Post by Bangun Aji on Aug 15, 2018 0:46:45 GMT
Tema : Generasi Emas Indonesia di Tahun 2045
Subtema : Critical Thinking , Creative , Collaborative , Communication dan Attitude.
Nama : Bangun Aji Prakoso
Indonesia bercita-cita melahirkan generasi cemerlang yang mampu bersaing secara global. Jalan menuju cita-cita itu telah diretas, yakni dengan menerapkan pendidikan karakter kepada generasi muda.
Lewat pendidikan karakter, Indonesia berharap akan mencetak generasi emas pada 2045. Generasi emas adalah generasi yang diharapkan menjadi perintis perubahan dalam membentuk kehidupan dan peradaban bangsa yang lebih baik. Generasi emas yang dicita-citakan ini adalah generasi yang bermodalkan kecerdasan komprehensif, yakni produktif, inovatif, interaksi sosial yang baik, dan berperadaban unggul.
Cita-cita melahirkan Generasi Emas 2045 bukan rumusan tanpa perhitungan. Indonesia didukung dengan bonus demografi karena dalam rentang 2012-2035 jumlah penduduk usia produktif paling tinggi di antara usia anak-anak dan orang tua.
Dalam perkembangan dunia yang begitu pesat, dibutuhkan orang-orang yang memiliki karakter kritis dan kreatif. Pembentukan kedua karakter tersebut bisa dikembangkan melalui proses pendidikan, yang salah satunya melalui mata pelajaran Bahasa Indonesia. Karakter kritis dan kreatif siswa bisa dikembangkan melalui proses pembiasaan, baik melalui pembelajaran maupun pemerolehan. Proses pembelajaran terjadi secara sengaja di dalam kelas, sedangkan proses pemerolehan terjadi secara alami melalui apa yang dilihat siswa pada gurunya. Sama halnya dengan orang yang belajar bahasa, apa yang didapat melalui pemerolehan akan lebih membekas daripada yang didapat melalui pembelajaran. Pembelajaran membaca dan menulis bisa dipakai sebagai sarana mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa. Pembelajaran membaca bisa banyak membantu dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis, dan pembelajaran menulis bisa banyak membantu mengembangkan kemampuan berpikir kreatif. Tetapi apabila dalam pembelajaran menulis, guru tidak bisa berperan sebagai model yang bisa dijadikan teladan dalam hal menulis, kiranya kreativitas menulis dari siswa sulit untuk dikembangkan secara maksimal. Oleh karena itu, guru Bahasa Indonesia tidak cukup bisa menyampaikan teori bahasa dengan bagus, tetapi juga harus mampu menjadi model dalam menghasilkan karya tulis yang
Tujuan pendidikan karakter adalah :
1. Mengembangkan potensi afektif peserta didik sebagai manusia dan warganegara yang memiliki nilai-nilai budaya dan karakter bangsa.
2. Mengembangkan kebiasaan dan perilaku terpuji dan sejalan dengan nilai-nilai universal, dan tradisi budaya bangsa INDONESIA yang religius.
Adapun 18 karakter yang harus dimiliki oleh siswa sebagai berikut.
1. Religius : sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
2. Jujur : Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
3. Toleransi : Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
4. Disiplin : Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan
5. Kerja Keras : Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.
6. Kreatif : Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
7. Mandiri : Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas
8. Demokratis : Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain
9. Rasa Ingin Tahu: Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
10. Semangat Kebangsaan: Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya
11. Cinta Tanah Air : Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.
12. Menghargai Prestasi: Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
13. Bersahabat/Komunikatif: Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain.
14. Cinta Damai : Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya.
15. Gemar Membaca: Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.
16. Peduli Lingkungan: Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi
17. Peduli Sosial : Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
18. Tanggung-jawab : Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.
Kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif sangat penting dalam hubungan, pendidikan, dan pekerjaan. Inilah beberapa langkah dan tips untuk membantu Anda mengembangkan kemampuan komunikasi yang baik.
1.Memahami Dasar Dasar Komunikasi
2.Memiliki keberanian untuk mengatakan apa yang dipikirkan
3.Menggunakan kata kata yang baik , bijak dan sopan
Jaga ATTITUDE atau sikap & perilaku. Tunjukkan “attitude” yang baik kepada siapa saja, tanpa memandang suku, agama, ras, antargolongan.
Subtema : Critical Thinking , Creative , Collaborative , Communication dan Attitude.
Nama : Bangun Aji Prakoso
Indonesia bercita-cita melahirkan generasi cemerlang yang mampu bersaing secara global. Jalan menuju cita-cita itu telah diretas, yakni dengan menerapkan pendidikan karakter kepada generasi muda.
Lewat pendidikan karakter, Indonesia berharap akan mencetak generasi emas pada 2045. Generasi emas adalah generasi yang diharapkan menjadi perintis perubahan dalam membentuk kehidupan dan peradaban bangsa yang lebih baik. Generasi emas yang dicita-citakan ini adalah generasi yang bermodalkan kecerdasan komprehensif, yakni produktif, inovatif, interaksi sosial yang baik, dan berperadaban unggul.
Cita-cita melahirkan Generasi Emas 2045 bukan rumusan tanpa perhitungan. Indonesia didukung dengan bonus demografi karena dalam rentang 2012-2035 jumlah penduduk usia produktif paling tinggi di antara usia anak-anak dan orang tua.
Dalam perkembangan dunia yang begitu pesat, dibutuhkan orang-orang yang memiliki karakter kritis dan kreatif. Pembentukan kedua karakter tersebut bisa dikembangkan melalui proses pendidikan, yang salah satunya melalui mata pelajaran Bahasa Indonesia. Karakter kritis dan kreatif siswa bisa dikembangkan melalui proses pembiasaan, baik melalui pembelajaran maupun pemerolehan. Proses pembelajaran terjadi secara sengaja di dalam kelas, sedangkan proses pemerolehan terjadi secara alami melalui apa yang dilihat siswa pada gurunya. Sama halnya dengan orang yang belajar bahasa, apa yang didapat melalui pemerolehan akan lebih membekas daripada yang didapat melalui pembelajaran. Pembelajaran membaca dan menulis bisa dipakai sebagai sarana mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa. Pembelajaran membaca bisa banyak membantu dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis, dan pembelajaran menulis bisa banyak membantu mengembangkan kemampuan berpikir kreatif. Tetapi apabila dalam pembelajaran menulis, guru tidak bisa berperan sebagai model yang bisa dijadikan teladan dalam hal menulis, kiranya kreativitas menulis dari siswa sulit untuk dikembangkan secara maksimal. Oleh karena itu, guru Bahasa Indonesia tidak cukup bisa menyampaikan teori bahasa dengan bagus, tetapi juga harus mampu menjadi model dalam menghasilkan karya tulis yang
Tujuan pendidikan karakter adalah :
1. Mengembangkan potensi afektif peserta didik sebagai manusia dan warganegara yang memiliki nilai-nilai budaya dan karakter bangsa.
2. Mengembangkan kebiasaan dan perilaku terpuji dan sejalan dengan nilai-nilai universal, dan tradisi budaya bangsa INDONESIA yang religius.
Adapun 18 karakter yang harus dimiliki oleh siswa sebagai berikut.
1. Religius : sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
2. Jujur : Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
3. Toleransi : Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
4. Disiplin : Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan
5. Kerja Keras : Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.
6. Kreatif : Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
7. Mandiri : Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas
8. Demokratis : Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain
9. Rasa Ingin Tahu: Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
10. Semangat Kebangsaan: Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya
11. Cinta Tanah Air : Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.
12. Menghargai Prestasi: Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
13. Bersahabat/Komunikatif: Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain.
14. Cinta Damai : Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya.
15. Gemar Membaca: Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.
16. Peduli Lingkungan: Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi
17. Peduli Sosial : Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
18. Tanggung-jawab : Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.
Kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif sangat penting dalam hubungan, pendidikan, dan pekerjaan. Inilah beberapa langkah dan tips untuk membantu Anda mengembangkan kemampuan komunikasi yang baik.
1.Memahami Dasar Dasar Komunikasi
2.Memiliki keberanian untuk mengatakan apa yang dipikirkan
3.Menggunakan kata kata yang baik , bijak dan sopan
Jaga ATTITUDE atau sikap & perilaku. Tunjukkan “attitude” yang baik kepada siapa saja, tanpa memandang suku, agama, ras, antargolongan.