Post by rmdhnirawan on Aug 7, 2018 9:57:15 GMT
Pengaruh Critical Thinking Demi Menyiapkan Generasi Emas Indonesia di Tahun 2045
Oleh : Ramadhan Hamam Irawan
Generasi. Menurut KBBI Generasi adalah sekalian orang yang kira-kira sama waktu hidupnya. . Seiring perkembangan zaman yang dipicu oleh pesatnya perkembangan teknologi berpengaruh terhadap tingkah laku dan pola pikir setiap generasi. Pada tahun 2045 negara kita tercinta Indonesia memperingati 1 abad pasca proklamasi kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945. Suatu hari yang paling bersejarah bagi eksistensi bangsa Indonesia setelah dijajah berabad-abad oleh bangsa asing. Dan pada tahun 2045 pula Indonesia bercita-cita mencetak Generasi Emasnya. Namun, apakah Generasi Indonesia pada masa mendatang dapat mewujudkan cita-cita tersebut?
Lantas, mengapa harus Tahun 2045? Karena pada periode 2020-2045, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi, yaitu jumlah penduduk di Indonesia 70%-nya ada dalam usia produktif (15-64 Tahun) dan sisanya 30% merupakan penduduk usia tidak produktif (usia dibawah 14 tahun dan diatas 65 tahun). Jika momentum ini tidak dimanfaatkan dengan baik, maka dampak buruk juga akan menghantui negara ini. Dampak buruk terutama dalam persoalan kemiskinan, kesehatan yang rendah, pengangguran, dan tingkat kriminalitas tinggi.
Maka dari itu, Generasi Muda saat ini dituntut harus menjadi SDM yang berkualitas di masa mendatang agar hal-hal tersebut tidak terjadi di negeri tercinta ini. Dengan cara memperbaiki diri dan berusaha untuk menumbuhkan beberapa kemampuan yang harus kita kuasai sehingga menjadi SDM yang unggul. Salah satu kemampuan penting yang harus dikuasai oleh generasi muda saat ini adalah Critical Thinking.
Critical Thinking atau dalam Bahasa Indonesia Berpikir Kritis adalah konsep untuk merespon sebuah pemikiran atau teori yang kita terima. Respon ini melibatkan kemampuan untuk mengevaluasi secara sistematis. Artinya, seseorang harus menilai secara logika tentang apa yang dia dapatkan baik pemikiran maupun teori seseorang dengan nalar kita sendiri. Berpikir Kritis dianggap sebagai kunci untuk menyelesaikan masalah.
Sebelumnya, apa yang dimaksud dengan Teori? Menurut Wikipedia, Teori adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi, dan dalil yang saling berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan maksud menjelaskan fenomena alamiah. Dalam bahasa yang lebih sederhana, teori berarti adalah hasil pemikiran seseorang dengan mempertimbangkan bukti-bukti yang saling berhubungan sehingga pemikirannya tersebut dapat menjelaskan berbagai fenomena yang terjadi dalam kehidupan dengan mengandalkan pandangan atau perspektif yang dimiliki oleh pembuat teori.
Dengan adanya kemampuan untuk berpikir kritis, setiap insan khususnya generasi muda dapat menyaring sekumpulan teori dan pemikiran dari berbagai orang serta kita dapat mengkaji dan menganalisis sendiri kebenaran teori atau pemikiran serta memprediksi apa yang terjadi setelahnya jika teori atau pemikiran tersebut diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Kita sebagai Generasi Muda mungkin sudah tidak lagi asing dengan Interet. Suatu sarana yang menyajikan fasilitas komunikasi jarak jauh serta menginformasikan berita berita secara cepat dan dapat diakses dengan cukup mudah. Namun, apa hubungannya dengan berpikir kritis? Dibalik mudahnya mencari dan mengakses berbagai informasi lewat Internet, disitu pula ada kelemahan. Di Internet rawan tersebar berita Hoax. Berita Hoax ialah berita yang tersebar namun kebenarannya tidak sesuai pada fakta. Berita Hoax sangat membahayakan bagi tatanan kehidupan masyarakat. Berita Hoax dapat membuat pembacanya merasa gelisah bahkan seringkali mendapatkan kerugian baik yang bersifat materal maupun non-material. Adapun ancaman bagi pembuat maupun penyebar berita Hoax.Yaitu ancaman penjara selama 6 Tahun dan denda sebesar 1 Milyar Rupiah. Jadi, masih yakin mau nyebarin berita hoax? Sebagai generasi muda, kita harus menyaring apapun berita yang kita dapat, apakah itu Hoax atau sesuai fakta. Jika sesuai fakta, boleh lah kita menyebarkannya ke orang lain agar orang lain juga mengetahui pemberitaan tersebut.
Hal ini juga dapat diterapkan pada kehidupan di kampus, baik kehidupan yang berhubungan dengan studi maupun organisasi.
Dalam bidang studi yang kita tekuni, kita juga harus berpikir kritis tentang teori yang ada di bidang studi tersebut. Teori yang kita dapatkan dalam pelajaran yang kita pelajari aslinya merupakan kumpulan dari pemikiran para ahli dan ilmuwan di tiap bidangnya. Para ahli dan ilmuan masing-masing mempunyai visi yang berbeda sehingga masing-masing dari mereka menciptakan banyak sekali teori tentang kehidupan yang kerap kali berbeda.
Teori dalam pendidikan sendiri berfungsi sebagai pendekatan dalam suatu bidang pengetahuan. Dengan adanya teori, peserta didik dapat dengan mudah memahami apa fenomena yang terjadi dalam kehidupan, yang menyebabkan, serta efek dari fenomena tersebut. Berpikir kritis disini dapat memudahkan kita untuk memahami, apa yang terjadi dalam permasalahan tertentu, sehingga kita dapat membuktikan apakah suatu teori dapat menyelesaikan suatu permasalahan atau tidak. Dengan adanya teori dalam pembelajaran juga dapat mengasah kemampuan untuk berpikir kritis. Dan diskusikan dengan teman tentang suatu masalah, sehingga pemikiran kritis seseorang semakin terasah.
Sementara pada bidang organisasi khususnya di kampus, kita juga dapat mengasah serta menguji seberapa jauh kita mempunyai kemampuan berpikir kritis. Di Kampus kita UNJ telah menyediakan wadah untuk para Mahasiswanya untuk mengasah dan menguji kemampuan berpikir kritisnya melalui organisasi Kemahasiswaan atau Ormawa. Kegiatan Kemahasiswaan atau Organisasi Kemahasiswaan (Ormawa).Wadah ini dapat kita manfaatkan sebagai pengasah pemikiran kita agar dapat lebih berpikir kritis lagi.
Tentunya di setiap Organisasi manapun pasti ada perbedaan pendapat. Maka dari itu disela-sela diskusi yang kita lakukan pada forum organisasi, kita seharusnya berpendapat agar suatu masalah yang terjadi dalam organisasi dapat terpecahkan. Tenggang rasa juga diperlukan agar organisasi tetap berjalan lancar serta masalah dapat terpecahkan dari sudut pandang yang beragam. Menurut saya, Organisasi mempunyai peranan yang sangat penting, karena selain dapat meningkatkatkan kemampuan berpikir kritis juga dapat meningkatkan kemampuan teamwork seseorang sehingga mudah untuk berkomunikasi dan beradaptasi setelah lulus kuliah serta menjadikan seseorang siap untuk menjadi tenaga kerja yang Unggul.
Dengan mengikuti organisasi saat sekolah maupun kuliah, maka tanpa kita sadari pengalaman berorganisasi tersebut dapat mempertajam pemikiran kita agar lebih kritis sehingga kita mudah beradaptasi pada tingkat pekerjaan. Jika hal tersebut dipadukan dengan berpikir kritis tentang teori yang dipelajari pada masa-masa bersekolah atau kuliah, berdampak pula dengan wawasan kita saat lulus, dengan berpikir kritis dan modal pengalaman berorganisasi, kita juga dapat menumbuhkan kreativitas dan kerjasama sesama rekan kerja sehingga dapat menciptakan segala terobosan baru yang inovatif dan dapat menyelesaikan permasalahan yang ada dalam kehidupan. Serta dengan menangkal berita-berita Hoax, Negara ini juga akan terbebas dari segala perpecahan. Sehingga kita dapat sukses menjadi SDM yang Unggul dan siap menjadi Generasi Emas pada tahun 2045. Ayo, asah kemampuan berpikir kritis demi Indonesia yang lebih baik!
Generasi Emas Indonesia di Tahun 2045.docx (19.04 KB)
#PKKMBTPUNJ2018_3
Lantas, mengapa harus Tahun 2045? Karena pada periode 2020-2045, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi, yaitu jumlah penduduk di Indonesia 70%-nya ada dalam usia produktif (15-64 Tahun) dan sisanya 30% merupakan penduduk usia tidak produktif (usia dibawah 14 tahun dan diatas 65 tahun). Jika momentum ini tidak dimanfaatkan dengan baik, maka dampak buruk juga akan menghantui negara ini. Dampak buruk terutama dalam persoalan kemiskinan, kesehatan yang rendah, pengangguran, dan tingkat kriminalitas tinggi.
Maka dari itu, Generasi Muda saat ini dituntut harus menjadi SDM yang berkualitas di masa mendatang agar hal-hal tersebut tidak terjadi di negeri tercinta ini. Dengan cara memperbaiki diri dan berusaha untuk menumbuhkan beberapa kemampuan yang harus kita kuasai sehingga menjadi SDM yang unggul. Salah satu kemampuan penting yang harus dikuasai oleh generasi muda saat ini adalah Critical Thinking.
Critical Thinking atau dalam Bahasa Indonesia Berpikir Kritis adalah konsep untuk merespon sebuah pemikiran atau teori yang kita terima. Respon ini melibatkan kemampuan untuk mengevaluasi secara sistematis. Artinya, seseorang harus menilai secara logika tentang apa yang dia dapatkan baik pemikiran maupun teori seseorang dengan nalar kita sendiri. Berpikir Kritis dianggap sebagai kunci untuk menyelesaikan masalah.
Sebelumnya, apa yang dimaksud dengan Teori? Menurut Wikipedia, Teori adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi, dan dalil yang saling berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan maksud menjelaskan fenomena alamiah. Dalam bahasa yang lebih sederhana, teori berarti adalah hasil pemikiran seseorang dengan mempertimbangkan bukti-bukti yang saling berhubungan sehingga pemikirannya tersebut dapat menjelaskan berbagai fenomena yang terjadi dalam kehidupan dengan mengandalkan pandangan atau perspektif yang dimiliki oleh pembuat teori.
Dengan adanya kemampuan untuk berpikir kritis, setiap insan khususnya generasi muda dapat menyaring sekumpulan teori dan pemikiran dari berbagai orang serta kita dapat mengkaji dan menganalisis sendiri kebenaran teori atau pemikiran serta memprediksi apa yang terjadi setelahnya jika teori atau pemikiran tersebut diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Kita sebagai Generasi Muda mungkin sudah tidak lagi asing dengan Interet. Suatu sarana yang menyajikan fasilitas komunikasi jarak jauh serta menginformasikan berita berita secara cepat dan dapat diakses dengan cukup mudah. Namun, apa hubungannya dengan berpikir kritis? Dibalik mudahnya mencari dan mengakses berbagai informasi lewat Internet, disitu pula ada kelemahan. Di Internet rawan tersebar berita Hoax. Berita Hoax ialah berita yang tersebar namun kebenarannya tidak sesuai pada fakta. Berita Hoax sangat membahayakan bagi tatanan kehidupan masyarakat. Berita Hoax dapat membuat pembacanya merasa gelisah bahkan seringkali mendapatkan kerugian baik yang bersifat materal maupun non-material. Adapun ancaman bagi pembuat maupun penyebar berita Hoax.Yaitu ancaman penjara selama 6 Tahun dan denda sebesar 1 Milyar Rupiah. Jadi, masih yakin mau nyebarin berita hoax? Sebagai generasi muda, kita harus menyaring apapun berita yang kita dapat, apakah itu Hoax atau sesuai fakta. Jika sesuai fakta, boleh lah kita menyebarkannya ke orang lain agar orang lain juga mengetahui pemberitaan tersebut.
Hal ini juga dapat diterapkan pada kehidupan di kampus, baik kehidupan yang berhubungan dengan studi maupun organisasi.
Dalam bidang studi yang kita tekuni, kita juga harus berpikir kritis tentang teori yang ada di bidang studi tersebut. Teori yang kita dapatkan dalam pelajaran yang kita pelajari aslinya merupakan kumpulan dari pemikiran para ahli dan ilmuwan di tiap bidangnya. Para ahli dan ilmuan masing-masing mempunyai visi yang berbeda sehingga masing-masing dari mereka menciptakan banyak sekali teori tentang kehidupan yang kerap kali berbeda.
Teori dalam pendidikan sendiri berfungsi sebagai pendekatan dalam suatu bidang pengetahuan. Dengan adanya teori, peserta didik dapat dengan mudah memahami apa fenomena yang terjadi dalam kehidupan, yang menyebabkan, serta efek dari fenomena tersebut. Berpikir kritis disini dapat memudahkan kita untuk memahami, apa yang terjadi dalam permasalahan tertentu, sehingga kita dapat membuktikan apakah suatu teori dapat menyelesaikan suatu permasalahan atau tidak. Dengan adanya teori dalam pembelajaran juga dapat mengasah kemampuan untuk berpikir kritis. Dan diskusikan dengan teman tentang suatu masalah, sehingga pemikiran kritis seseorang semakin terasah.
Sementara pada bidang organisasi khususnya di kampus, kita juga dapat mengasah serta menguji seberapa jauh kita mempunyai kemampuan berpikir kritis. Di Kampus kita UNJ telah menyediakan wadah untuk para Mahasiswanya untuk mengasah dan menguji kemampuan berpikir kritisnya melalui organisasi Kemahasiswaan atau Ormawa. Kegiatan Kemahasiswaan atau Organisasi Kemahasiswaan (Ormawa).Wadah ini dapat kita manfaatkan sebagai pengasah pemikiran kita agar dapat lebih berpikir kritis lagi.
Tentunya di setiap Organisasi manapun pasti ada perbedaan pendapat. Maka dari itu disela-sela diskusi yang kita lakukan pada forum organisasi, kita seharusnya berpendapat agar suatu masalah yang terjadi dalam organisasi dapat terpecahkan. Tenggang rasa juga diperlukan agar organisasi tetap berjalan lancar serta masalah dapat terpecahkan dari sudut pandang yang beragam. Menurut saya, Organisasi mempunyai peranan yang sangat penting, karena selain dapat meningkatkatkan kemampuan berpikir kritis juga dapat meningkatkan kemampuan teamwork seseorang sehingga mudah untuk berkomunikasi dan beradaptasi setelah lulus kuliah serta menjadikan seseorang siap untuk menjadi tenaga kerja yang Unggul.
Dengan mengikuti organisasi saat sekolah maupun kuliah, maka tanpa kita sadari pengalaman berorganisasi tersebut dapat mempertajam pemikiran kita agar lebih kritis sehingga kita mudah beradaptasi pada tingkat pekerjaan. Jika hal tersebut dipadukan dengan berpikir kritis tentang teori yang dipelajari pada masa-masa bersekolah atau kuliah, berdampak pula dengan wawasan kita saat lulus, dengan berpikir kritis dan modal pengalaman berorganisasi, kita juga dapat menumbuhkan kreativitas dan kerjasama sesama rekan kerja sehingga dapat menciptakan segala terobosan baru yang inovatif dan dapat menyelesaikan permasalahan yang ada dalam kehidupan. Serta dengan menangkal berita-berita Hoax, Negara ini juga akan terbebas dari segala perpecahan. Sehingga kita dapat sukses menjadi SDM yang Unggul dan siap menjadi Generasi Emas pada tahun 2045. Ayo, asah kemampuan berpikir kritis demi Indonesia yang lebih baik!
Generasi Emas Indonesia di Tahun 2045.docx (19.04 KB)
#PKKMBTPUNJ2018_3