Post by emiramaww on Aug 24, 2018 13:11:22 GMT
Nama : Emira Mauliana
Mewujudkan Generasi Emas Indonesia
Berbicara mengenai generasi emas, Kemendikbud telah mengangkat tema “Bangkitnya Generasi Emas Indonesia” dalam rangka Hari Pendidikan Nasional tahun 2012 ini. Generasi emas sendiri merupakan generasi yang mampu bersaing secara global dengan bermodalkan kecerdasan yang komprehensif antara lain produktif, inovatif, damai dalam interaksi sosialnya, sehat dan menyehatkan dalam interaksi alamnya, dan berperadaban unggul. Hal ini merupakan harapan terbesar bangsa Indonesia di tahun 2045 nanti. Bukan tanpa perhitungan dalam merumuskan cita-cita ini, dalam upaya mewujudkan generasi emas ini Indonesia didukung dengan kondisi demografi dimana usia produktif paling tinggi di usia anak-anak dan orang tua.
Lalu siapakah yang termasuk dalam golongan generasi emas? Apakah mahasiswa termasuk di dalamnya? Jawabannya adalah iya, mahasiswa merupakan generasi emas bangsa yang seringkali digambarkan sebagai sosok unggul, pilihan, kreatif dan memilki integritas tinggi serta intelektual yang luar biasa. Mahasiswa. Awal pergerakan, pergerakan peradaban, pergerakan pemikiran, pergerakan idealisme. Mahasiswa bukan hanya sebagai penggerak terhebat tetapi juga kelompok intelektual yang memilki pemikiran yang layak diperhitungkan. Idealisme kuat, kritis, kreatif tetapi tidak anarkis menjadi kekuatan mahasiswa. Yah itulah mahasiswa sebagai Generasi Emas. Generasi perintis perubahan dalam rangka membentuk kehidupan dan peradaban bangsa yang dinamis ke arah yang lebih baik. Berbicara mengenai posisi kita yang berada kampus Fakultas Ilmu Pendidikan UNJ yang humanis, maka Melalui Tri Darma Perguruan Tinggi yakni; Pendidikan dan pengajaran, Penelitian, Pengabdian pada masyarakat sebagai seorang mahasiswa diharapkan mampu menjadi agen perubahan kearah yang lebih baik dengan landasan moral yang kuat dan lurus.
Peran pendidikan dalam mempersiapkan generasi 2045 sangat penting. Itulah sebabnya, Lembaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (LPTK) perlu menyiapkan pendidikan tenaga pendidik untuk menyiapkan generasi 2045 itu, dan manajemen ketenagaan pendidik yang profesional. Dalam konteks penyiapan generasi 2045, peran pendidik sangatlah penting dan masa depan bangsa ada di pundak pendidik atau guru.
“Sistem pendidikan masa depan bangsa Indonesia adalah pendidikan yang mengantarkan generasi masa kini menjadi generasi emas Indonesia 2045. Generasi ini akan menjadi generasi penduduk warga dunia yang bersifat transkultural, namun harus tetap hidup dan berkembang dalam jati diri dan budaya Indonesia sebagai sebuah bangsa yang bermartabat. Daya saing di satu sisi dan kemampuan kolaborasi di sisi lain adalah dua polar kompetensi yang harus bersinergi sebagai profil dasar manusia Indonesia 2045. Gambaran sosok manusia Indonesia generasi 2045 harus menjadi pijakan dan cantolan upaya pendidikan, dan pendidikan akan memainkan peran baru dalam perspektif pengembangan sosok generasi 2045. Generasi manusia Indonesia 2045 adalah manusia abad 21 yang ditandai dengan ketersediaan teknologi yang telah mengubah pola hidup dan pola pikir manusia. Teknologi informasi digunakan manusia dalam berbagai hal, baik dalam komunkasi maupun bisnis.Pada saat yang sama muncul berbagai persoalan yang bisa mengganggu kesejahteraan masyarakat, seperti masalah makanan, air bersih, perubahan iklim global, dan penuruan daya dukung lingkungan. Dalam kondisi seperti ini hal yang cukup krusial adalah merespons kompleksitas masalah, berkomunikasi efektif, memanage informasi secara dinamis, bekerja dan mencari solusi dalam nuansa kolaboratif, mengunakan teknologi secara efektif, melahirkan pengetahuan baru secara berkelanjutan. Semua ini adalah keterampilan yang dibutuhkan dalam abad dua puluh satu.
Untuk menjawab tantangan global ini, pemuda Indonesia dituntut melakukan empat hal, yaitu riset, advokasi, kemampuan produksi, dan publikasi. Bukanlah pemuda yang mengatakan bahwa “inilah ayahku”, Sesungguhnya pemuda adalah mereka yang berkata “inilah aku” (Ali bin Abi Thalib) Musthafa Al-ghulayyani dalam kitab Jazariyyah mengatakan bahwa “Sesungghunya di tangan pemuda, hari ini adalah perkara-perkara umat dan masa depan umat ada pada pemuda hari ini. Begitu juga dengan pesan Bung Karno, sediakan sepuluh pemuda maka akan kugonjangkan dunia, sediakan seribu orang tua maka akan kupindahkan gunung semeru.
#PKKMBTPUNJ_3