Post by frista diah ramadhani on Aug 11, 2017 11:30:04 GMT
GENERASI MILLENIAL WADAH TEKNOLOGI
Didunia bukan hanya ada 1 generasi, tetapi ada 8 generasi sampai saat ini jika dilihat dari pengetahuannya tentang teknologi. Apa saja generasi tersebut dan dimanakah generasi kita sebagai anak yang lahir pada tahun 90-an?
Berikut adalah 8 generasi yang diakui oleh dunia :
1. Lost Generation
Tidak disebutkan bahwa generasi ini adalah yang pertama, tapi inilah awal dari munculnya generasi-generasi lain. Generasi ini juga dikenali dengan “Generation of 1914″ di Eropa. Mereka ialah orang yang berjuang di dalam Perang Dunia I. Lahir di antara tahun 1883-1900. Tidak ada data yang pasti tentang mereka karena itu disebut lost generation.
2. Greatest Generation
Generasi ini juga dikenali dengan “G.I. Generation” ialah mereka yang berjuang di dalam Perang Dunia Kedua. Tahun kelahirannya sekitar 1901 hingga 1924. Mereka adalah para penegak tonggak negara. Kelompok ini yang memulai untuk mendirikan Negara dan menyelenggarakan pemerintahan.
3. Silent Generation atau Traditional Generasi
Generasi ini lahir di antara tahun 1925 hingga 1945. Generasi ini masih terlalu muda untuk berpartisipasi dalam Perang Dunia II. Karenanya, mereka cenderung merupakan generasi yang cinta pada perdamaian. Generasi ini juga berusaha untuk melanjutkan nilai-nilai budaya dan etos kerja yang mereka lihat pada generasi sebelumnya. Dan karena mereka melihat sendiri perjuangan orang tua mereka dalam menegakkan negara, maka mereka banyak mengambil sisi patriot dan semangat juang para orang tua mereka. Itu sebabnya generasi ini biasanya memiliki karakteristik lebih ikhlas, santun, dan memahami tata krama yang baik dari nenek moyang dan berusaha untuk menjalankannya. Sekaligus tegas dan penuh disiplin.
4. Baby Boomer
Generasi ini lahir setelah PD II dari tahun 1946 hingga 1964. Generasi baby Boomers, nama ini diberikan pada generasi ini karena mereka adalah bagian dari bayi-bayi setelah perang dunia kedua. Digenerasi ini memiliki sifat-sifat tradisional seperti, etos kerja, gotong royong, dll keturunan dari generasi sebelumnya.
5. Generasi X
Dikenal juga dengan istilah Gen Xers. Generasi yg lahir di antara tahun 1960-1980. Di tahun inilah awal penggunaan PC (Personal Computer), video games, tv kabel, dan internet. Penyimpanan data menggunakan floopy disk atau disket.
6. Generasi Y
Dikenal dengan generasi millenial. Generasi ini adalah mereka yang lahir pada tahun 1982 sampai tahun 2000. Generasi Y banyak menggunakan teknologi komunikasi instan seperti email, sms, instant messaging dan media pertemanan seperti facebook dan twitter. Dan suka dengan game online.
7. Generasi Z
Generasi ini lahir di awal tahun 2000. Mereka yang lahir di generasi Z memiliki kesamaan dengan generasi Y. Tetapi mereka mampu mengaplikasi semua kegiatan dalam satu. Apapun yg dilakukan semuanya berhubungan dengan dunia maya.
8. Generasi Alpha
Generasi Alpha adalah lanjutan dari generasi Z. Mereka adalah anak-anak yang baru lahir setelah tahun 2010. Jadi, pada saat ini, generasi A yang paling tua baru berumur 5 atau 6 tahun.
Dimana kah generasi kita sebagai anak 90-an?
Kita lahir dan tumbuh dalam generasi milenial atau generasi Y. Yang merupakan tempat mereka yang lahir pada tahun 1981 sampai 2000. Generasi ini tumbuh besar bersama teknologi, terutama teknologi informasi. Walaupun tidak semua dalam generasi ini adalah pengguna teknologi, tapi generasi ini hidup berdampingan dengan teknologi. Di era generasi milenial ini teknologi sangat mendominasi dan mempengaruhi perkembangan manusia. Membentuk pola pikir manusia menjadi lebih inovatif dan praktis. Kefasihan dalam menggunakan teknologi membuat para milenial lebih positif dalam memandang pengaruh teknologi dalam kehidupan mereka bila dibandingkan dengan generasi-generasi lainnya.
Menurut blog payrollbozz ada 9 fakta mengenai generasi milenial :
1 ) Generasi milenial hobi pindah tempat kerja
Generasi yang cepat berkembang karena di dukung oleh teknologi informasi ini menurut studi yang dilakukan oleh konsultan bisnis gallup yang dilakukan di AS, mereka yang lahir di tahun 1981 sampai 1996 adalah generasi yang paling sering pindah kerja di bandingkan generasi lainnya. Hal ini disebabkan karena generasi milenial sangat membuka diri terhadap peluang karir yang lebih menjanjikan.
2 ) Merubah pemikiran yang bersifat tradisional
Generasi ini merubah pemikiran yang sebelumnya bersifat tradisional menjadi modern. Yang sebelumnya dilakukan secara manual dan butuh waktu lama, kini semua dilakukan dengan mudah tanpa butuh waktu yang lama.
3 ) Berpendidikan tinggi tapi malah nganggur
Generasi milenial rata-rata memilki latar belakang pendidikan yang tinggi, kebanyakan dari mereka memiliki gelar strata 1, tapi justru fakta yang mengejutkan adalah bahwa kebanyakan dari pengangguran adalah mereka yang berusia 20 sampai 32 tahun. Hal ini mungkin disebabkan karena generasi milenial lebih suka kerja sebagai part timer/freelance, atau kebanyakan dari keterampilan yang mereka miliki tidak terlalu dibutuhkan di perusahaan.
4 ) Suka dengan pekerjaan yang membutuhkan keterampilan kreatif
Berbeda dengan generasi sebelumnya yaitu baby boomers, yang mayoritasnya adalah generasi pencipta atau pembangun, gen milenial yang sangat suka dengan pekerjaan dengan menggunakan keterampilan kreatif, contoh fotografi, film, design, dan gen milenial juga sangat inovatif.
5 ) Tidak mementingkan keselamatan bekerja
Gen milenial juga dikenal sebagai generasi yang ceroboh dan cenderung menomor dua kan keselamatan mereka sendiri. Di negara maju seperti AS saja 24% dari pekerja generasi milenial tidak memiliki asuransi jiwa atau kesehatan.
6 ) Yang penting sukses dulu baru menikah
Generasi milenial biasanya memilki pemikiran yang rasional termasuk dalam hal menikah, kebanyakan dari mereka lebih baik menunda pernikahan dari pada menunda kesuksesan.
7 ) Mandiri dan Berwirausaha
Paling getol berwirausaha. Kaum millenial suka sekali untuk berbisnis dan menjadi bos di dalam bisnisnya sendiri. Hal ini didorong adanya pengalaman mereka menyaksikan ada anggota keluarga yang terkena PHK pada tahun 2000-an (ini terjadi di Amerika). Tapi di Indonesia sendiri, bisa kita lihat bahwa pemuda-pemuda banyak yang menjadi pebisnis di berbagai bidang. Dari yang punya toko fisik sampai online shop.
8 ) Lebih suka memecahkan masalah daripada mengerjakan sesuatu
Orang-orang milenial sudah terlatih intuisinya dalam memecahkan masalah berkat kehadiran teknologi, kemampuan mereka sebagai problem solver tidak perlu diragukan lagi. mereka sering menganggap bahwa mereka lahir ke dunia ini bukanlah untuk bekerja melainkan untuk menciptakan sesuatu atau memperbaiki sesuatu, jadi berikanlah kesempatan karyawan anda terutama yang milenial dalam menyelesaikan masalah dengan cara mereka sendiri.
9 ) “Pekerja cerdas” bukan “pekerja keras”
Kebanyakan dari generasi milenial mengeluh ketika disuruh bekerja keras, mereka memilki cara sendiri yang lebih efektif dalam menyelesaikan masalah tanpa harus capek dan keluar keringat.
Generasi milenial termasuk generasi cerdas. Tidak butuh waktu lama untuk generasi ini dapat menguasai perkembangan teknologi, bahkan generasi ini bukan hanya menggunakan teknologi yang sudah ada sebelumnya melainkan mengembangkan dan membuat sesuatu yang baru. Kemajuan teknologi tidak ada habisnya, begitu pula dengan manusia yang sudah tidak bisa dipisahkan dengan teknologi.
Teknologi merupakan salah satu yang memiliki nilai penting dalam kehidupan setiap manusia. Teknologi dapat menjatuhkan manusia kedalam lubang hitam, dapat pula memberikan “bantuan” dalam kehidupan. Selain dikenal dengan generasi yang tumbuh bersama teknologi, generasi milenial juga dikenal sebagai generasi social. Generasi ini memiliki pemikiran yang terbuka, cepat dalam bersosialisasi, dan juga sangat cakap dalam berkomunikasi. Dalam hal ini lah teknologi bisa menjatuhkan manusia dalam lubang hitam tersebut, dimana teknologi merubah manusia yang seharusnya makhluk social menjadi ‘pencandu’ teknologi. Pencandu teknologi itu sendiri dalam arti kata, seseorang yang sudah tidak peduli dengan dunia luar, dengan dunia sekitarnya termasuk orang-orang yang ada disekitarnya. Selain itu, teknologi sudah mengambil alih semua yang seharusnya dikerjakan oleh manusia.
Sebagai contoh seperti yang dibuat oleh kabar berita viva.com, yaitu “google mengambil alih tugas seorang guru”.
Bupati Trenggalek Emil Dardak berpandangan, tantangan guru pada era saat ini yakni kualitas dan kreativitas dalam menyikapi dinamika yang berkembang terutama menghadapi generasi milenial yang melek akan sosial media.
Menurut doktor ekonomi pembangunan Ritsumeikan Asia Pacific University Jepang ini, teknologi dan informasi telah menciptakan tantangan yang luar biasa untuk mendidik generasi penerus.
“Kalau sampai gurunya ketinggalan langkah, pada saat murid dengan mudah memverifikasi benar atau salah apa yang disampaikan oleh gurunya melalui Google, maka ini adalah tantangan yang luar biasa,” ujarnya dalam keterangan, Senin 17 Juli 2017.
Dengan kerja sama tersebut, dia berharap ada terobosan-terobosan peningkatan standarisasi kompetensi guru di wilayahnya.
Dia mengakui, apreasiasi terhadap pengetahuan di wilayahnya masih kurang, terutama di lingkungan birokrasi. Padahal sebagai peminpin daerah, dia ingin SDM bisa menjawab tantangan perkembangan global.
“Kami berharap bahwa entry point kita dalam kerja sama kita di bidang pendidikan akan menjadi jalinan silaturahmi yang memungkinkan Trenggalek dan Unesa bisa menjawab permasalahan-permasalahan yang ada terkait dengan pembangunan di daerah kami,” tegas Emil.
Sasaran dalan kerja sama itu, Pemda tersebut ingin fokus pada jurusan pendidikan atau keguruan yang tujuan akhirnya meningkatkan kompetensi guru. Emil merasa Unesa merupakan institusi yang punya fokus dalam pengembangan kualitas guru.
Dizaman modern ini, semua dapat terselesaikan dengan bantuan teknologi yang mudah dan cepat. Tetapi jangan lupa dengan kodrat kita sebagai makhluk social. Mungkin 5-10 tahun kedepan manusia sudah berada dalam genggaman teknologi. Miris bukan? Disatu sisi kita merasa hebat karena dapat mengembangkan bahkan membuat segalanya menjadi instan, tapi disisi lain hal itu membuat manusia menjadi terus menerus mengandalkan teknologi untuk keberlangsungan hidupnya.
Sekarang ini bahkan sudah muncul istilah generasi Z, yaitu generasi yang menikmati kemajuan-kemajuan teknologi. Dalam generasi ini pula, manusia telah tumbuh dan berkembang jauh lebih pesat dibanding generasi milenial. Generasi Z ini memiliki karakter yang lebih tidak fokus dari milenial, tapi lebih serba-bisa, lebih individual, lebih global, berpikiran lebih terbuka, lebih cepat terjun ke dunia kerja, lebih wirausahawan, dan tentu saja lebih ramah teknologi. Kembali lagi, bagaimana kita sebagai manusia menyikapinya.
Jadi pada intinya, kita sebagai manusia jangan pernah melupakan kodrat kita sebagai makhluk social, jangan pula hanya mengandalkan teknologi dalam kehidupan. Walaupun sebagian dari generasi milenial dan generasi sebelumnya masih terjebak dalam pemikiran tradisional, ada baiknya pula tidak menutup diri untuk mengembangkan pemikiran menjadi lebih modern. Jangan terlalu larut dalam ‘instannya’ kehidupan zaman sekarang ini. Ketahuilah bahwa pemikiran manusia yang diberikan Allah SWT jauh lebih hebat dibanding dengan kecanggihan-kecanggihan yang ada pada teknologi. Jangan sampai kita hidup dalam genggaman teknologi, tetapi hidplah dengan teknologi dalam genggaman kita.
FRISTA DIAH RAMADHANI
TEKNOLOGI PENDIDIKAN 2017
Didunia bukan hanya ada 1 generasi, tetapi ada 8 generasi sampai saat ini jika dilihat dari pengetahuannya tentang teknologi. Apa saja generasi tersebut dan dimanakah generasi kita sebagai anak yang lahir pada tahun 90-an?
Berikut adalah 8 generasi yang diakui oleh dunia :
1. Lost Generation
Tidak disebutkan bahwa generasi ini adalah yang pertama, tapi inilah awal dari munculnya generasi-generasi lain. Generasi ini juga dikenali dengan “Generation of 1914″ di Eropa. Mereka ialah orang yang berjuang di dalam Perang Dunia I. Lahir di antara tahun 1883-1900. Tidak ada data yang pasti tentang mereka karena itu disebut lost generation.
2. Greatest Generation
Generasi ini juga dikenali dengan “G.I. Generation” ialah mereka yang berjuang di dalam Perang Dunia Kedua. Tahun kelahirannya sekitar 1901 hingga 1924. Mereka adalah para penegak tonggak negara. Kelompok ini yang memulai untuk mendirikan Negara dan menyelenggarakan pemerintahan.
3. Silent Generation atau Traditional Generasi
Generasi ini lahir di antara tahun 1925 hingga 1945. Generasi ini masih terlalu muda untuk berpartisipasi dalam Perang Dunia II. Karenanya, mereka cenderung merupakan generasi yang cinta pada perdamaian. Generasi ini juga berusaha untuk melanjutkan nilai-nilai budaya dan etos kerja yang mereka lihat pada generasi sebelumnya. Dan karena mereka melihat sendiri perjuangan orang tua mereka dalam menegakkan negara, maka mereka banyak mengambil sisi patriot dan semangat juang para orang tua mereka. Itu sebabnya generasi ini biasanya memiliki karakteristik lebih ikhlas, santun, dan memahami tata krama yang baik dari nenek moyang dan berusaha untuk menjalankannya. Sekaligus tegas dan penuh disiplin.
4. Baby Boomer
Generasi ini lahir setelah PD II dari tahun 1946 hingga 1964. Generasi baby Boomers, nama ini diberikan pada generasi ini karena mereka adalah bagian dari bayi-bayi setelah perang dunia kedua. Digenerasi ini memiliki sifat-sifat tradisional seperti, etos kerja, gotong royong, dll keturunan dari generasi sebelumnya.
5. Generasi X
Dikenal juga dengan istilah Gen Xers. Generasi yg lahir di antara tahun 1960-1980. Di tahun inilah awal penggunaan PC (Personal Computer), video games, tv kabel, dan internet. Penyimpanan data menggunakan floopy disk atau disket.
6. Generasi Y
Dikenal dengan generasi millenial. Generasi ini adalah mereka yang lahir pada tahun 1982 sampai tahun 2000. Generasi Y banyak menggunakan teknologi komunikasi instan seperti email, sms, instant messaging dan media pertemanan seperti facebook dan twitter. Dan suka dengan game online.
7. Generasi Z
Generasi ini lahir di awal tahun 2000. Mereka yang lahir di generasi Z memiliki kesamaan dengan generasi Y. Tetapi mereka mampu mengaplikasi semua kegiatan dalam satu. Apapun yg dilakukan semuanya berhubungan dengan dunia maya.
8. Generasi Alpha
Generasi Alpha adalah lanjutan dari generasi Z. Mereka adalah anak-anak yang baru lahir setelah tahun 2010. Jadi, pada saat ini, generasi A yang paling tua baru berumur 5 atau 6 tahun.
Dimana kah generasi kita sebagai anak 90-an?
Kita lahir dan tumbuh dalam generasi milenial atau generasi Y. Yang merupakan tempat mereka yang lahir pada tahun 1981 sampai 2000. Generasi ini tumbuh besar bersama teknologi, terutama teknologi informasi. Walaupun tidak semua dalam generasi ini adalah pengguna teknologi, tapi generasi ini hidup berdampingan dengan teknologi. Di era generasi milenial ini teknologi sangat mendominasi dan mempengaruhi perkembangan manusia. Membentuk pola pikir manusia menjadi lebih inovatif dan praktis. Kefasihan dalam menggunakan teknologi membuat para milenial lebih positif dalam memandang pengaruh teknologi dalam kehidupan mereka bila dibandingkan dengan generasi-generasi lainnya.
Menurut blog payrollbozz ada 9 fakta mengenai generasi milenial :
1 ) Generasi milenial hobi pindah tempat kerja
Generasi yang cepat berkembang karena di dukung oleh teknologi informasi ini menurut studi yang dilakukan oleh konsultan bisnis gallup yang dilakukan di AS, mereka yang lahir di tahun 1981 sampai 1996 adalah generasi yang paling sering pindah kerja di bandingkan generasi lainnya. Hal ini disebabkan karena generasi milenial sangat membuka diri terhadap peluang karir yang lebih menjanjikan.
2 ) Merubah pemikiran yang bersifat tradisional
Generasi ini merubah pemikiran yang sebelumnya bersifat tradisional menjadi modern. Yang sebelumnya dilakukan secara manual dan butuh waktu lama, kini semua dilakukan dengan mudah tanpa butuh waktu yang lama.
3 ) Berpendidikan tinggi tapi malah nganggur
Generasi milenial rata-rata memilki latar belakang pendidikan yang tinggi, kebanyakan dari mereka memiliki gelar strata 1, tapi justru fakta yang mengejutkan adalah bahwa kebanyakan dari pengangguran adalah mereka yang berusia 20 sampai 32 tahun. Hal ini mungkin disebabkan karena generasi milenial lebih suka kerja sebagai part timer/freelance, atau kebanyakan dari keterampilan yang mereka miliki tidak terlalu dibutuhkan di perusahaan.
4 ) Suka dengan pekerjaan yang membutuhkan keterampilan kreatif
Berbeda dengan generasi sebelumnya yaitu baby boomers, yang mayoritasnya adalah generasi pencipta atau pembangun, gen milenial yang sangat suka dengan pekerjaan dengan menggunakan keterampilan kreatif, contoh fotografi, film, design, dan gen milenial juga sangat inovatif.
5 ) Tidak mementingkan keselamatan bekerja
Gen milenial juga dikenal sebagai generasi yang ceroboh dan cenderung menomor dua kan keselamatan mereka sendiri. Di negara maju seperti AS saja 24% dari pekerja generasi milenial tidak memiliki asuransi jiwa atau kesehatan.
6 ) Yang penting sukses dulu baru menikah
Generasi milenial biasanya memilki pemikiran yang rasional termasuk dalam hal menikah, kebanyakan dari mereka lebih baik menunda pernikahan dari pada menunda kesuksesan.
7 ) Mandiri dan Berwirausaha
Paling getol berwirausaha. Kaum millenial suka sekali untuk berbisnis dan menjadi bos di dalam bisnisnya sendiri. Hal ini didorong adanya pengalaman mereka menyaksikan ada anggota keluarga yang terkena PHK pada tahun 2000-an (ini terjadi di Amerika). Tapi di Indonesia sendiri, bisa kita lihat bahwa pemuda-pemuda banyak yang menjadi pebisnis di berbagai bidang. Dari yang punya toko fisik sampai online shop.
8 ) Lebih suka memecahkan masalah daripada mengerjakan sesuatu
Orang-orang milenial sudah terlatih intuisinya dalam memecahkan masalah berkat kehadiran teknologi, kemampuan mereka sebagai problem solver tidak perlu diragukan lagi. mereka sering menganggap bahwa mereka lahir ke dunia ini bukanlah untuk bekerja melainkan untuk menciptakan sesuatu atau memperbaiki sesuatu, jadi berikanlah kesempatan karyawan anda terutama yang milenial dalam menyelesaikan masalah dengan cara mereka sendiri.
9 ) “Pekerja cerdas” bukan “pekerja keras”
Kebanyakan dari generasi milenial mengeluh ketika disuruh bekerja keras, mereka memilki cara sendiri yang lebih efektif dalam menyelesaikan masalah tanpa harus capek dan keluar keringat.
Generasi milenial termasuk generasi cerdas. Tidak butuh waktu lama untuk generasi ini dapat menguasai perkembangan teknologi, bahkan generasi ini bukan hanya menggunakan teknologi yang sudah ada sebelumnya melainkan mengembangkan dan membuat sesuatu yang baru. Kemajuan teknologi tidak ada habisnya, begitu pula dengan manusia yang sudah tidak bisa dipisahkan dengan teknologi.
Teknologi merupakan salah satu yang memiliki nilai penting dalam kehidupan setiap manusia. Teknologi dapat menjatuhkan manusia kedalam lubang hitam, dapat pula memberikan “bantuan” dalam kehidupan. Selain dikenal dengan generasi yang tumbuh bersama teknologi, generasi milenial juga dikenal sebagai generasi social. Generasi ini memiliki pemikiran yang terbuka, cepat dalam bersosialisasi, dan juga sangat cakap dalam berkomunikasi. Dalam hal ini lah teknologi bisa menjatuhkan manusia dalam lubang hitam tersebut, dimana teknologi merubah manusia yang seharusnya makhluk social menjadi ‘pencandu’ teknologi. Pencandu teknologi itu sendiri dalam arti kata, seseorang yang sudah tidak peduli dengan dunia luar, dengan dunia sekitarnya termasuk orang-orang yang ada disekitarnya. Selain itu, teknologi sudah mengambil alih semua yang seharusnya dikerjakan oleh manusia.
Sebagai contoh seperti yang dibuat oleh kabar berita viva.com, yaitu “google mengambil alih tugas seorang guru”.
Bupati Trenggalek Emil Dardak berpandangan, tantangan guru pada era saat ini yakni kualitas dan kreativitas dalam menyikapi dinamika yang berkembang terutama menghadapi generasi milenial yang melek akan sosial media.
Menurut doktor ekonomi pembangunan Ritsumeikan Asia Pacific University Jepang ini, teknologi dan informasi telah menciptakan tantangan yang luar biasa untuk mendidik generasi penerus.
“Kalau sampai gurunya ketinggalan langkah, pada saat murid dengan mudah memverifikasi benar atau salah apa yang disampaikan oleh gurunya melalui Google, maka ini adalah tantangan yang luar biasa,” ujarnya dalam keterangan, Senin 17 Juli 2017.
Dengan kerja sama tersebut, dia berharap ada terobosan-terobosan peningkatan standarisasi kompetensi guru di wilayahnya.
Dia mengakui, apreasiasi terhadap pengetahuan di wilayahnya masih kurang, terutama di lingkungan birokrasi. Padahal sebagai peminpin daerah, dia ingin SDM bisa menjawab tantangan perkembangan global.
“Kami berharap bahwa entry point kita dalam kerja sama kita di bidang pendidikan akan menjadi jalinan silaturahmi yang memungkinkan Trenggalek dan Unesa bisa menjawab permasalahan-permasalahan yang ada terkait dengan pembangunan di daerah kami,” tegas Emil.
Sasaran dalan kerja sama itu, Pemda tersebut ingin fokus pada jurusan pendidikan atau keguruan yang tujuan akhirnya meningkatkan kompetensi guru. Emil merasa Unesa merupakan institusi yang punya fokus dalam pengembangan kualitas guru.
Dizaman modern ini, semua dapat terselesaikan dengan bantuan teknologi yang mudah dan cepat. Tetapi jangan lupa dengan kodrat kita sebagai makhluk social. Mungkin 5-10 tahun kedepan manusia sudah berada dalam genggaman teknologi. Miris bukan? Disatu sisi kita merasa hebat karena dapat mengembangkan bahkan membuat segalanya menjadi instan, tapi disisi lain hal itu membuat manusia menjadi terus menerus mengandalkan teknologi untuk keberlangsungan hidupnya.
Sekarang ini bahkan sudah muncul istilah generasi Z, yaitu generasi yang menikmati kemajuan-kemajuan teknologi. Dalam generasi ini pula, manusia telah tumbuh dan berkembang jauh lebih pesat dibanding generasi milenial. Generasi Z ini memiliki karakter yang lebih tidak fokus dari milenial, tapi lebih serba-bisa, lebih individual, lebih global, berpikiran lebih terbuka, lebih cepat terjun ke dunia kerja, lebih wirausahawan, dan tentu saja lebih ramah teknologi. Kembali lagi, bagaimana kita sebagai manusia menyikapinya.
Jadi pada intinya, kita sebagai manusia jangan pernah melupakan kodrat kita sebagai makhluk social, jangan pula hanya mengandalkan teknologi dalam kehidupan. Walaupun sebagian dari generasi milenial dan generasi sebelumnya masih terjebak dalam pemikiran tradisional, ada baiknya pula tidak menutup diri untuk mengembangkan pemikiran menjadi lebih modern. Jangan terlalu larut dalam ‘instannya’ kehidupan zaman sekarang ini. Ketahuilah bahwa pemikiran manusia yang diberikan Allah SWT jauh lebih hebat dibanding dengan kecanggihan-kecanggihan yang ada pada teknologi. Jangan sampai kita hidup dalam genggaman teknologi, tetapi hidplah dengan teknologi dalam genggaman kita.
FRISTA DIAH RAMADHANI
TEKNOLOGI PENDIDIKAN 2017