Post by yopangs on Aug 8, 2017 4:16:11 GMT
Generasi Millenial
Generasi Millenial adalah generasi yang dilahirkan antara tahun 1980-2000. Generasi ini menandai datangnya Abad ke-21, maka generasi ini lebih popular daripada generasi-generasi sebelumnya. Dan di generasi ini, ilmu teknologi sudah berkembang dengan sangat cepat. Tak heran bahwa generasi ini sangat mudah untuk menerima perkembangan-perkembangan teknologi dari luar.
Dengan perkembangan teknologi dan komputer yang semakin canggih, generasi ini tumbuh dalam “serbuan” informasi yang cepat dan canggih. Generasi ini adalah generasi yang cepat menerima dan mengadopsi sebuah informasi dengan cepat dan akan merasa bosan bila menjalani metode pelajaran tradisional.
Generasi Millenial disebut sebagai anak-anak remote control karena mereka menghadapi perubahan yang terus-menerus. Mereka selalu mencari tantangan, mempunyai rencana jangka panjang, selalu optimis, dan punya pemikiran yang kritis.
Gaya belajar generasi millennial adalah berbasis indra (misalnya visual, audio dan lainnya) yang berbasis kepada kepribadian dan bakat mereka. Karena dalam kehidupan sehari-hari mereka teknologi sudah melekat dalam kehidupan mereka. Generasi ini memperlihatkan gaya belajar yang berbeda, pembelajaran mereka tercemin lebih interaktif melalui kerjasama tim, pengalaman, kolaborasi dan kelompok berpikir, mandiri dan terstruktur dalam penggunaan teknologi. Teknologi juga membuat para generasi ini mengandalkan media sosial sebagai tempat untuk mendapatkan informasi. Saat ini, media sosial telah menjadi platform pelaporan dan sumber berita utama bagi masyarakat. Tren tersebut sudah terbukti disepanjang 2016 melalui beberapa peristiwa penting, seperti aksi teror bom. Masyarakat benar-benar mengandalkan media sosial untuk mendapatkan informasi terkini dari sebuah peristiwa.Dan saya termasuk dalam generasi millenial itu. Akhir-akhir ini generasi kita sering diperbincangkan, mulai dari segi pendidikan, moral dan budaya, etika kerja, ketahanan mental dan penggunaan teknologi. Semua itu karena generasi kita sangat jauh berbeda dari generasi-generasi sebelumnya dan nampaknya para senior-senior kita ini sepertinya mulai kerepotan menghadapi serbuan kita, para Millenial.
Generasi kita juga dikenal cenderung idealis, mementingkan ego sendiri, terlampau optimis dan tidak realistis. Saat terbentur masalah cenderung berpikir pendek, cari jalan pintas dan terkadang lari dari kenyatan. Dan banyak cara juga untuk mengatasi perilaku perilaku generasi millenial ini, seperti tinggalkan peraturan kerja yang kuno karena generasi millenial menganggap hal tersebut sudah ketinggalan jaman. Generasi Millenial haus akan tantangan dalam bekerja, dengan dedikasi dan loyalitas tinggi sebuah tantangan dari perusahaan tersebut dapat dijadikan media penyaluran aspirasi dan ide ide kreatif para generasi millenial ini.
Itulah pendapat saya mengenai Generasi Millenial.
Dengan perkembangan teknologi dan komputer yang semakin canggih, generasi ini tumbuh dalam “serbuan” informasi yang cepat dan canggih. Generasi ini adalah generasi yang cepat menerima dan mengadopsi sebuah informasi dengan cepat dan akan merasa bosan bila menjalani metode pelajaran tradisional.
Generasi Millenial disebut sebagai anak-anak remote control karena mereka menghadapi perubahan yang terus-menerus. Mereka selalu mencari tantangan, mempunyai rencana jangka panjang, selalu optimis, dan punya pemikiran yang kritis.
Gaya belajar generasi millennial adalah berbasis indra (misalnya visual, audio dan lainnya) yang berbasis kepada kepribadian dan bakat mereka. Karena dalam kehidupan sehari-hari mereka teknologi sudah melekat dalam kehidupan mereka. Generasi ini memperlihatkan gaya belajar yang berbeda, pembelajaran mereka tercemin lebih interaktif melalui kerjasama tim, pengalaman, kolaborasi dan kelompok berpikir, mandiri dan terstruktur dalam penggunaan teknologi. Teknologi juga membuat para generasi ini mengandalkan media sosial sebagai tempat untuk mendapatkan informasi. Saat ini, media sosial telah menjadi platform pelaporan dan sumber berita utama bagi masyarakat. Tren tersebut sudah terbukti disepanjang 2016 melalui beberapa peristiwa penting, seperti aksi teror bom. Masyarakat benar-benar mengandalkan media sosial untuk mendapatkan informasi terkini dari sebuah peristiwa.Dan saya termasuk dalam generasi millenial itu. Akhir-akhir ini generasi kita sering diperbincangkan, mulai dari segi pendidikan, moral dan budaya, etika kerja, ketahanan mental dan penggunaan teknologi. Semua itu karena generasi kita sangat jauh berbeda dari generasi-generasi sebelumnya dan nampaknya para senior-senior kita ini sepertinya mulai kerepotan menghadapi serbuan kita, para Millenial.
Generasi kita juga dikenal cenderung idealis, mementingkan ego sendiri, terlampau optimis dan tidak realistis. Saat terbentur masalah cenderung berpikir pendek, cari jalan pintas dan terkadang lari dari kenyatan. Dan banyak cara juga untuk mengatasi perilaku perilaku generasi millenial ini, seperti tinggalkan peraturan kerja yang kuno karena generasi millenial menganggap hal tersebut sudah ketinggalan jaman. Generasi Millenial haus akan tantangan dalam bekerja, dengan dedikasi dan loyalitas tinggi sebuah tantangan dari perusahaan tersebut dapat dijadikan media penyaluran aspirasi dan ide ide kreatif para generasi millenial ini.
Itulah pendapat saya mengenai Generasi Millenial.