkan data-data diatas, apabila kondisi ekonomi dan masyarakat tetap konsisten maka pada tahun 2045 akan menjadi tahun emas bagi Indonesia. Tentu saja hal itu tidak hanya ditunjang oleh kondisi ekonomi dan bonus demografi saja, namun karakter bangsa juga akan menentukan masa kejayaan negeri ini. Karena anak bangsalah yang akan menjadi penerus pemimpin negeri ini. Apabila karakter tidak dibangun semenjak usia dini, akan susah untuk membangun dan memupuk kesadaran kearah negeri ini. Pembangunan karakter bukanlah doktrinasi, melainkan stimulasi yang membawa bangsa ini kearah yang lebih baik menuju perubahan.
Dewasa ini, pembangunan karakter melalui pendidikan formal dirasa kurang efektif, karena siswa hanya menganggap hal itu sebagai formalitas. Yang perlu dilakukan sekarang adalah merangsang jiwa nasionalisme anak bangsa keluar secara alami tanpa paksaan atau doktrin apapun. Indonesia menuju generasi 2045 sangatlah harus diperhatikan oleh siapapun yang ada di Indonesia pada saat ini. Di tahun itulah Indonesia akan merayakan 100 tahun masa kemerdekaannya. Kemerdekaan yang didapat dengan usaha yang tidak dapat kita balaskan sebagai generasi penerus.
Perubahan menjadi salah satu kesempatan emas. Hal itu dilakukan dengan penanaman “Attitude” adalah sebuah perubahan mindset untuk menjadi seorang agent of change. Menunjukkan keinginan untuk terus tumbuh dan berkembang sehingga menjadi pribadi yang lebih baik, santun dan cakap dalam bertindak. Pelita yang dapat menjadi panutan untuk lingkungan disekitar, menepiskan hal negatif. Pelita yang tak hanya membuat sekekelilingnya terang namun juga dapat berpijar dan terus menerus berpijar, menjadi satu pemimpin yang akan mencetak pemimpin-pemimpin lain. Situasi sekarang yang dihadapi bangsa Indonesia adalah ketiadaan sebuah jati diri bangsa.
Pancasila harus kembali ditegakkan menjadi sebuah pedoman hidup bagi bangsan Indonesia. Rakyat Indonesia harus bisa mengamalkan pancasila dengan baik. Rakyat Indonesia haruslah mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa agar tidak terjadi perpecahan diantara rakyat Indonesia.
Selain pancasila, pilar yang harus dikokohkan yaitu pilar pendidikan. Pendidikan memang bukanlah persoalan yang mudah, bila kita tanam sekarang ia dapat dirasakan hasilnya 20 tahun mendatang. Maka dari itu kita harus bersinergi untuk mewujudkan generasi emas 2045. Persoalan-persoalan itu dapat kita wujudkan bersama dengan bergandengan tangan. Tidak ada lagi yang lalai dalam tugas mendidik, tidak saling beradu jotos, merokok di sekolah, jujur dalam mengelola anggaran pendidikan, terlebih lagi guru mau menjadi pembelajar sejati dan terus berusaha untuk meningkatkan kapasitas dirinya.
Harapan saya terhadap generasi bangsa sekarang yaitu agar generasi kita mampu berempati dan sadar akan kewajiban kita semua dalam menjadi penerus bangsa. Semua itu dapat dimulai dengan melakukan hal kecil, karena kepedulian sesama sangat diperlukan. Tidak perlu memulai dengan hal besar, namun dengan hal kecil semua itu dapat dimulai. Oleh karna itu sebagai generasi penerus bangsa yang baik tidak boleh bersifat egois dan harus bisa menjadi agent of change. Semakin dipupuk sejak dini akan semakin tumbuh dan mengakar kuat di jiwa masing-masing. Dengan kokohnya karakter bangsa, maka akan sangat mudah mewujudkan generasi emas 2045.
Nama: Qirana Dinda Tiara
NIM: 1101618059
Subtema: Attitude
#PKKMBTPUNJ2018_3