Post by fachriram on Aug 17, 2017 15:38:35 GMT
Generasi Milineal
Di era globalisasi, seluruh Negara seolah-olah terkoneksi tanpa adanya batasan sehingga mudah bertukar informasi dan teknologi. Informasi yang di dapat tidak hanya mencakup satu atau dua aspek, melainkan seluruh aspek dalam kehidupan ini. Sampai saat ini, dengan kebutuhan manusia yang semakin kompleks , orang orang cerdas menciptakan dan mengembangkan barang barang yang lebih praktis menggantikan barang tradisional. Bahkan hal ini menjadi ladang bisnis demi memuaskan konsumen. Akibatnya, di era modern ini, informasi dan teknologi yang mudah mengubah gaya hidup manusia, dan secara tidak langsung sudah membagi manusia menjadi beberapa generasi.
Kita mengenal istilah generasi dalam hidup ini. Sampai sekarang, ada 5 generasi menurut rentang tahun kelahiran, yaitu The Greatest Generation (lahir sebelum 1928, tahun 2015 berusia 88-100 tahun), The Silent Generation (lahir 1928-1945, tahun 2015 berusia 70-87 tahun), The Baby Boom Generation (lahir 1946-1964, tahun 2015 berusia 51-69 tahun), Generation X (lahir antara tahun 1965-1980,tahun 2015 berusia 35-50 tahun), dan The Millenial Generation (lahir antara tahun 1981-1997, tahun 2015 18-34 tahun). Selanjutnya saya akan membahas apa yang dinamakan generasi milineal.
Saat ini tidak jarang orang tidak mengetahui apa generasi milineal itu. Millennials atau kadang juga disebut dengan generasi Y adalah sekelompok orang yang lahir setelah Generasi X, yaitu orang yang lahir pada kisaran tahun 1980- 2000an. Maka ini berarti millenials adalah generasi muda yang berumur 17- 37 pada tahun ini. Millennials sendiri dianggap spesial karena generasi ini sangat berbeda dengan generasi sebelumnya, apalagi yang berkaitan dengan teknologi.
Generasi millennials memiliki ciri khas tersendiri yaitu, mereka lahir pada saat TV berwarna,handphone dan internet sudah ada. Sehingga generasi ini sangat mahir dalam teknologi dan informasi. Di Indonesia sendiri dari jumlah 255 juta penduduk yang telah tercatat, terdapat 81 juta merupakan generasi millenials atau berusia 17- 37 tahun. Tidak hanya di Indonesia, dapat dikatakan bahwa generasi milineal mendominasi peradaban saat ini di berbagai belahan dunia.
Selanjutnya adalah sisi atau karakter positif dan negative yang ada pada generasi milineal ini. Generasi ini bila dilihat dari sisi negatifnya, merupakan pribadi yang pemalas, narsis, dan suka sekali melompat dari satu pekerjaan ke pekerjaan yang lain ( mudah bosan ). Pada tahun 2012, ada sebuah studi yang menunjukkan bahwa generasi millenial lebih terkesan individual, cukup mengabaikan masalah politik, fokus pada nilai-nilai materialistis, dan kurang peduli untuk membantu sesama jika dibandingkan dengan generasi sebelumnya pada saat usia yang sama. Studi ini sendiri berdasarkan analisa terhadap dua database dari 9 juta orang yang duduk di bangku SMA atau yang baru masuk kuliah.
Akan tetapi, di sisi lain mereka memiliki sisi positif. Antara lain adalah generasi millenial merupakan pribadi yang pikirannya terbuka, pendukung kesetaraan hak. Mereka juga memiliki rasa percaya diri yang bagus, mampu mengekspresikan perasaannya, pribadi bebas, optimis, dan menerima ide-ide dan masukan dari luar.
Dalam bekerja, Generasi Milenial tidak lagi memikirkan berapa banyak gaji yang bisa mereka dapat. Lebih daripada itu, selain materi, mereka mempertimbangkan pengalaman seluas apa dan kesempatan seperti apa yang bisa mereka dapatkan dari karier tersebut.
Generasi Milenial juga jauh lebih kritis daripada generasi sebelumnya. Kalau mereka diberi tugas atau pekerjaan, mereka akan terlebih dahulu menganalisanya dan tidak malu-malu berdiskusi dengan atasan. Andiyasari dan Pitaloka (2010) menjelaskan, anak muda Generasi Milenial mengalami desentralisasi pemerintahan, bisa menikmati demokrasi dan kebebasan pers, serta terbiasa dengan protes sosial terbuka. Dengan kata lain, Generasi Milenial terbiasa mengutarakan pendapatnya di publik dengan bebas, entah itu pendapat positif, negatif, mendukung, ataupun menyerang.
Fasilitas transportasi, cara berbelanja, bahkan percakapan yang praktis adalah salah satu ciri Generasi Milenial. Tidak seperti anak zaman dulu, anak muda sekarang jarang bertamu ke rumah orang atau melakukan percakapan via telepon. Dalam hal investasi, generasi Milenial tidak terlalu peduli dengan investasi jangka panjang. bagi mereka, membeli gadgets yang mutakhir dan membayar lebih untuk jaringan internet yang cepat jauh lebih penting. Karena kebanyakan aktivitas mereka melalui internet.
Di era globalisasi, seluruh Negara seolah-olah terkoneksi tanpa adanya batasan sehingga mudah bertukar informasi dan teknologi. Informasi yang di dapat tidak hanya mencakup satu atau dua aspek, melainkan seluruh aspek dalam kehidupan ini. Sampai saat ini, dengan kebutuhan manusia yang semakin kompleks , orang orang cerdas menciptakan dan mengembangkan barang barang yang lebih praktis menggantikan barang tradisional. Bahkan hal ini menjadi ladang bisnis demi memuaskan konsumen. Akibatnya, di era modern ini, informasi dan teknologi yang mudah mengubah gaya hidup manusia, dan secara tidak langsung sudah membagi manusia menjadi beberapa generasi.
Kita mengenal istilah generasi dalam hidup ini. Sampai sekarang, ada 5 generasi menurut rentang tahun kelahiran, yaitu The Greatest Generation (lahir sebelum 1928, tahun 2015 berusia 88-100 tahun), The Silent Generation (lahir 1928-1945, tahun 2015 berusia 70-87 tahun), The Baby Boom Generation (lahir 1946-1964, tahun 2015 berusia 51-69 tahun), Generation X (lahir antara tahun 1965-1980,tahun 2015 berusia 35-50 tahun), dan The Millenial Generation (lahir antara tahun 1981-1997, tahun 2015 18-34 tahun). Selanjutnya saya akan membahas apa yang dinamakan generasi milineal.
Saat ini tidak jarang orang tidak mengetahui apa generasi milineal itu. Millennials atau kadang juga disebut dengan generasi Y adalah sekelompok orang yang lahir setelah Generasi X, yaitu orang yang lahir pada kisaran tahun 1980- 2000an. Maka ini berarti millenials adalah generasi muda yang berumur 17- 37 pada tahun ini. Millennials sendiri dianggap spesial karena generasi ini sangat berbeda dengan generasi sebelumnya, apalagi yang berkaitan dengan teknologi.
Generasi millennials memiliki ciri khas tersendiri yaitu, mereka lahir pada saat TV berwarna,handphone dan internet sudah ada. Sehingga generasi ini sangat mahir dalam teknologi dan informasi. Di Indonesia sendiri dari jumlah 255 juta penduduk yang telah tercatat, terdapat 81 juta merupakan generasi millenials atau berusia 17- 37 tahun. Tidak hanya di Indonesia, dapat dikatakan bahwa generasi milineal mendominasi peradaban saat ini di berbagai belahan dunia.
Selanjutnya adalah sisi atau karakter positif dan negative yang ada pada generasi milineal ini. Generasi ini bila dilihat dari sisi negatifnya, merupakan pribadi yang pemalas, narsis, dan suka sekali melompat dari satu pekerjaan ke pekerjaan yang lain ( mudah bosan ). Pada tahun 2012, ada sebuah studi yang menunjukkan bahwa generasi millenial lebih terkesan individual, cukup mengabaikan masalah politik, fokus pada nilai-nilai materialistis, dan kurang peduli untuk membantu sesama jika dibandingkan dengan generasi sebelumnya pada saat usia yang sama. Studi ini sendiri berdasarkan analisa terhadap dua database dari 9 juta orang yang duduk di bangku SMA atau yang baru masuk kuliah.
Akan tetapi, di sisi lain mereka memiliki sisi positif. Antara lain adalah generasi millenial merupakan pribadi yang pikirannya terbuka, pendukung kesetaraan hak. Mereka juga memiliki rasa percaya diri yang bagus, mampu mengekspresikan perasaannya, pribadi bebas, optimis, dan menerima ide-ide dan masukan dari luar.
Dalam bekerja, Generasi Milenial tidak lagi memikirkan berapa banyak gaji yang bisa mereka dapat. Lebih daripada itu, selain materi, mereka mempertimbangkan pengalaman seluas apa dan kesempatan seperti apa yang bisa mereka dapatkan dari karier tersebut.
Generasi Milenial juga jauh lebih kritis daripada generasi sebelumnya. Kalau mereka diberi tugas atau pekerjaan, mereka akan terlebih dahulu menganalisanya dan tidak malu-malu berdiskusi dengan atasan. Andiyasari dan Pitaloka (2010) menjelaskan, anak muda Generasi Milenial mengalami desentralisasi pemerintahan, bisa menikmati demokrasi dan kebebasan pers, serta terbiasa dengan protes sosial terbuka. Dengan kata lain, Generasi Milenial terbiasa mengutarakan pendapatnya di publik dengan bebas, entah itu pendapat positif, negatif, mendukung, ataupun menyerang.
Fasilitas transportasi, cara berbelanja, bahkan percakapan yang praktis adalah salah satu ciri Generasi Milenial. Tidak seperti anak zaman dulu, anak muda sekarang jarang bertamu ke rumah orang atau melakukan percakapan via telepon. Dalam hal investasi, generasi Milenial tidak terlalu peduli dengan investasi jangka panjang. bagi mereka, membeli gadgets yang mutakhir dan membayar lebih untuk jaringan internet yang cepat jauh lebih penting. Karena kebanyakan aktivitas mereka melalui internet.