Post by sukmahidayat on Aug 11, 2018 4:27:51 GMT
“Pentingnya Sikap Seseorang Dalam Mewujudkan Generasi Emas Di Tahun 2045”
Pendidikan karakter menjadi hal yang penting pada abad 21 untuk mengatasi permasalahan krisis moral yang melanda negeri ini. Pada 2045, Indonesia berusia tepat 100 tahun. Dalam menghadapi generasi emas tersebut, pemerintah melakukan berbagai macam tindakan terutama dibidang pendidikan. Melakukan pembaruan kurikulum, progam paudisasi, dan pendidikan karakter. Dalam jangka waktu tersebut dapatkah negara ini menyelesaikan permasalahan krisis moral yang melanda negeri ini?. Dan hal apa saja yang dapat dilakukan mahasiswa untuk membantu mewujudkan generasi tersebut?
Generasi emas adalah generasi yang diharapkan menjadi perintis perubahan dalam membentuk kehidupan dan peradaban bangsa yang lebih baik. Mengingat Indonesia adalah negara berkembang, perubahan-perubahan sangatlah penting untuk kualitas individu demi kemajuan bangsa dan mampu bersaing dengan bangsa lain di mata dunia. Dan pendidikan menjadi salah satu sasaran dalam membangun kepribadian bangsa, karena pendidikan menjadi cikal bakal dibangunnya sikap dan pola pikirnya seseorang.
Pendidikan karakter akan menjadi jawaban atas dinamika perubahan masa depan sekaligus memberi bekal keterampilan yang dibutuhkan pada abad 21. Melalui ini pendidikan tidak lagi menitikberatkan kepada nilai-nilai perlajaran, tetapi juga menumbuhkembangkan karakter peserta didik mereka dengan kegiatan-kegiatan positif.
Lalu, apakah mahasiswa bisa berkontribusi dalam mewujudkan generasi ini? Tentu saja bisa. Mahasiswa adalah peserta didik dan akan menjadi calon pendidik dimasa depan. Dengan begitu pada masa ini adalah masa paling produktif dalam menentukan masa depan bangsanya.
Hal tersebut dapat diwujudkan dengan beberapa cara, diantaranya :
• Instropeksi diri
Instropeksi diri adalah sikap dimana kita menyadari kesalah diri dan berusaha memperbaikinya ke arah yang lebih baik. Jika kita menerapkan hal ini secara tidak langsung dapat meningkatkan kualitas masing-masing individu.
• Mencari lingkungan pertemanan yang baik
Pendidikan dimulai dari keluarga, sekolah, dan lingkungan sosial. Lingkungan yang kondusif sangat mendorong sikap dan perilaku individu yang terlibat di dalamnya. Misalnya keluarga yang harmonis jauh memiliki sifat penyayang daripda keluarga brokenhome.
• Menularkan kebaikan kepada orang lain
Cara ini salah satu cara yang efektif untuk merubah kepribadian orang lain. Walaupun pada penerapannya cukup sulit untuk dilakukan, karena kita harus mengetahui kondisi dan karakter dari masing-masing orang.
• Aktif dalam pembangunan
Perperan aktif dalam organisasi ataupun komunitas sangat berpengaruh dalam memberikan perubahan. Bagaimanapun kita adalah calon-calon pemimpin pada masa generasi emas.
Seperti yang kita pelajari dari ajaran agama kita “Dahulukanlah akhlak daripada ilmu!”. Beginilah yang seharusnya terapkan didalam kehidupan sehari-hari!. Mengapa demikian? Karena akhlak yang baik jauh lebih berharga daripada ilmu. “Orang Indonesia itu mudah jika didik menjadi pintar, namun mendidik mereka untuk memiliki kepribadian yang baik bukanlah satu hal yang mudah untuk diwujudkan!”. Mungkin inilah alasan yang menjadi dasar perubahan ke kurikulum 2013 yang menjunjung nilai kepribadian yang baik daripada sekedar nilai pelajaran yang tertulis dengan tinta hitam diatas kertas putih.
Jika kita melihat ke belakang bagaimana keadaan negara kita saat ini?. Kebanyakan dari mereka setelah menempuh pendidikan yang begitu tinggi, mereka cenderung hanya untuk kepentingan pribadi tidak dieksplorasi untuk memajukan kepentingan bangsa. Wajar saja pejabat dengan banyak gelar di namanya namun masih banyak dari mereka yang terlibat kasus korupsi, padahal gaji mereka jauh diatas rata-rata. Sadarkah kita bahwa kasus itu adalah salah satu permasalahan yang sering dihadapi negara kita “Krisis Moral”. Lewat pendidikan karakterlah Indonesia berharap akan mencetak generasi emas pada 2045 dan mengurangi permasalahan krisis moral.
Jadi dapat disimpulkan bahwa sikap sangat menentukan harga diri seseorang. Dan sebagai mahasiswa kita dapat mewujudkan hal tersebut dengan berperan aktif dalam pembangunan, menginstropeksi diri, bergaul dengan lingkungan yang baik, dan menularkan kebaikan tersebut kepada orang lain. Sebab untuk mewujudkan suatu hal yang besar dimulai dari tindakan-tindakan kecil. Dengan demikian dalam jangka waktu tersebut, gunakan waktu untuk mengisi perubahan ke arah yang lebih baik, karena di tahun 2045 para pemimpin bangsa berasal dari kita yang berstatus mahasiswa, oleh karena itu siapkan diri kita untuk mencapai generasi emas!.
#PKKMBTPUNJ2018_3
Essay Prodi.docx (15.23 KB)