Post by aqilaa28 on Aug 8, 2017 1:37:04 GMT
GenY itu Beruntung atau Terpuruk ?
Hallo my name is Fildzah Aqila. Saya adalah mahasiswa dari salah satu Universitas yang berada di Indonesia yaitu Universitas Negeri Jakarta atau yang biasa dikenal dengan istilah UNJ. Pada kesempatan ini saya akan bahas mengenai “Generasi Milenial”. Sebelum membahas terlalu jauh, mari kita membahas apa pengertian dari Generasi Milenial itu sendiri. Adakah dari kalian yang pernah mendengar Generasi Milenial sebelumnya? Ataukah sudah ada yang tau mengenai apa itu Generasi Milenial?
Saya pribadi bisa dibilang masih awam mengenai Generasi Milenial, dan ketika saya mendengar Generasi Milenial saya langsung mencari tahu tentang apa itu Generasi Milenial. Dan inilah pendapat saya setelah saya membaca apa itu Generasi Milenial. Generasi Milenial adalah generasi dari tahun 1982 – 2000. Sebelumnya, generasi ini dikenal sebagai generasi Y karena merupakan generasi penerus dari generasi X, tetapi mengalami eksistensi. Mengingat generasi ini menandai datangnya millennium baru yaitu millennia 21, maka penyebutan generasi millennia lebih diterima dan lebih popular dari pada generasi Y.
Generasi ini adalah generasi yang cepat menerima dan mengadopsi informasi yang lebih cepat, sehingga GenY lupa dengan metode pembelajaran secara tradisional. Sebenernya GenY ini termasuk generasi yang beruntung karna sudah terdapat banyak benda benda muncul untuk menjadi teknologi yang paling canggih, seperti iPod, MP3s, kamera ponsel, PDA, kamera digital dan DVD Player. Mereka hanya tinggal memilliki satu fasilitas canggih ini dan mereka sudah mendapatkan semuanya. Sebagai contoh jika mereka sudah memiliki Handphone, mereka sudah bisa menikmati semuanya, seperti ada games, aplikasi social media, kamera dan aplikasi untuk memesan makanan pun sudah tersedia.
Berbeda dengan zaman dulu yang belum ada fasilitas seperti ini, sehingga mereka dulu susah untuk berkomunikasi dan melakukan aktifitas yang lainnya. Bisa kita bandingkan generasi zaman dahulu dengan GenY yang sekarang. Kalau zaman dulu kita tidak ada aplikasi chatting untuk menghubungi teman dengan mudah, kita harus ke rumahnya terlebih dahulu untuk menemuinya, berbeda dengan zaman sekarang yang tinggal kita memencet huruf yang ada di smartphone, kita bisa langsung bertemu dan mengobrol dengannya. Zaman dulu pun kita kalau mau pergi kemana mana harus mempunyai peta dan harus menanyakan kepada orang sekitar kemana arah jalan yang akan kita tuju, kita harus sering menanyakan jalan. Kalau tidak? Kita bisa kesasar. Berbeda dengan zaman sekarang, kita tinggal menggunakan aplikasi yang ada di smartphone yang bernama “MAPS” kita bisa langsung menuju ke alamat yang ingin kita tuju tanpa harus menanyakan alamat tersebut ke warga sekitar.
Betapa berutungnya masyarakat yang hidup menjadi GenY, kareana mereka bisa mendapatkan semuanya dengan mudah dan cepat. Namun, saya rasa GenY itu sendiri seberuntung yang saya pikirkan. Mengapa? Karena dengan teknologi yang semakin hari semakin canggih mereka susah atau bisa dikatakan malas untuk berinteraksi dengan masyarakat sekitar.Seperti halnya ketika kita sedang berkumpul dengan keluarga, pasti ada saja beberapa dari kita yang sibuk dengan ponselnya. Coba jika kita bandingkan dengan zaman dimana teknologi belum secanggih sekarang, adakah dari mereka yang tidak ikut bergabung untuk berbincang, dan tertawa bersama? Sudah pasti tidak, karena mereka tidak akan melewatkan kesempatan berkumpul bersama dengan sanak saudara.
Dan menurut saya, kita jadi kurang berkomunikasi dengan keluarga atau teman, ya mungkin disela sela itu kita “masih” berbincang, walaupun kita berbincang hanya sesekali. Saya pun sedih karna seharusnya kita bertemu untuk berbincang tetapi kita bertemu untuk diam satu sama lain. Saya senang dengan kehadiran Smartphone karena dengan itu kita mudah untuk kemana mana dan melakukan apapun.
Tetapi dari sisi negatifnya, mereka malas dalam melakukan apapun, karna dengan hanya mengetik beberapa huruf yang terdapat dismartphone mereka akan menemukan semuanya. Mereka jadi malas untuk berbuat ini dan itu, karna semuanya sudah ada di smartphone, apalagi mereka semua sekarang sangat mengandalkan pencarian melalui internet tentang tugas dan yang lainnya, sehingga tidak ada niatan untuk membaca buku ataupun bertanya kepada yang ahlinya.
Apalagi adanya media social yang sekarang ini sangat naik daun keberadaanya, membuat mereka semua lebih mementingkan status sosialnya di media sosial, dan mereka semua tidak memperdulikan status sosialnya didepan publik secara langsung, dan kebiasaan yang segala aktifitasnya di posting ke media social, menurut saya itu tidak terlalu efektif, aplagi sampai ada yang posting tentang galau, haduh…
Menurut saya, media social itu lebih baik kita manfaatkan untuk mensharing segala hal yang positif, misalnya seperti sharing tentang pengalaman, pengetahuan, edukasi, dan juga hal hala yang bermanfaat. Media social yang kita ketahui sekarang pun sudah mulai mengarah ke informasi yang baik walaupun segelintir orang masih ada yang menggunakannya dengan salah. Oleh karena itu kita semua harus sadar bahwa kemajuan teknologi sekarang ini sangat bermanfaat bagi kita jikamana kita menggunakannya dengan positif, dan kemajuan teknologi sekarang bisa juga menjerumuskan kita ke tempat yang tidak benar jika kita menggunakannya secara negatif.
Dengan demikian, kemajuan teknologi yang semakin pesat harus kita manfaatkan dengan sangat baik, jika tidak, itu akan membawa dampak buruk bagi hidup kita dan orang disekitar kita. Ambil sisi positifnya dan manfaatkan, jika itu bisa menjadi peluang untuk kita, why not? Selagi masih bisa dipergunakan dengan baik, pergunakanlah. Saya Fildzah Aqila, Mahasiswa UNJ prodi Teknologi Pendidikan. Sekian dan Terimakasih