Post by Athaya Salsabila on Aug 24, 2018 10:06:29 GMT
Athaya Salsabila
Tema: Attitude
MENYIKAPI KEMAJUAN TEKNOLOGI DITENGAH PERADABAN ZAMAN MILENIAL UNTUK GENERASI MASA DEPAN YANG BERKUALITAS
Saat ini kita hidup dizaman milenial dimana teknologi sudah tidak mungkin bisa dihindari dan menjadi bagian yang wajib didalam kehidupan kita. Adapun Teknologi yang paling besar pengaruhnya saat ini yaitu perkembangan internet dan alat-alat yang mendukung kemudahan untuk mengaksesnya. Teknologi ini sangat berpengaruh besar terhadap generasi sekarang terutama kepada Generasi X dan Generasi Z atau Gen X dan Gen Z. Generasi sekarang terbagi menjadi tiga, yaitu generasi X,Y, dan Z. Adapun rentang usianya memiliki informasi yang berbeda-beda, namun dapat diambil kesimpulan secara umum yaitu Gen X merupakan generasi yang lahir pada tahun 1961-1980, Gen Y atau generasi millenial yang lahir pada tahun 1981-2000, dan Gen Z yang lahir pada tahun 2001-2010. Maka Gen Y dan Gen Z merupakan generasi yang sangat mendominasi dalam penggunaan teknologi modern saat ini. Kedua generasi ini sangat beragam dalam memanfaatkan teknologi, baik itu memanfaatkannya dengan baik atau memanfaatkannya dengan buruk. Adapun beberapa contoh sisi baik yaitu seperti tempat untuk menciptakan inovasi baru, berkreasi, menyebarkan konten positif, berkolaborasi dengan berbagai pihak diseluruh dunia, dan lain-lain. Dan adapun sisi buruk juga menjadi tantangan untuk generasi ini yang mana teknologi kurang dimanfaatkan dengan bijak seperti untuk menghujat, melakukan tindak kriminal, dimanjakan dengan teknologi sehingga lebih banyak menjadi pengguna daripada pencipta, dan lain-lain. Tindakan ini menjadi penentu seberapa mampu kita hidup dengan baik dizaman ini dengan memanfaatkan teknologi dalam mempersiapkan masa depan bangsa yang maju.
Selain itu generasi ini juga harus memiliki sikap bijak ditengah tren yang sangat mudah mempengaruhi anak muda, yang bisa terus meningkatkan perilaku konsumtif sehingga perlu adanya pembekalan yang matang dalam mempersiapkan masa depan Indonesia di era globalisasi yang terus berkembang.
Generasi inilah yang menjadi generasi emas dimasa mendatang pada saat Indonesia genap berusia 100 tahun, yaitu pada tahun 2045. Disini terjadi masa bonus Demografi yang dimulai dari tahun 2025 yaitu penduduk Indonesia 70% didominasi oleh penduduk dengan usia produktif yakni dari usia 15 tahun sampai 64 tahun. Hal tersebut dapat diprediksikan bahwa Indonesia akan mengalami kemajuan yang pesat disegala aspek, baik itu ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, teknologi, dan lain sebagainya. Namun hal tersebut tidak akan tercipta dengan baik jikalau generasi sekarang kurang mampu memiliki sikap yang bijak untuk mempersiapkan kelanjutan masa depan bangsa Indonesia.
Maka dari itu, dari sini akan disampaikan bagaimana menjadi generasi yang berkualitas dalam mempersiapkan masa depan bangsa Indonesia yang lebih maju dengan memiliki pola pikir yang dapat berorientasi kedepan dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari tak terkecuali sebagai mahasiswa. Semuanya tidak akan berhasil jikalau hanya memiliki pemikiran yang kritis tanpa disertai sikap atau aksi nyata.
Alasan kemajuan suatu negara dapat dilihat dari beberapa faktor, seperti tingkat pertumbuhan penduduk, pemerataan pendidikan, kualitas hidup, rata-rata pendapatan, perkembangan IPTEK, dan lain sebagainya. Indonesia sendiri masih tergolong menjadi negara berkembang karena belum dapat memenuhi faktor-faktor tersebut dengan baik. Kemudian, kedisiplinan bangsa ini masihlah sangat rendah. Kedisiplinan juga merupakan faktor penentu kemajuan suatu bangsa, apabila masyarakatnya memiliki sifat disiplin yang tinggi meskipun dari hal yang kecil, maka akan menciptakan bangsa tersebut memiliki budaya keseharian yang baik sehingga dapat memilki pola pikir yang maju.
Dari yang sebelumnya dibahas, sekarang ini penduduk Indonesia didominasi oleh para penduduk dengan usia produktif termasuk kalangan pemuda, tak terkecuali mahasiswa. Mahasiswa dikenal sebagai pribadi yang memiliki sifat yang berani, cerdas, memiliki tingkat partisipasi yang tinggi dalam proses pembangunan negara, dan lain sebagainya. Hal ini tak terlepas pada peran mahasiswa yang dapat menjadi contoh dimasyarakat khususnya anak muda. Peran penting mahasiswa harus dimaksimalkan sebaik mungkin khususnya dalam perkembangan teknologi saat ini. Mahasiswa yang terbuka akan kemajuan teknologi tentunya harus mengetahui apa saja yang dapat dimanfaatkan dari kemajuan ini dengan memperlakukannya dengan baik. Namun sayangnya masih banyak generasi saat ini yang kurang bijak dalam menggunakan teknologi, terutama penggunaan gawai(gadget) dan internet. Banyak sekali fenomena yang muncul yang dapat merusak moral bangsa sehingga para pemuda lebih condong menggunakan teknologi hanya sebagai hiburan dibanding untuk menciptakan sebuah inovasi.
Adapun contohnya yaitu media sosial yang sangat berpengaruh besar dalam kehidupan kita sehari-hari. Komunikasi, informasi, ilmu pengetahuan, dan lain sebagainya dapat kita peroleh dengan mudah dan cepat melalui media ini. Contohnya berbagai aplikasi seperti WhatsApp, Line, Instagram, YouTube, Blog, dan lain-lain. Mereka sudah melekat dalam kehidupan kita mulai dari bangun hingga tidur kembali. Selain itu akses untuk menyebarkannya sangatlah mudah, dengan memiliki kuota yang cukup dengan harga yang murah dan tinggal satu klik untuk menyebarkannya sudah dapat dilihat semua orang diseluruh dunia.
Orang-orang yang aktif dimedia sosial biasa disebut warganet atau netizen. Dilihat dari beberapa pengamatan, warganet di Indonesia sangatlah banyak dan didominasi oleh anak muda. Selain itu, warganet di Indonesia sangatlah mudah terpengaruh dalam perkembangan zaman seperti berlomba-lomba mengikuti mode yang sedang tren namun dengan waktu yang relatif singkat sehingga terjadi pemborosan, mengikuti tantangan-tantangan yang dapat membahayakan diri demi bisa menjadi pusat perhatian, gemar menyebar berita-berita palsu atau hoax, dan lain-lain. Inilah yang menjadi salah satu penghambat kemajuan suatu bangsa dari sisi pola pikir. Maka dari itu kita harus bisa memanfaatkan media sosial ini dengan bijak, yaitu dengan selektif dan tegas dalam penggunaanya. Mencegah perbuatan tersebut kearah yang lebih bermanfaat seperti membaca artikel terpercaya yang dapat memunculkan kreatifitas, memiliki panutan figur yang dapat menginspirasi untuk berbuat kebaikan, mengampanyekan penggunaan media sosial dengan bijak, dewasa, dan tepat, bahkan menciptakan konten-konten kreatif yang dapat menarik generasi muda untuk mengisi waktu luangnya dengan hal yang lebih bermanfaat daripada hanya sekedar mencari hiburan, memberantas konten-konten buruk yang dapat mempengaruhi generasi muda dengan cara mereport dengan pengkajian terlebih dahulu, dan lain sebagainya. Ini merupakan peran penting anak muda dalam memanfaatkan teknolgi ditengah maraknya digitalisasi pada keseharian kita sehingga memudahkan kita tanpa harus berhadapan langsung dengan apa yang ingin kita miliki.
Akan tetapi, manusia tetaplah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Meskipun sekarang segalanya serba digital, interaksi kepada sesama manusia tidak mungkin bisa dihindarkan, terlebih untuk memenuhi kebutuhan hidup dimasa yang akan datang dengan memiliki pekerjaan. Seorang yang akan mendapatkan pekerjaan maka ia harus memiliki keterampilan yang cukup untuk diterima suatu perusahaan atau memulai bisnis mandiri. Semuanya akan tercapai dengan baik apabila dipersiapkan dengan baik pula jauh sebelumnya.
Adapun terdapat 10 tingkat kriteria yang paling diinginkan suatu perusahaan dalam menerima karyawan barunya, antara lain:
1. Communication & sales skill
2. Self management
3. Presentation skill
4. Leadership
5. Personality development
6. Problem solving skill
7. Conflict management
8. Emotional control skill
9. Cognitive & knowledge
10. Project management skill
Dari situ dapat disimpulkan bahwa seseorang yang ingin diterima perusahaan maka harus yang berkualitas, dan jika ingin berkualitas maka harus memperisapkan segalanya dengan baik, salah satunya dengan memiliki pengalaman yang cukup. Sebagai mahasiswa IPK yang tinggi tidaklah cukup. Untuk memenuhi kriteria diatas secara sempurna maka dapat diperoleh dari pengalaman dengan terbiasa berinteraksi kepada banyak orang, terbiasa berkomunikasi didepan banyak orang, pandai memecahkan masalah, berjiwa kepemimpinan, dan lain-lain. Salah satu cara untuk memilikinya yaitu aktif dalam mengikuti kegiatan, seperti mengikuti organisasi, aktif dalam pengembangan masyarakat secara langsung, terbuka terhadap dunia luar, dan lain-lain. Sehingga dari sini kita semakin terbiasa terhadap dunia luar dan lebih siap dalam menghadapi tantangan dimasa depan. Jikalau semua anak muda di Indonesia termasuk mahasiswa dapat berperan aktif dalam pengembangan dirinya, maka tak akan diragukan bahwa masa depan kita yang memiliki kuantitas usia produktif yang tinggi juga akan memiliki kualitas yang tinggi pula.
Kemudian, anak muda yang cerdas harus bisa merencanakan masa depannya dengan baik, salah satunya membuat kebutuhan prioritas ditengah maraknya tren yang sangat mudah mempengaruhi anak muda agar terlihat keren dimata orang lain sehingga mengesampingkan kebutuhan prioritasnya demi memenuhi gaya hidupnya. Contohnya, generasi milenial sekarang sangat suka menghabiskan uangnya untuk melakukan hobinya dan agar untuk dilihat oleh banyak orang dimedia sosial. Contoh hobi yang sekarang sedang tren dikalangan anak muda yaitu travelling. Saat ini banyak sekali penyedia jasa layanan travelling dengan menawarkan tiket dengan harga yang murah sehingga menjadikan anak muda semakin tergiur menghabiskan uangnya untuk pergi berlibur demi mengikuti tren, atau membeli produk yang sedang tren dengan mudah melewati online shop yang semakin menjamur dizaman sekarang. Hal tersebut menjadikan anak muda di Indonesia semakin konsumtif ketimbang produktif. Sedangkan untuk menjadikan sebuah negara maju yaitu menjadi negara yang produktif, apalagi sekarang Indonesia didominasi oleh kalangan usia produktif. Jika terus seperti ini, maka salah satu akibatnya yaitu akan bisa diprediksi bahwa generasi sekarang akan sulit memiliki rumah dimasa depan, dan tidak menjadikan rumah sebagai prioritas kebutuhan mereka. Padahal rumah atau tempat tinggal yang layak dan dimiliki sendiri merupakan kebutuhan yang penting dalam membangun rumah tangga dan menghasilkan generasi baru yang juga harus produktif. Sedangkan, harga tanah diperkotaan dan harga properti juga terus melonjak sangat tinggi. Oleh karena itu, segalanya harus direncanakan secara matang antara penghasilan dengan kebutuhan dan generasi sekarang wajib memiliki sikap untuk tidak boros dan terbiasa hidup hemat dengan cara belajar untuk menabung. Dengan terbiasa hidup hemat dan tidak berlebihan maka akan mengurangi perilaku konsumtif dan terus berupaya dengan bersikap lebih produktif dalam menghadapi persaingan global dimasa depan.
Generasi muda zaman sekarang merupakan penentu kesuksesan bangsa Indonesia dimasa depan. Untuk mempersiapkan secara matang, harus dimulai dari diri sendiri yaitu bagaimana seorang memiliki pola pikir yang dapat berorientasi kedepan. Dengan memiliki pola pikir tersebut, maka akan menjadikan generasi yang siap menghadapi segala kemungkinan yang akan muncul dimasa depan. Kemudian, generasi yang baik yaitu dapat memanfaatkan teknologi yang sudah ada secara bijak. Kemudahan teknologi mengakibatkan dua sisi yang saling mempengaruhi terhadap tindakan generasi saat ini yang terbuka terhadap perkembangan teknologi. Bersikap kritis merupakan hal yang bisa menentukan seorang dapat memanfaatkan teknologi secara bijak kemudian dapat menjadi contoh bagi kalangan muda, dan perilaku yang tidak baik dalam pemanfaatan teknologi akan tergeser seiring pemanfaatan teknologi yang tepat yang lebih mendominasi.
Selain itu, ketika generasi sekarang sudah memiliki pola pikir yang maju, akan menjadikan seorang bisa mengaplikasikannya dikehidupan sehari-hari. Salah satunya yaitu turut menjadi bagian perubahan dengan cara aktif dalam pengembangan diri dengan mengikuti berbagai aktivitas yang berinteraksi langsung dengan berbagai pihak sehingga menjadi hal yang sudah biasa ketika berhadapan dengan persaingan global dimasa yang akan datang.
Kebutuhan seseorang akan terus meningkat namun pendapatan seseorang belum tentu dapat memenuhi kebutuhan dengan harga yang bisa terus melonjak. Maka dari itu, perilaku konsumtif bangsa Indonesia haruslah mulai dikurangi dengan cara berperilaku hemat dan belajar untuk menabung dalam mempersiapkan masa depan. Sikap yang berlebihan merupakan tindakan yang tidak tepat untuk mempersiapkan masa depan yang lebih baik sebab masa depan Indonesia yang akan didominasi usia produktif juga harus menjadikan masyarakat Indonesia lebih produktif pula dibanding konsumtif.
Dengan memiliki sikap tersebut maka akan bisa diprediksikan kuantitas dan kualitas usia produktif masyarakat Indonesia pada tahun 2045 tinggi dan layak menjadi negara yang maju disegala aspek.
Maka hal tersebut merupakan kewajiban setiap orang bagaimana bisa menjadikan kualitas hidupnya semakin baik dan menciptakan generasi selanjutnya yang dapat mempertahankan kualitas negara yang semakin maju.
#PKKMBTPUNJ2018_3