Post by hinalang16 on Aug 24, 2018 10:24:11 GMT
Apakah anda pernah terpikir bagaimana mahasiswa jika tidak berpikir kritis di suatu waktu? Kenapa mahasiswa harus berpikir kritis? Haruskah setiap mahasiswa mempunyai cara pikir kritis dalam setiap aktivitasnya? Bagaimana cara kita sebagai mahasiswa untuk meningkatkan pola berpikir kritis? Berpikir kritis ialah kemampuan untuk berpikir secara kompleks yang menggunakan proses diantaranya analisis dan evaluatis. Berpikir kritis juga melibatkan keahlian berpikir induktif mengenali permasalah yang bersifat terbuka, mengenali hubungan, mampu menemukan sebab dan akibat, membuat kesimpulan dengan data yang relevan. Mahasiswa adalah sebutan bagi orang yang sedang menempuh pendidikan tinggi di sebuah perguruan tinggi yang terdiri atas sekolah tinggi, akademi, dan yang paling umum adalah universitas. Berikut adalah cara berpikir dan implementasinya di dunia kampus
Pertama, pertanyakan segala asumsi Anda. Disadari atau tidak, manusia kerap membuat asumsi terhadap hampir semua hal yang ditangkap panca indranya. Asumsi terbentuk setelah otak manusia memproses kepingan-kepingan informasi tertentu dan mendasari proses interaksi manusia dengan lingkungan sekitarnya. Bisa dikatakan, asumsi adalah fondasi kerangka berpikir kritis seseorang. Namun bagaimana jika asumsi tersebut salah atau tidak sepenuhnya benar? Jika itu terjadi, tentunya fondasi tersebut harus dibongkar dan dibangun ulang. Sebagai contoh, mahasiswa dapat mempertanyakan mengapa dia berangkat kuliah hampir setiap hari? Apa yang ia kejar? Atau seketika sudah mendapat materi dari dosen pengajar, apakah ia benar-benar memperhatikan? Kedua, jangan menelan informasi mentah-mentah jika Anda tidak tahu kebenarannya. Sama halnya dengan asumsi, manusia cenderung menilai kebenaran informasi berdasarkan sumbernya. Informasi dari sumber yang terpercaya (figur otoritas) akan langsung dianggap sebagai kebenaran, begitu pula sebaliknya. Meski lebih menghemat waktu dan tenaga, kebiasaan ini akan melemahkan kemampuan analisis Anda. Ingat, tidak semua informasi yang Anda terima dari figur otoritas (pemerintah, media massa, bahkan orang tua) benar adanya. Implementasinya, banyak informasi yang yang datang, informasi tersebut bisa jadi bersifat penting, namun sumber dari informasi tersebut tidak jelas, sebagai mahasiswa, kita wajib menanyakan hal tersebut, jika tidak bisa bertanya langsung pada pihak terkait, paling tidak kita membaca kembali informasi tersebut dan menganalisis kebenarannya sendiri. Ketiga, pertanyakan hal-hal yang ada di sekitar Anda. Sebelumnya, Anda sudah belajar mempertanyakan asumsi dan informasi yang disampaikan oleh figur otoritas. Sekarang, Anda akan belajar untuk mempertanyakan... segalanya? Bertanya mungkin adalah tindakan paling esensial dalam proses berpikir kritis. Jika Anda tidak tahu harus menanyakan apa atau tidak menanyakannya meskipun ingin, sampai kapan pun Anda tidak akan mendapatkan jawabannya. Contohnya, mahasiswa bisa mempertanyakan mengapa jaket almamaternya berwarna hijau? Kenapa harus hijau? Tidak adakah warna lain selain hijau?
Di jaman sekarang ini pola berpikir kritis sangatlah penting dalam kehidupan kita sehari-hari. Cara berpikir kritis ini dapat membantu mahasiswa menyelesaikan masalah, kemampuan dalam mengambil keputusan secara selektif dan lain sebagainya. Karena berpikir kritis sebenarnya perihal mencari jawaban dengan cara yang elegan dan cerdas. Mahasiswa perlu berpikir kritis dikarenakan dialah agen penyelesaian masalah untuk era dan generasinya.
#PKKMBTPUNJ2018_3
Pertama, pertanyakan segala asumsi Anda. Disadari atau tidak, manusia kerap membuat asumsi terhadap hampir semua hal yang ditangkap panca indranya. Asumsi terbentuk setelah otak manusia memproses kepingan-kepingan informasi tertentu dan mendasari proses interaksi manusia dengan lingkungan sekitarnya. Bisa dikatakan, asumsi adalah fondasi kerangka berpikir kritis seseorang. Namun bagaimana jika asumsi tersebut salah atau tidak sepenuhnya benar? Jika itu terjadi, tentunya fondasi tersebut harus dibongkar dan dibangun ulang. Sebagai contoh, mahasiswa dapat mempertanyakan mengapa dia berangkat kuliah hampir setiap hari? Apa yang ia kejar? Atau seketika sudah mendapat materi dari dosen pengajar, apakah ia benar-benar memperhatikan? Kedua, jangan menelan informasi mentah-mentah jika Anda tidak tahu kebenarannya. Sama halnya dengan asumsi, manusia cenderung menilai kebenaran informasi berdasarkan sumbernya. Informasi dari sumber yang terpercaya (figur otoritas) akan langsung dianggap sebagai kebenaran, begitu pula sebaliknya. Meski lebih menghemat waktu dan tenaga, kebiasaan ini akan melemahkan kemampuan analisis Anda. Ingat, tidak semua informasi yang Anda terima dari figur otoritas (pemerintah, media massa, bahkan orang tua) benar adanya. Implementasinya, banyak informasi yang yang datang, informasi tersebut bisa jadi bersifat penting, namun sumber dari informasi tersebut tidak jelas, sebagai mahasiswa, kita wajib menanyakan hal tersebut, jika tidak bisa bertanya langsung pada pihak terkait, paling tidak kita membaca kembali informasi tersebut dan menganalisis kebenarannya sendiri. Ketiga, pertanyakan hal-hal yang ada di sekitar Anda. Sebelumnya, Anda sudah belajar mempertanyakan asumsi dan informasi yang disampaikan oleh figur otoritas. Sekarang, Anda akan belajar untuk mempertanyakan... segalanya? Bertanya mungkin adalah tindakan paling esensial dalam proses berpikir kritis. Jika Anda tidak tahu harus menanyakan apa atau tidak menanyakannya meskipun ingin, sampai kapan pun Anda tidak akan mendapatkan jawabannya. Contohnya, mahasiswa bisa mempertanyakan mengapa jaket almamaternya berwarna hijau? Kenapa harus hijau? Tidak adakah warna lain selain hijau?
Di jaman sekarang ini pola berpikir kritis sangatlah penting dalam kehidupan kita sehari-hari. Cara berpikir kritis ini dapat membantu mahasiswa menyelesaikan masalah, kemampuan dalam mengambil keputusan secara selektif dan lain sebagainya. Karena berpikir kritis sebenarnya perihal mencari jawaban dengan cara yang elegan dan cerdas. Mahasiswa perlu berpikir kritis dikarenakan dialah agen penyelesaian masalah untuk era dan generasinya.
#PKKMBTPUNJ2018_3
Robintang Siahaan Generasi Emas 2045.doc (30 KB)