Post by tiasthahirah on Aug 17, 2017 13:35:56 GMT
Pada saat ini, anda telah akrab dengan istilah/terminologi “Generasi Milenial” yang cukup hangat diperbincangkan oleh berbagai kalangan di dunia dalam segala bidang. Nyatanya topik pembicaraan “Generasi Milenial” sudah dapat dikatakan sebagai percakapan sehari – hari, meski tak begitu paham dengan artinya.
Generasi Milenial (dikenal juga dengan nama generasi Y) adalah mereka yang terlahir pada tahun 1980-an sampai dengan tahun 2000-an. Jadi bisa dikatakan Generasi Milenial adalah pemuda – pemudi masa kini yang merupakan aset masa depan karena jumlahnya diprediksi akan mendominasi populasi penduduk dalam kurun waktu 5 – 10 tahun ke depan. Bahkan di tahun 2020, jumlah penduduk usia produktif di Indonesia diperkirakan akan melonjak sampai 50% yang separuhnya merupakan bagian dari Generasi Milenial.
Sebelum adanya Millenials (generasi milenial atau generasi Y), ada generasi terdahulu yang juga hangat diperbincangkan diberbagai bidang, yaitu Generasi X.
Generasi X, menurut William Strauss dan Neil Howe yang merilis buku kedua mereka, 13th Gen, menjelaskan bahwa generasi X adalah generasi yang lahir antara tahun 1961 sampai tahun 1979. Lantas, apakah teori generasi itu? Menurut sosiolog asal Hungaria, Karl Mannheim, adalah sebuah kelompok individu dengan rentang usia yang sama dan bersama-sama pula mengalami peristiwa bersejarah dalam waktu yang bersamaan.
Perkembangan peradaban dengan revolusi arus informasinya memang mau tak mau membentuk kecenderungan perubahan sosial dan perbedaan yang terdapat pada Generasi Milenial dengan Generasi X. Meskipun begitu, kedua generasi tersebut memiliki karakteristiknya masing – masing, antara lain:
Karakteristik Generasi Milenial.
• Terlahir dengan akses ke teknologi, bahkan bergantung dengan teknologi, selalu terkoneksi dengan internet, memiliki kemampuan multitasking.
• Pandai dalam berkomunikasi, berkolaborasi, berbagi informasi, dan juga bersosialisasi.
• Gemar mencoba produk dan jasa baru untuk menggantikan cara tradisional. Contohnya: Berbelanja dengan tatap muka secara langsung VS berbelanja secara daring (online).
Karakteristik Generasi X.
• Bersifat mandiri dan mudah beradaptasi terhadap lingkungan.
• Menajalani hidup yang seimbang, bahagia, dan berorientasi pada keluarga.
• Memiliki pendidikan tinggi dan aktif.
• Suka bergaul dan berkomunikasi secara langsung dan bertatap muka.
Selain karakteristik yang dimiliki masing – masing generasi, terdapat juga beberapa perbedaan antara generasi milenial dengan generasi X dalam berbagai bidang, yaitu:
Bidang Ekonomi
• Generasi Milenial
Kegiatan berbisnis dan berwirausaha merupakan salah satu alternatif kalangan muda generasi milenial dalam berkarya, start-up bisnis bermunculan di berbagai kota. Begitu lulus sekolah mereka tidak lagi berburu lowongan pekerjaan, tapi berupaya mencari peluang bisnis dan menjadikan peluang bisnis itu sebagai pintu masuk ke dunia wirausaha.
• Generasi X
Kendati memiliki pendidikan yang lebih tinggi dan terdahulu dibandingkandengan Generasi Milenial, Generasi X lebih banyak berkontribusi dan menyalurkan hasil karya di bidang perindustrian dibawah naungan perusahaan – perusahaan besar. Selain itu, bidang property dan perlengkapan interior juga merupakan salah satu bidang yang banyak digemari Generasi X.
Bidang Pendidikan
• Generasi Milenial
Teknologi sudah tidak asing lagi dikalangan generasi milenial, bahkan sudah menjadi salah satu kebutuhan yang harus dipenuhi. Hal ini menimbulkan dampak yang cukup terlihat dibidang pendidikan generasi milenial. Seperti contohnya: kegiatan belajar mengajar tidak harus dilakukan di dalam ruang kelas dan bertatap muka secara langsung dengan guru, tetapi kegiatan belajar mengajar dapat juga dilakukan dengan jarak jauh menggunakan video conference.
• Generasi X
Sistem pendidikan pada saat masa generasi X masih menggunakan cara tradisional, yaitu bertatap muka langsung dengan pengajar di dalam ruang kelas. Sehingga dapat menimbulkan rasa toleransi dan sosialisasi yang lebih tinggi terhadap sesama.
Gaya Hidup
• Generasi Milenial
Generasi Milenial memiliki gaya hidup anak muda yang cenderung hedonis terutama dikota-kota besar sudah menjadi rahasia umum, mereka memiliki cara tersendiri untuk meluapkan ekspresi mereka, dunia hidup mereka tidak bisa lepas dari hiburan dan teknologi terutama internet.
• Generasi X
Generasi X dikenal dengan sifatnya yang mandiri, gemar berpetualang, dan menyukai tantangan. Generasi ini hidup saat terjadi Digital Immigrant yaitu perubahan peradaban dari berkirim surat berubah menjadi saling berkirim Email, telepon rumah beralih menjadi telepon selular, dan sebagainya. Sehingga gaya hidup generasi X lebih sederhana jika dibandingkan dengan Generasi Milenial. Seperti contohnya, generasi X pada jamannya lebih suka bepergian dengan berjalan kaki, mengendarai sepeda, dan menyukai hal hal yang memiliki tantangan tersendiri.
Akhirnya dengan memahami potret karakteristik dan perbedaan Generasi Millennial dan Generasi X maka kita memiliki gambaran pandangan, aspirasi dan sudut pandang mereka terhadap segala aspek didalam kehidupan mereka, sehingga pembangunan manusia seutuhnya bisa tepat sasaran, karena pada ujungnya nanti kepada Generasi Millennial inilah nasib dan masa depan bangsa dan negara ditentukan.
“Millenials don’t want to be managed, they like to be led, coached, and mentored. This generation is on fire and ready to go. Are you ready to change the world?”
― Farshad Asl.
Tias Thahirah, Juli 2017.
Generasi Milenial.docx (16.1 KB)
Generasi Milenial (dikenal juga dengan nama generasi Y) adalah mereka yang terlahir pada tahun 1980-an sampai dengan tahun 2000-an. Jadi bisa dikatakan Generasi Milenial adalah pemuda – pemudi masa kini yang merupakan aset masa depan karena jumlahnya diprediksi akan mendominasi populasi penduduk dalam kurun waktu 5 – 10 tahun ke depan. Bahkan di tahun 2020, jumlah penduduk usia produktif di Indonesia diperkirakan akan melonjak sampai 50% yang separuhnya merupakan bagian dari Generasi Milenial.
Sebelum adanya Millenials (generasi milenial atau generasi Y), ada generasi terdahulu yang juga hangat diperbincangkan diberbagai bidang, yaitu Generasi X.
Generasi X, menurut William Strauss dan Neil Howe yang merilis buku kedua mereka, 13th Gen, menjelaskan bahwa generasi X adalah generasi yang lahir antara tahun 1961 sampai tahun 1979. Lantas, apakah teori generasi itu? Menurut sosiolog asal Hungaria, Karl Mannheim, adalah sebuah kelompok individu dengan rentang usia yang sama dan bersama-sama pula mengalami peristiwa bersejarah dalam waktu yang bersamaan.
Perkembangan peradaban dengan revolusi arus informasinya memang mau tak mau membentuk kecenderungan perubahan sosial dan perbedaan yang terdapat pada Generasi Milenial dengan Generasi X. Meskipun begitu, kedua generasi tersebut memiliki karakteristiknya masing – masing, antara lain:
Karakteristik Generasi Milenial.
• Terlahir dengan akses ke teknologi, bahkan bergantung dengan teknologi, selalu terkoneksi dengan internet, memiliki kemampuan multitasking.
• Pandai dalam berkomunikasi, berkolaborasi, berbagi informasi, dan juga bersosialisasi.
• Gemar mencoba produk dan jasa baru untuk menggantikan cara tradisional. Contohnya: Berbelanja dengan tatap muka secara langsung VS berbelanja secara daring (online).
Karakteristik Generasi X.
• Bersifat mandiri dan mudah beradaptasi terhadap lingkungan.
• Menajalani hidup yang seimbang, bahagia, dan berorientasi pada keluarga.
• Memiliki pendidikan tinggi dan aktif.
• Suka bergaul dan berkomunikasi secara langsung dan bertatap muka.
Selain karakteristik yang dimiliki masing – masing generasi, terdapat juga beberapa perbedaan antara generasi milenial dengan generasi X dalam berbagai bidang, yaitu:
Bidang Ekonomi
• Generasi Milenial
Kegiatan berbisnis dan berwirausaha merupakan salah satu alternatif kalangan muda generasi milenial dalam berkarya, start-up bisnis bermunculan di berbagai kota. Begitu lulus sekolah mereka tidak lagi berburu lowongan pekerjaan, tapi berupaya mencari peluang bisnis dan menjadikan peluang bisnis itu sebagai pintu masuk ke dunia wirausaha.
• Generasi X
Kendati memiliki pendidikan yang lebih tinggi dan terdahulu dibandingkandengan Generasi Milenial, Generasi X lebih banyak berkontribusi dan menyalurkan hasil karya di bidang perindustrian dibawah naungan perusahaan – perusahaan besar. Selain itu, bidang property dan perlengkapan interior juga merupakan salah satu bidang yang banyak digemari Generasi X.
Bidang Pendidikan
• Generasi Milenial
Teknologi sudah tidak asing lagi dikalangan generasi milenial, bahkan sudah menjadi salah satu kebutuhan yang harus dipenuhi. Hal ini menimbulkan dampak yang cukup terlihat dibidang pendidikan generasi milenial. Seperti contohnya: kegiatan belajar mengajar tidak harus dilakukan di dalam ruang kelas dan bertatap muka secara langsung dengan guru, tetapi kegiatan belajar mengajar dapat juga dilakukan dengan jarak jauh menggunakan video conference.
• Generasi X
Sistem pendidikan pada saat masa generasi X masih menggunakan cara tradisional, yaitu bertatap muka langsung dengan pengajar di dalam ruang kelas. Sehingga dapat menimbulkan rasa toleransi dan sosialisasi yang lebih tinggi terhadap sesama.
Gaya Hidup
• Generasi Milenial
Generasi Milenial memiliki gaya hidup anak muda yang cenderung hedonis terutama dikota-kota besar sudah menjadi rahasia umum, mereka memiliki cara tersendiri untuk meluapkan ekspresi mereka, dunia hidup mereka tidak bisa lepas dari hiburan dan teknologi terutama internet.
• Generasi X
Generasi X dikenal dengan sifatnya yang mandiri, gemar berpetualang, dan menyukai tantangan. Generasi ini hidup saat terjadi Digital Immigrant yaitu perubahan peradaban dari berkirim surat berubah menjadi saling berkirim Email, telepon rumah beralih menjadi telepon selular, dan sebagainya. Sehingga gaya hidup generasi X lebih sederhana jika dibandingkan dengan Generasi Milenial. Seperti contohnya, generasi X pada jamannya lebih suka bepergian dengan berjalan kaki, mengendarai sepeda, dan menyukai hal hal yang memiliki tantangan tersendiri.
Akhirnya dengan memahami potret karakteristik dan perbedaan Generasi Millennial dan Generasi X maka kita memiliki gambaran pandangan, aspirasi dan sudut pandang mereka terhadap segala aspek didalam kehidupan mereka, sehingga pembangunan manusia seutuhnya bisa tepat sasaran, karena pada ujungnya nanti kepada Generasi Millennial inilah nasib dan masa depan bangsa dan negara ditentukan.
“Millenials don’t want to be managed, they like to be led, coached, and mentored. This generation is on fire and ready to go. Are you ready to change the world?”
― Farshad Asl.
Tias Thahirah, Juli 2017.
Generasi Milenial.docx (16.1 KB)