Post by adrianmilano on Aug 15, 2018 19:08:55 GMT
Nama : Adrian Milano
Prodi : Teknologi Pendidikan
Kelompok Fasil : 8
Generasi Emas Indonesia di Tahun 2045” ( Critical Thinking)
Ketika Indonesia merayakan hari kemerdekaan nya yang genap 100 tahun, disitulah kita harus mendapatkan kesejahteraan sepanjang masa dan menjadi Generasi Emas produktif. Pentingnya menerapkan konsep berfikir kritis dalam diri kita sejak dini adalah suatu hal yang akan membawa segala hal kepada perubahan yang lebih baik lagi. Indonesia yang kini didominasi oleh angkatan muda adalah aset dan kekuatan terbesar. Hitam putihnya Indonesia nanti sepenuhnya akan tergantung pada apa yang ada didalam pikiran dan apa yang anak-anak muda lakukan pada saat ini oleh karena itu berpikir kritis sangatlah penting dilakukan dari sekarang agar dimasa yang akan dating Negara kita akan menjadi lebih baik lagi.
Melalui dokumen Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang disusun oleh Menko Perekonomian mencanangkan bahwa Indonesia pada tahun 2025 akan menjadi Negara maju, mandiri , makmur ,dan adil dengan pendapatan per kapita sekitar 15000 dollar AS serta diharapkan menjadi kekuatan ekonomi 12 besar dunia. Kemudian pada tahun 2045 mendatang Indonesia diproyeksikan menjadi salah satu dari 7 kekuatan ekonomi terbesar di dunia dengan pendapatan per kapita sebesar USD47000. Masterplan ini disiapkan untuk bonus demografi yang mana 70% penduduk Indonesia adalah para pemuda dan usia produktif (14-45 tahun) dengan begitu kita harus mengetahui seperti apakah kualitas para pemuda Indonesia pada saat ini untuk membangun Indonesia lebih maju. Tak lagi melaksanakan suatu kegiatan tanpa inisiatif dari dalam diri. Sebab, siapakah yang akan melakukan suatu perubahan tanpa adanya pergerakan dari para pemuda di Indonesia.
Pikiran kritis akan membantu kita untuk melakukan perubahan-perubahan baik sebab, dengan adanya pikiran kritis yang terlintas dalam benak akan membawa kita kepada hal apa saja yang membuat penasaran. Dengan begitu, kita lebih berwawasan luas, membuka pikiran untuk berbagai hal, padat informasi ,dan berani mengatasi berbagai masalah-masalah yang ada. Para pemuda maupun masyarakat yang mempunyai pikiran kritis otomatis mereka dapat menggunakan sebuah kreativitasnya untuk membuat karya berkualitas yang akan merubah mindset seseorang bahwasanya hal yang terbaik bukan dari luar negeri, kolaboratif dalam menjalankan suatu usaha untuk dapat bersaing secara sehat , pandai berkomunikasi dan saling tukar pikiran untuk mendapatkan suatu informasi yang memenuhi segala kebutuhan dalam melakukan sebuah perubahan yang baik, dan selalu mengutamakan sikap yang baik dalam mengemukakan suatu pendapat, ide-ide dan kegiatan lain agar dapat terciptanya “Generasi Emas Indonesia di Tahun 2045” dengan produktifitas dan kualitas yang tidak diragukan.
Bukan hanya di momen 100 tahunnya kemerdekaan Indonesia saja kita bergerak dari zona keterpurukan dan melakukan sebuah perubahan. Melainkan, sejak dini kita harus berfikir untuk hari yang akan datang apakah kita siap terjun langsung ke dunia luar tanpa meninggalkan kebudayaan Indonesia? Berpikir kritis disini bukan seberapa besar kita dapat mengetahui dan menyerap tanpa menyaring terlebih dahulu moderenisasi dari luar negeri. Tetapi, apa yang bisa kita ciptakan untuk kesejahteraan di Negara kita sendiri, sebab kesejahteraan di Negara kita sendiri sangatlah penting yang akan menentukan bagaimana keadaan Negara kita di kemudian hari nanti.
Dapat diketahui bahwa kita bisa memulainya dengan berpikir apa dan kenapa, lalu mencari arah yang tepat untuk sebuah pertanyaan-pertanyaan yang ada, mengetahui tujuan tentang apa dan mengapa pertanyaan itu ditanyakan, dapat memberikan kejelasan dari solusi permasalahan yang ada dan harus mempunyai tanggung jawab terhadap konsekuensi yang kita dapatkan ketika kita sudah menyatakan sebuah pernyataan tentang hal yang dibahas. Memang tidak mudah melakukan sebuah perubahan kecil untuk Indonesia yang lebih baik lagi tetapi pikirkanlah untuk perubahan besar yang akan membuat kita lebih sejahtera dari tahun-tahun yang lalu. Setiap tahun ke tahun bukanlah menjadi cita-cita dan impian kami merasakan kehilangan budaya dari Negara sendiri, haus toleransi ,dan hilangnya rasa persatuan dan kesatuan. Belum terbukanya pikiran untuk segala hal positif yang bisa kita lakukan sudah menjadi suatu kebiasaan masyarakat Indonesia.
Kita bisa. Ya, kita bisa melakukan berbagai hal untuk mencapai kesejahteraan bersama di Negeri ini dan menjadi Generasi Emas yang produktif dalam hal positif. Optimis untuk hasil yang maksimal dan hilangkan rasa perbedaan sosial. Harus berani mengevaluasi tentang apa yang sudah kita lakukan untuk perubahan yang lebih baik lagi dan berani mengulang jika melakukan sebuah kesalahan dan jangan takut terhadap pengaruh dari dalam maupun luar negeri dan jangan mudah menyerah , terus mencoba dan terus mencoba, lakukan dari diri kita sendiri untuk menjadi contoh generasi-generasi milenial yang akan mewujudkan “Generasi Emas Indonesia di Tahun 2045”.
#PKKMBTPUNJ2018_3