Hal Menarik Mengenai Generasi Milenial_KARINA ALMIRA DEVITAM
Aug 7, 2017 14:54:03 GMT
Junko-chan and karinaalmirad like this
Post by karinaalmirad on Aug 7, 2017 14:54:03 GMT
Hal Menarik Menurut Mengenai Tentang Generasi Milenial
Generasi Milenial adalah generasi yang sedang banyak diperbincangkan oleh banyak kalangan di dunia. Dikelompokkan antara yang lahir tahun 1980-2000 an sebagai generasi milenial. Dapat dikatakan generasi ini adalah generasi muda masa kini dengan kisaran umur sekitar 15-34 tahun. Generasi ini juga mengalami perubahan transformasi gaya hidup yang cukup drastis, terutama pada perkembangan teknologi. Tumbuh ditengah kemajuan teknologi yang cukup pesat, membuat generasi milenial cukup mudah untuk belajar dan beradaptasi terhadap inovasi-inovasi kemajuan teknologi digital.Menurut riset dari Goldmand Sachs ada beberapa hal yang mencolok mengenai generasi milenial antara lain, yaitu produk murah, rumah, gaya hidup sehat, televisi, fashion, mobil, dan media sosial. Jika dibandingkan dengan generasi sebelumnya, generasi milenial ini lebih cenderung untuk membeli barang yang lebih murah, cukup puas dengan tinggal di rumah orang tuannya saja dan tidak berniat untuk membeli rumah sendiri, tertarik dengan gaya hidup sehat dan menjauhi dari hal-hal yang tidak baik, seperti merokok dan minuman beralkohol, mereka digenerasi ini juga lebih suka menonton televisi melalui gadget, seperti laptop, tablet, mobile phone dsb, untuk fashion mereka juga lebih senang membelanjakan barang-barang mewah untuk keperluan sandang, seperti baju, dan bagi mereka generasi milenial ini lebih suka menggunakan transportasi umum online yang banyak kita jumpai, seperti ojek online, yang membuat mereka tidak perlu membeli lagi mobil atau kendaraan lainnya. Yang terakhir menurut Goldmand adalah media social, mereka sangat menggantungkan kehidupannya pada media social. Seperti mencari tempat makan, liburan, hotel/penginapan, menyapa teman, mencari kerja, bahkan sampai belanja online. Ulasan ini merupakan hal mecolok yang ada pada generasi milenial. Masi banyak lagi riset menurut peneliti yang lainnya.
Ada juga lembaga riset bernama Center for Middle Class Institute yang melakukan kajian terhadap perilaku generasi milenial, khususnya kelas menengah. Kajian pertama yaitu, ‘Millennials wannabe’, dikenal sebagai budaya dan menjamur ke semua kalangan usia. Kedua, ada ‘Sharing is Cool’, disini mereka lebih suka untuk membeli lagu-lagu di I-Tunes atau layanan berbasis cloud, seperti Netflix dan Spotify dibandingkan membeli CD. Ketiga, ‘How We Consume’ is a new lifestyle, memiliki rasa untuk selalu menjadi yang terdepan jika sudah berkaitan dengan teknologi, gadget yang kita gunakan menjadi citra kita didepan orang lain. Keempat, ‘Digital Entrepreneur’ mereka melakukan usaha dalam basis online dimedia sosial, seperti Instagram dan twitter untuk mempromosikan jualannya. Kelima, ‘Holiday Experience’, banyak dari generasi milenial yang melakukan perjalanan dengan menggunakan aplikasi seperti Traveloka dll untuk memenuhi kebutuhannya. Keenam, ‘Multi-tribes Netizen’, setiap orang dapat bergabung dalam grup media social yang berbeda-beda dengan wajah yang berbeda juga, seperti grup komunitas tentu berbeda dengan grup Sekolah misalnya. Ketujuh, ‘Brand story matters’, mereka generasi milenial cenderung menyukai brand story yang kuat. Kedelapan, ‘Personal branding’, mereka menganggap perlu menampakkan diri pada audiens dengan mengunggah foto/video mereka pada media sosial. Kesembilan, ‘Online buyers’, tidak hanya barang gadget dan baju-baju yang dibeli online, sekarang generasi milenial juga membeli makanan dengan situs aplikasi. Kesepuluh, ‘Attention seeker’, mereka berupaya mengunggah foto/video semenarik mungkin untuk menambah like atau komentar. Kesebelas, ‘Sosial Media pressure’, sempurna dimedia sosial menjadi hal penting, sehingga membuat mereka stress jika memiliki komentar negatif. Keduabelas, ‘Circular economy’, mereka sangat update dalam rilis harga terbaru dan membuat mereka mudah jual beli lewat situs. Terakhir, ‘Click activist’, mereka dengan mudah menyatakan pendapat dengan berbagai fenomena yang terjadi dimasyarakat. 13 kajian tadi merupakan riset dari berbagai kultur negara.
Berikut ada beberapa ciri-ciri dari generasi milenial antara lain, selalu terhubung dengan media sosial, tidak bisa jauh dari gadget, memiliki barang-barang milenial seperti macbook, ip, video game, tiket liburan (barang-barang mewah dan kekinian lainnya), gaya hidup sehat, suka mengeksplore atau mencari pengalaman baru, menyukai kolaborasi (kerja tim).
Hasil riset yang dirilis oleh Pew Research Center, menyatakan bahwa keunikan generasi milenial dengan generasi-generasi sebelumnya, yaitu penggunaan teknologi dan budaya pop/musik. Kehidupan generasi milenial ini tidak bisa lepas dari peran teknologi terutama internet. Entertainment/hiburan sudah menjadi kebutuhan pokok generasi ini.
Hasil survei Alvara Research Center tahun 2014, menunjukkan generasi yang lebih muda, 15-24 tahun menyukai topik musik/film, olahraga, dan teknologi. Sementara, generasi 25-34 tahun lebih kearah topik sosial politik, ekonomi dan keagamaan. Pada rentang usia 15-34 tahun penggunaan teknologi terhadap internet masih sangat tinggi. Berbeda dengan usia yang jauh lebih tua, penggunaan internet sudah mulai berkurang.
Bagi mereka yang lahir digenerasi milenial ini dunia maya adalah dunia nyata. Mulai dari segi membeli makanan, mencari teman, hingga berbelanja online seperti yang sudah diulas diatas. Ketika mereka secara perlahan sudah ‘menguasai’ dunia, orang tua atau dikenal generasi boomer dan generasi x akan mencemaskan mereka. Dalam artian, mereka jauh menatap masa depan dan tidak adil dalam menatap sejarah masa lalu
Kecemasan para orang tua disini juga yang cukup beralasan. Prof. James Flynn dari University of Otago, Selandia Baru, memberikan argumen bahwa potensi mereka yang cukup cerdas jangankan memndang dan memahami masa silam-ketika keluar dari Universitas mereka merasa asing dengan lingkungan ssekitar. Karena, 99% dari generasi milenial berinteraksi menggunakan internet.
Generasi milenial ini bukanlah generasi yang tiba-tiba muncul. Istilah dari milenial sendiri digunakan untuk menandai tahun lahir kurun waktu saat teknologi digital berkembang massif. Generasi sebelumnya atau pendahulu berpikir sebatas dirinya, bukan untuk generasi sesudahnya dan juga tidak untuk menjangkau masa depan yang panjang. Hal inilah yang menyebabkan awal mula sejarah antar generasi putus. Sejarah tidak disikapi dengan akar krhidupan yang asal usul harga diri, nilai-nilai luhur, dan filosofi kehidupan sebuah bangsa berasal dari dirinya. Sejarah hanya sebuah fakta masa lalu. Pelajaran sejarah yang seperti itu yang dimakan oleh generasi milenial.
Jadi, dapat disimpulkan dari berbagai argumen dan beberapa hasil riset yang ada bahwa generasi milenial ini tumbuh seiring dengan berkembangnya teknologi digital massif. Mereka generasi ini lahir pada tahun 1980-2000 dengan kisaran usia 15-34 tahun. Selain itu, generasi millennial juga mengalami perubahan gaya hidup yang cukup signifikan. Pada generasi millennial ini mereka tidak dapat jauh dengan yang namanya internet, bahkan hidupnya pun bergantung pada internet. Tidak jarang bahkan, hamper 99% generasi millennial memenuhi kebutuhan hidupnya dengan internet. Yang banyak kita temukan sekarang dimana-mana, orang lebih banyak menggunnakan transportasi online, membeli paket liburan dengan aplikasi, berbelanja online, hingga mencari kerja dan teman. Orang-orang yang lahir pada generasi ini, juga banyak yang mengoleksi barang-barang mewah dan kekinian. Mereka akan selalu update terhadap sesuatu, misalnya tiket konser. Sudah jarang generasi millennial yang suka membaca buku, kalaupun ada hanya sedikit saja, mereka lebih suka membaca dengan e-book melalui mobile phone atau tablet. Sehingga, intinya generasi millennial itu selalu bergantung pada teknologi, ingin menjadi yang terdepan, dan memikirkan citra kita didepan orang lain.