Post by Muhamad Fiqi Ramadhan on Aug 13, 2017 15:05:03 GMT
Generasi Millennial
Generasi Millennial atau sering disebut Millennials saja adalah sebuah istilah yang populer menggantikan generasi Y.Generasi Y adalah cohort (kelompok demografis) yang lahir setelah Generasi X (Generasi Bapak Ibu kita)
Menurut para peneliti sosial,generasi Y atau Millennials ini lahir pada rentang tahun 1980an sampai 2000.Dengan kata lain,generasi millennial ini adalah anak anak muda yang saat ini berusia 15-35 tahun.Berarti saya dan kalian juga bagian dari Millenials.
Generasi millennial memiliki karakteristik yang khas, kita lahir di zaman tv sudah berwarna dan memakai remote, sejak zaman sekolah sudah memakai handphone, kuota internet merupakan kebutuhan pokok setelah sandang pangan papan, berusaha selalu terkoneksi kapanpun dimanapun, eksistensi ditentukan dari jumlah followers dan like.
“Ketergantungan generasi millennial pada teknologi dan sifat mereka yang ingin selalu berkontribusi dalam komunitas membuat millennial selalu ingin menggunakan produk dan jasa yang menggunakan teknologi” ujar Hermawan Sutanto (kandidat Doktor Millennial & Chief Commercial Officer).
Cara bekerja generasi langgas pun berbeda,Hermawan menyebut, generasi ini merupakan yang paling produktif jika bisa dikelola dengan baik dan benar. Begitupun dalam menyelesaikan pekerjaan bisa dilakukan dengan cepat berkat kemampuan multitasking dan keakraban dengan teknologi.
Beberapa poin penting untuk mengenali karakteristik generasi millennial:
1. Lebih prefer menggunakan ponsel dibandingkan TV
Hal tersebut diakibatkan oleh generasi ini lahir di era kecanggihan teknologi,dan internet berperan besar dalam keberlangsungan hidup mereka, maka televisi bukanlah prioritas bagi mereka. Dengan mencari informasi ke google atau forum perbincangan lainnya, Millennials lebih suka mendapat informasi dari ponsel mereka.
2. Millennial wajib punya sosial media.
Komunikasi yang berjalan pada orang-orang generasi millennial sangatlah lancar, Namun,bukan berarti komunikasi itu selalu terjadi dengan face to face, tapi justru sebaliknya. Banyak dari kalangan millennial melakukan semua komunikasinya melalui text messaging atau juga chatting di dunia maya, dengan membuat akun yang berisikan profil dirinya, seperti Instagram,Line,Twitter dll.
3. Millennial kurang suka membaca secara konvensional
Populasi orang yang suka membaca buku turun drastis pada generasi Millennial. Bagi generasi ini, tulisan dinilai memusingkan dan membosankan. Generasi millennial dinilai lebih suka melihat gambar, apalagi jika gambarnya unik dan berwarna. Walaupun begitu bukan berarti millennial yang hobi membaca buku sudah punah di generasinya.
4. Millennial cenderung tidak loyal namun bekerja lebih efektif
Diperkirakan pada tahun 2025 mendatang, millennial akan menduduki porsi tenaga kerja di seluruh dunia sebanyak 75 persen. Kini, tidak sedikit posisi pemimpin dan manajer yang telah diduduki oleh millennial. Seperti yang diungkap oleh Sociolabb, kebanyakan dari millennial cenderung meminta gaji tinggi, meminta jam kerja fleksibel, dan meminta promosi dalam waktu setahun. Mereka juga tidak loyal terhadap suatu pekerjaan atau perusahaan, namun loyal terhadap suatu merek. Namun demikian, kaum millennial hidup di era teknologi informasi yang menjadikan mereka tumbuh cerdas, tak sedikit perusahaan yang mengalami kenaikan pendapatan karena mempekerjakan millennial.
5. Millennial mulai banyak melakukan transaksi secara cashless
Sebab semuanya semakin mudah dengan kecanggihan teknologi yang semakin maju ini, maka generasi millennial pun mulai banyak ditemui perilaku transaksi pembelian yang sudah tidak menggunakan uang lagi alias cashless. Generasi ini tidak mau repot dengan membawa uang kemana mana, karena dewasa ini hampir semua transaksi bisa menggunakan kartu, hanya perlu gesek dan tapping. Mulai dari transportasi umum seperti bis dan commuter line yang sudah menggunakan sistem e-money, hingga berbelanja baju serta kegiatan jual beli lainnya.
Itulah beberapa karakteristik yang beberapa mungkin menggambarkan kita sebagai Millennials. Dan berikut ada beberapa hal yang harus dilakukan agar menjadi generasi millennial yang bermanfaat.
1. Berfikiran Kritis
Cobalah terbuka dengan keadaan sekitar dan jangan cuek, mulai dari masalah politik, ekonomi, sampai sosial dan budaya. Jangan telan informasi mentah mentah, bersikap kritislah dengan mencari tau sumbernya serta keakuratan informasi yang didapat.
2. Gunakan media sosial dengan bijak
Secara teknis media sosial bisa menjadi ‘kawan’ serta bisa juga menjadi ‘lawan’. Itu semua bergantung bagaimana millennial menggunakannya. Maka gunakanlah dengan bijak, hindari penyebaran informasi tanpa fakta dan jangan mengundang perpecahan.
3. Buatlah visi yang realistis dan kerja nyata
Dewasa ini, Indonesia banyak kekurangan orang ber-visi yang jelas serta realistis, maka dari itu kita sebagai millennial haruslah menerapkan SMART yaitu, Spesific Measureable, Achieveable, Reasonable, dan juga Timephased. Beberapa elemen ini dapat membuat visi kita bukan hanya omong kosong.
4. Susah cari kerja? Mengapa tidak menciptakan pekerjaan?
Banyak dari millennials yang memiliki pendidikan tinggi namun masih pengangguran, alasannya pun bermacam macam, mulai dari pendapatan yang tidak dapat menutupi pengeluaran sampai sistem birokrasi dari perusahaannya. Bukalah mata dan pikiran, sekarang ini zamannya Industri Kreatif. Kreatif lah dalam mengolah apa yang ada disekitar kita. Gunakan pendidikan yang didapat untuk menghasilkan pendapatan sampingan dengan membuka usaha kecil kecilan dan dapat menciptakan lapangan pekerjaan yang bermanfaat.
Generasi Millennial atau sering disebut Millennials saja adalah sebuah istilah yang populer menggantikan generasi Y.Generasi Y adalah cohort (kelompok demografis) yang lahir setelah Generasi X (Generasi Bapak Ibu kita)
Menurut para peneliti sosial,generasi Y atau Millennials ini lahir pada rentang tahun 1980an sampai 2000.Dengan kata lain,generasi millennial ini adalah anak anak muda yang saat ini berusia 15-35 tahun.Berarti saya dan kalian juga bagian dari Millenials.
Generasi millennial memiliki karakteristik yang khas, kita lahir di zaman tv sudah berwarna dan memakai remote, sejak zaman sekolah sudah memakai handphone, kuota internet merupakan kebutuhan pokok setelah sandang pangan papan, berusaha selalu terkoneksi kapanpun dimanapun, eksistensi ditentukan dari jumlah followers dan like.
“Ketergantungan generasi millennial pada teknologi dan sifat mereka yang ingin selalu berkontribusi dalam komunitas membuat millennial selalu ingin menggunakan produk dan jasa yang menggunakan teknologi” ujar Hermawan Sutanto (kandidat Doktor Millennial & Chief Commercial Officer).
Cara bekerja generasi langgas pun berbeda,Hermawan menyebut, generasi ini merupakan yang paling produktif jika bisa dikelola dengan baik dan benar. Begitupun dalam menyelesaikan pekerjaan bisa dilakukan dengan cepat berkat kemampuan multitasking dan keakraban dengan teknologi.
Beberapa poin penting untuk mengenali karakteristik generasi millennial:
1. Lebih prefer menggunakan ponsel dibandingkan TV
Hal tersebut diakibatkan oleh generasi ini lahir di era kecanggihan teknologi,dan internet berperan besar dalam keberlangsungan hidup mereka, maka televisi bukanlah prioritas bagi mereka. Dengan mencari informasi ke google atau forum perbincangan lainnya, Millennials lebih suka mendapat informasi dari ponsel mereka.
2. Millennial wajib punya sosial media.
Komunikasi yang berjalan pada orang-orang generasi millennial sangatlah lancar, Namun,bukan berarti komunikasi itu selalu terjadi dengan face to face, tapi justru sebaliknya. Banyak dari kalangan millennial melakukan semua komunikasinya melalui text messaging atau juga chatting di dunia maya, dengan membuat akun yang berisikan profil dirinya, seperti Instagram,Line,Twitter dll.
3. Millennial kurang suka membaca secara konvensional
Populasi orang yang suka membaca buku turun drastis pada generasi Millennial. Bagi generasi ini, tulisan dinilai memusingkan dan membosankan. Generasi millennial dinilai lebih suka melihat gambar, apalagi jika gambarnya unik dan berwarna. Walaupun begitu bukan berarti millennial yang hobi membaca buku sudah punah di generasinya.
4. Millennial cenderung tidak loyal namun bekerja lebih efektif
Diperkirakan pada tahun 2025 mendatang, millennial akan menduduki porsi tenaga kerja di seluruh dunia sebanyak 75 persen. Kini, tidak sedikit posisi pemimpin dan manajer yang telah diduduki oleh millennial. Seperti yang diungkap oleh Sociolabb, kebanyakan dari millennial cenderung meminta gaji tinggi, meminta jam kerja fleksibel, dan meminta promosi dalam waktu setahun. Mereka juga tidak loyal terhadap suatu pekerjaan atau perusahaan, namun loyal terhadap suatu merek. Namun demikian, kaum millennial hidup di era teknologi informasi yang menjadikan mereka tumbuh cerdas, tak sedikit perusahaan yang mengalami kenaikan pendapatan karena mempekerjakan millennial.
5. Millennial mulai banyak melakukan transaksi secara cashless
Sebab semuanya semakin mudah dengan kecanggihan teknologi yang semakin maju ini, maka generasi millennial pun mulai banyak ditemui perilaku transaksi pembelian yang sudah tidak menggunakan uang lagi alias cashless. Generasi ini tidak mau repot dengan membawa uang kemana mana, karena dewasa ini hampir semua transaksi bisa menggunakan kartu, hanya perlu gesek dan tapping. Mulai dari transportasi umum seperti bis dan commuter line yang sudah menggunakan sistem e-money, hingga berbelanja baju serta kegiatan jual beli lainnya.
Itulah beberapa karakteristik yang beberapa mungkin menggambarkan kita sebagai Millennials. Dan berikut ada beberapa hal yang harus dilakukan agar menjadi generasi millennial yang bermanfaat.
1. Berfikiran Kritis
Cobalah terbuka dengan keadaan sekitar dan jangan cuek, mulai dari masalah politik, ekonomi, sampai sosial dan budaya. Jangan telan informasi mentah mentah, bersikap kritislah dengan mencari tau sumbernya serta keakuratan informasi yang didapat.
2. Gunakan media sosial dengan bijak
Secara teknis media sosial bisa menjadi ‘kawan’ serta bisa juga menjadi ‘lawan’. Itu semua bergantung bagaimana millennial menggunakannya. Maka gunakanlah dengan bijak, hindari penyebaran informasi tanpa fakta dan jangan mengundang perpecahan.
3. Buatlah visi yang realistis dan kerja nyata
Dewasa ini, Indonesia banyak kekurangan orang ber-visi yang jelas serta realistis, maka dari itu kita sebagai millennial haruslah menerapkan SMART yaitu, Spesific Measureable, Achieveable, Reasonable, dan juga Timephased. Beberapa elemen ini dapat membuat visi kita bukan hanya omong kosong.
4. Susah cari kerja? Mengapa tidak menciptakan pekerjaan?
Banyak dari millennials yang memiliki pendidikan tinggi namun masih pengangguran, alasannya pun bermacam macam, mulai dari pendapatan yang tidak dapat menutupi pengeluaran sampai sistem birokrasi dari perusahaannya. Bukalah mata dan pikiran, sekarang ini zamannya Industri Kreatif. Kreatif lah dalam mengolah apa yang ada disekitar kita. Gunakan pendidikan yang didapat untuk menghasilkan pendapatan sampingan dengan membuka usaha kecil kecilan dan dapat menciptakan lapangan pekerjaan yang bermanfaat.