Post by arjuna on Aug 15, 2018 1:04:03 GMT
MEWUJUDKAN GENERASI EMAS DI TAHUN 2045 MELALUI ATTITUDE
NAMA : ARJUNA GETAR BUANA
SUB TEMA: ATTITUDE
Pendidikan karakter adalah konteks yang paling penting pada abad 21 untuk mengatasi krisis moral yang melanda Indonesia. Untuk itu pemerintah membuat kebijakan Pendidikan untuk memiliki peserta didik yang berkarakter. Dengan bantuan pelaku Pendidikan, pemerintah, pendidik, tenaga kependidikan dan masyarakat peserta didik dapat memperoleh Pendidikan karakter yang efektif. Selain itu komunikasi peserta didik membutuhkan guru yang professional.
Karakter merupakan wujud abstrak daari manusia dalam bentuk perilaku dan kebiasaan yang dapat menjadi jati diri bagi individu. Karater terbentuk pertama kali di dalam keluarga dimana manusia dididik dan diajarkan nilai-nilai untuk pertama kali. Selain dari keluarga, terdapat beberapa hal yang mempengaruhi karakter seseorang, seperti : agama yang mengatur seluruh tata cara perilaku manusia, lingkungan yang dimulai dari pertemanan sekawan dan lingkungan sekitar, serta sekolah yang merupakan lemba formal dalam pembentkan karakter dan jati diri seseorang. Jadi, karakter seseorang akan terbentuk dimana pun mereka berada.
Dalam implementasinya, pendidikan karakter hendaknya dibentuk dengan cara yang sistematis yang di dalamnya terdapat aspek afektif, kognitif dan psikomotorik yang berjalan beriringan dalam proses pendidikan. Tanpa adanya sikap yang baik maka perkembangan pengetahuan dapat menurunkan nilai luhur banga, melemahkan kepribaadian yang baik, dan membuat generasi bangsa sebagai generasi yang tidak berpotensi mempertahankan dan mengembangkan kesejahteraan bangsa.
Perkembangan ilmu teknologi dan komunikasi selain dapat memberikan dampak positif, juga berdampak negatif yang akan menimbulkan generasi yang terbelakang. Sebagai contoh, ditayangkannya film-film yang dapat merusak generasi dalam bentuk budaya berfoya-foya, melanggar peraturan sekolah maupun lalu lintas, pergaulan bebas, dan penggunaan narkoba yang secara gamblang dipertontonkan pada acara televisi. Selain itu, internet akan tidak menguntungkan bagi generasi penerus apabila para anak-anak dan remaja menghabiskan waktu bermain games di warung internet tanpa berperan aktif di lingkungan sekitar yang membiasakan prilaku anti sosial karena sikap sosial merupakan salah satu syarat penting yang harus dilatih untuk melahirkan pribadi yang berkualitas mempunyi karakter.
Untuk menghasilkan generasi emas yang berkarakter tentu harus mengetahui apa tuntutan dunia dan apa yang dibutukan oleh masyarakat. Pada abad modern ini perkembangan ilmu, teknologi dan komunikasi bergerak sangat cepat. Perkembangan ini menjadi kebutuhan bagi dunia untuk berkembang. Hal ini harus seiring dengan sikap masyarakat yang terbuka, beretika, dan toleran. Karena perkembangan ini berkaitan dengan kesehatan, budaya, lingkungan, ekonomi, dan lainnya. Dengan adanya sikap ini masyarakat dapat mengaplikasikan ilmu dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Salah satu tuntutan dunia abad 21 adalah keahlian dalam teknologi dan layanan yang cepat sehingga dapat bertahan dlam persaingan industri. Hal lain yang dapat menguntungkan dari mengikuti perkembangan adalah adanya kemajuan, peningkatan efektifitas, dan efesiensi kerja. Tetapi ada hal negatif dari mengikuti perkembangan jika tidak bisa dikontrol atau dipilah-pilah yaitu budaya asing yang masuk ke masyarakat sehingga dapat mengakibatkan ketidak harmonisan masyarakat, keenjangan mayarakat dan kecemburuan sosial, maka dari itu pendidikan berkarakter sangat dibutuhkan yang diajarkan oleh pendidik terhadap peseta didik.
Solusi dari masalah yang muncul dalam proses pendidikan karakter adalah memiliki guru yang professional. Guru yang professional akan meningkatkan hal belajar siswa lebih baik daripada guru yang belum professional. Disamping itu guru professional harus terintegrai dan mempunyai kemampuan kolaborasi, teknologi, komunikasi dan evaluasi. Dengan adanya kompetensi yang dimiliki oleh guru professional maka peserta didik dapat mengecam pendidikan berkarakter sehingga dapat menjadi sumber daya manusia yang berkualitas.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter penting untuk peserta didik dalam mengembangkan nilai agama, pancasila, budaya dan tujuan pendidikan nasional. Tujuan dari pendidikan karakter adalah agar generasi Indonesia dapat menunjukan jati dirinya untuk bersaing di dunia industry. Sekolah dan guru professional mempunyai peran penting dalam mewujudkan pendidikan karakter disamping adanya peran pemerintah, orang tua dan masyarakat. Dapat disadari bahwa perkembangan ilmu teknologi dan komunikasi berkembang pesat sehingga kebutuhan pendidikan harus disertakan dengan kemampuan ICT. Ada beberapa kendala dalam melaksanakan pendidikan pada abad 21 ini sehingga dengan adanya pendidikan karakter ini mampu mengatasi hal negatif dari dampak perkembangan pengetahuan.
#PKKMBTPUNJ2018_3
NAMA : ARJUNA GETAR BUANA
SUB TEMA: ATTITUDE
Pendidikan karakter adalah konteks yang paling penting pada abad 21 untuk mengatasi krisis moral yang melanda Indonesia. Untuk itu pemerintah membuat kebijakan Pendidikan untuk memiliki peserta didik yang berkarakter. Dengan bantuan pelaku Pendidikan, pemerintah, pendidik, tenaga kependidikan dan masyarakat peserta didik dapat memperoleh Pendidikan karakter yang efektif. Selain itu komunikasi peserta didik membutuhkan guru yang professional.
Karakter merupakan wujud abstrak daari manusia dalam bentuk perilaku dan kebiasaan yang dapat menjadi jati diri bagi individu. Karater terbentuk pertama kali di dalam keluarga dimana manusia dididik dan diajarkan nilai-nilai untuk pertama kali. Selain dari keluarga, terdapat beberapa hal yang mempengaruhi karakter seseorang, seperti : agama yang mengatur seluruh tata cara perilaku manusia, lingkungan yang dimulai dari pertemanan sekawan dan lingkungan sekitar, serta sekolah yang merupakan lemba formal dalam pembentkan karakter dan jati diri seseorang. Jadi, karakter seseorang akan terbentuk dimana pun mereka berada.
Dalam implementasinya, pendidikan karakter hendaknya dibentuk dengan cara yang sistematis yang di dalamnya terdapat aspek afektif, kognitif dan psikomotorik yang berjalan beriringan dalam proses pendidikan. Tanpa adanya sikap yang baik maka perkembangan pengetahuan dapat menurunkan nilai luhur banga, melemahkan kepribaadian yang baik, dan membuat generasi bangsa sebagai generasi yang tidak berpotensi mempertahankan dan mengembangkan kesejahteraan bangsa.
Perkembangan ilmu teknologi dan komunikasi selain dapat memberikan dampak positif, juga berdampak negatif yang akan menimbulkan generasi yang terbelakang. Sebagai contoh, ditayangkannya film-film yang dapat merusak generasi dalam bentuk budaya berfoya-foya, melanggar peraturan sekolah maupun lalu lintas, pergaulan bebas, dan penggunaan narkoba yang secara gamblang dipertontonkan pada acara televisi. Selain itu, internet akan tidak menguntungkan bagi generasi penerus apabila para anak-anak dan remaja menghabiskan waktu bermain games di warung internet tanpa berperan aktif di lingkungan sekitar yang membiasakan prilaku anti sosial karena sikap sosial merupakan salah satu syarat penting yang harus dilatih untuk melahirkan pribadi yang berkualitas mempunyi karakter.
Untuk menghasilkan generasi emas yang berkarakter tentu harus mengetahui apa tuntutan dunia dan apa yang dibutukan oleh masyarakat. Pada abad modern ini perkembangan ilmu, teknologi dan komunikasi bergerak sangat cepat. Perkembangan ini menjadi kebutuhan bagi dunia untuk berkembang. Hal ini harus seiring dengan sikap masyarakat yang terbuka, beretika, dan toleran. Karena perkembangan ini berkaitan dengan kesehatan, budaya, lingkungan, ekonomi, dan lainnya. Dengan adanya sikap ini masyarakat dapat mengaplikasikan ilmu dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Salah satu tuntutan dunia abad 21 adalah keahlian dalam teknologi dan layanan yang cepat sehingga dapat bertahan dlam persaingan industri. Hal lain yang dapat menguntungkan dari mengikuti perkembangan adalah adanya kemajuan, peningkatan efektifitas, dan efesiensi kerja. Tetapi ada hal negatif dari mengikuti perkembangan jika tidak bisa dikontrol atau dipilah-pilah yaitu budaya asing yang masuk ke masyarakat sehingga dapat mengakibatkan ketidak harmonisan masyarakat, keenjangan mayarakat dan kecemburuan sosial, maka dari itu pendidikan berkarakter sangat dibutuhkan yang diajarkan oleh pendidik terhadap peseta didik.
Solusi dari masalah yang muncul dalam proses pendidikan karakter adalah memiliki guru yang professional. Guru yang professional akan meningkatkan hal belajar siswa lebih baik daripada guru yang belum professional. Disamping itu guru professional harus terintegrai dan mempunyai kemampuan kolaborasi, teknologi, komunikasi dan evaluasi. Dengan adanya kompetensi yang dimiliki oleh guru professional maka peserta didik dapat mengecam pendidikan berkarakter sehingga dapat menjadi sumber daya manusia yang berkualitas.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter penting untuk peserta didik dalam mengembangkan nilai agama, pancasila, budaya dan tujuan pendidikan nasional. Tujuan dari pendidikan karakter adalah agar generasi Indonesia dapat menunjukan jati dirinya untuk bersaing di dunia industry. Sekolah dan guru professional mempunyai peran penting dalam mewujudkan pendidikan karakter disamping adanya peran pemerintah, orang tua dan masyarakat. Dapat disadari bahwa perkembangan ilmu teknologi dan komunikasi berkembang pesat sehingga kebutuhan pendidikan harus disertakan dengan kemampuan ICT. Ada beberapa kendala dalam melaksanakan pendidikan pada abad 21 ini sehingga dengan adanya pendidikan karakter ini mampu mengatasi hal negatif dari dampak perkembangan pengetahuan.
#PKKMBTPUNJ2018_3