Post by luckyderman on Aug 17, 2017 18:56:59 GMT
Generasi Millenial di Indonesia.docx (16.81 KB)
GENERASI MILLENIAL
Generasi millennial sendiri adalah terminologi generasi yang saat ini jadi perbincangan banyak kalangan di dunia pada berbagai bidang.Peneliti sosial sering mengelompokkan generasi millennial adalah mereka yang lahir di antara tahun 1980 hingga 2000 an, yang kira-kira usia mereka kini 15–34 tahun.Saat ini studi dan kajian tentang generasi millennial di Indonesia belum banyak dilakukan, padahal jumlah penduduk Indonesia yang berkategori usia antara 15−34 saat ini cukup besar, mencapai 34,45%. Dibanding generasi sebelum, generasi millennial memang unik, yang mencolok dari generasi millennial adalah penggunaan teknologi dan budaya musik.Kehidupan generasi millennial tidak bisa dilepaskan dari teknologi terutama internet, hiburan sudah menjadi kebutuhan yang pokok bagi generasi ini. Dari survey yang dilakukan Alvara Research Center tahun 2014 menunjukkan generasi yang lebih muda, 15−24 tahun lebih menyukai topik pembicaraan yang terkait music atau film, olahraga, dan juga teknologi.Sementara generasi yang lebih berusia, yaitu 25−34 tahun lebih variatif lagi, mereka justru lebih menyukai perbincangan mengenai sosial politik, ekonomi, keagamaan.Selain itu konsumsi generasi yang lebih muda terhadap internet juga lebih tinggi, hal tersebut yang menunjukkan ketergantungan mereka terhadap koneksi internet yang tinggi.Arus informasi yang diterima kalangan millennial membuat generasi millennial menjadi kehilangan jati diri mereka.Hal yang saat ini menjadi trend dijadikan dasar mereka untuk bertindak, entah apapun itu yang sedang trend dan ramai diperbincangkan itu yang menjadi arus dari generasi millennial itusendiri.
Namun generasi millennial tidak melulu identik dengan hal negatif, beberapa hal yang dapatdilakukan agar menjadi generasi millennial yang bermanfaat:
Berfikir kritis, terbuka dengan apa yang ada di sekeliling kita. Jangan menelan mentah-mentah informasi yang didapat, cobalah berfikir kritis dan pikirkan apa kontribusi yang dapat dilakukan untuk memecahkan masalah di sekitar.
Gunakan media sosial secara bijaksana, media sosial kerap menjadi pisau bermata dua, tergantung bagaimana menggunakannya.Di Indonesia kerap terjadi berbagai macam kasus tentang media sosial yang salah digunakan atau digunakan untuk menyebarluaskan berita bohong.
Buat visi yang realistis, Indonesia membutuhkan banyak anak muda dengan visi yang jelas dan eksekusi yang nyata.
Ternyata masa depan ekonomi Indonesia dipegang oleh generasi millennial. Keberadaan generasi milenial atau biasa juga disebut generasi Y merupakan potensi besar dalam pengembangan ekonomi Indonesia.
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menilai generasi mileneal dapat memberikan harapan terhadap perkembangan ekonomi digital."Ekonomi digital menggantungkan kepada inovasi dan kecerdikan melihat pasar baru yang belum ada sebelumnya," katanya belum lama ini.
Menurutnya, generasi milenial memiliki karakteristik khusus ketika berkaitan dengan teknologi informasi dan komunikasi. "Generasi milenial yang lahir antara tahun 1980 sampai tahun 2000 ini memiliki karakteristik khusus, sehingga dianggap jadi antitesis dari generasi sebelumnya, yaitu generasi X. Generasi milenial dalam hal penggunaan teknologi lebih dominan, budaya lebih pop dan nilai-nilai yang jauh lebih toleran," katanya.Diungkapkannya, banyak keajaiban yang muncul dari raksasa ekonomi digital nasional seperti Gojek, Tokopedia, Bukalapak dan lainnya.“Ini menunjukkan anak-anak muda bisa menangkap peluang inovasi digital dengan cermat," tambahnya.
Dikatakannya, generasi milenial ini berdasarkan penelitian yang dilakukanYoris Sebastian, pendiri OMG Consulting melihat persoalan di Indonesia sebagai sebuah tantangan."Riset ini turut mengungkap adanya responden yang sudah mapan di luar negeri tapi memilih kembali ke Indonesia untukmembuat perbaikan di sini," ungkapnya.
Biasanya generasi milenial ini memulai bisnis dengan modal kecil. "Hal ini karena mereka hanya mampu merekrut karyawan kelas C (C-class) yang bisa bersama berbagi mimpi dan gagasan yang sama. Selain itu generasi milenial lebih suka dibimbing bukan diperintah," pungkasnya.