Post by nasa on Aug 24, 2018 14:00:06 GMT
Kreatifitas Generasi Emas Indonesia di Tahun 2045
Suasana masih akrab dengan perayaan kemerdekaan yang diselenggarakan pada 17 Agustus beberapa hari kemarin. Ini artinya 27 tahun lagi Indonesia menginjak usia satu abad setelah kemerdekaan. Tampaknya memang masih panjang, tapi jika tak ditunggu maka amatlah singkat. Satu hal yang terlintas didalam benak adalah Indonesia 100 tahun kemerdekaan harus lebih berjaya dan maju mendunia dibanding sekarang. Saat ini dunia bergerak begitu cepat. Negara-negara dipenjuru dunia berlomba untuk menjadi yang terkuat, terhebat, tercepat, dan terbaik. Lantas di tahun 2045 apakah Indonesia bisa mencapai masa keemasan seperti mereka yang telah mendahului?
Saat ini Indonesia tengah mengalami bonus demografi dimana jumlah usia produktifnya sangat banyak. Tentu hal ini adalah sinyal positif bagi Indonesia untuk terus melebarkan sayap. Peran kreatifitas generasi muda sebagai penerus bangsa merupakan salah satu kekuatan yang dapat mengoptimalkan potensi anak bangsa. Kreatifitas memiliki potensi yang besar dan pengaruh yang besar pula terhadap aspek kehidupan yang kita jalani. Bahkan sejak muda, kreatifitas bukan hanya ditanamkan melainkan harus diasah agar kualitas yang dihasilkan pun maksimal. Kaya sumber daya alam tidak menjamin suatu bangsa menciptakan masyarakat yang sejahtera dan maju. Kemerdekaan boleh jadi dianggap ilusi karena kemiskinan masih menjadi pekerjaan rumah yang belum bisa terselesaikan hingga saat ini. Generasi muda Indonesia sebagai penerus bangsa dimasa depan harus memiliki senjata yang dapat memerdekakan bangsa sehingga menjadi bangsa yang mandiri dan sejahtera.
"Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia" kembali sejenak kita kenang pidato presiden, Bapak Soekarno. Jika direfleksikan, maka sejatinya jumlah yang besar bukan penentu majunya suatu bangsa. Akan tetapi, dibutuhkan pemuda pemudi unggul yang memiliki kualitas dan visi yang besar dalam menatap dunia. Generasi muda harus memiliki keunggulan kapasitas intelektual, harus mencari wawasan yang luas agar tercipta generasi yang kreatif dan inovatif. Sebenarnya Indonesia memiliki cukup banyak pemuda pemudi berpotensi dalam industri kreatif. Indonesia telah menemukan beberapa talenta muda yang berhasil mengharumkan nama bangsa di kancah internasional. Seperti Bayu Santoso Mahasiswa ISI Yogyakarta pemenang design cover album Maroon 5 yang mendunia. Pierre Coffin dibalik keunikan Minions terdapat pria berdarah Indonesia didalamnya. Tak hanya dibidang industry kreatif, pemuda Indonesia pun banyak yang berprestasi dibidang lainnya. Tak perlu ditelusuri lebih lanjut, hal ini membuktikan bahwa sejatinya pemuda pemudi bangsa memang memiliki banyak talenta. Namun, kembali lagi kedalam diri masing-masing.
Mewujudkan Indonesia emas tidak semata tentang berjuang sendiri. Sumpah Pemuda diciptakan tentu bukan hanya syair belaka, melainkan mengajak para generasi untuk bersatu padu membangun bangsa ini menjadi lebih baik lagi. Sudah bukan zamannya lagi anak muda berkata ingin berkontribusi untuk Indonesia tapi tak punya modal. Sesungguhnya modal utama itu sendiri adalah kreatifitas. Seharusnya kita merasa beruntung dilahirkan di negeri ini dengan orang-orang kreatif didalamnya dan kekayaan budaya yang luar biasa.
Menjadi seorang pemuda yang kreatif bisa dimulai dari hal-hal yang kecil. Jika hal kecil dirasa sudah mantap, barulah bisa melangkah ke hal-hal yang besar. Menemukan cara di luar hal yang biasa atau thinking out of the box, merupakan salah satu hal yang bisa dilakukan. Sebagai mahasiswa kuatnya kreatifitas dan produktivitas merupakan kunci membangun NKRI. Komitmen dan keyakinan menjadi mahasiswa yang sukses adalah modal yang utama. Komitmen untuk dapat menjadi mahasiswa yang kreatif dan produktif melalui fasilitas yang disediakan kampus sehingga melahirkan dan mengembangkan hardskill dan softskill bagi mahasiswa itu sendiri. Para mahasiswa sebagai calon-calon pemimpin bangsa dimasa depan harus memiliki kompetensi yang unggul secara soft dan hardskill. Masa depan bangsa ditentukan oleh seluruh masyarakat terutama peran kita mahasiswa sebagai generasi muda. Jika kita mampu mengubah sikap mentalitas bangsa serta menciptakan generasi emas di Indonesia, maka perubahan dan kemajuan bangsa ini akan terwujud. Saatnya kini generasi muda menyiapkan kontribusi aktif untuk kemajuan bangsa. Seperti yang dikatakan oleh John F. Kennedy “Jangan tanyakan apa yang negara berikan kepadamu, tapi tanyakanlah apa yang kamu berikan kepada negaramu?”
Kreatifitas tidak hanya soal imajinasi melainkan bersifat membumi dan praktis, agar menjadi sesuatu yang produktif. Pemuda penerus bangsa sebagai pilar-pilar masa depan memiliki kekuatan besar untuk mendongkrak bangsa ini bersaing dalam dunia internasional. Dalam hal ini pemerintah perlu mendukung dan membina agar insan-insan berkembang menjadi kekuatan besar bagi bangsa ini, diharapkan dapat membangun atmosfer yang lebih baik kearah pengembangan kemajuan negri. Berjalan menuju konsep leader bukan lagi follower, menuju produktifitas bukan hanya sekedar konsumeris.