Post by shaelgiya27 on Aug 12, 2017 3:49:13 GMT
Elwanda Shagia
Generasi Millennial
GenY : Generasi ‘Mager’
Generasi Millennial atau yang biasa disebut Millennials merupakan istilah pengganti dari Generasi Y, yaitu yang menggantikan generasi sebelumnya, Generasi X (GenX). Generasi Y (GenY) sendiri adalah generasi demografis (cohort).
Jadi, dari tahun berapa sih tahun berapa sih Generasi Millennial itu ada?
Menurut para ahli, Generasi Millennial lahir dari tahun 1980-1994 (tapi juga ada yang bilang sampai tahun 2000). Jadi, yang sekarang berumur 17-37 tahun disebut GenY. GenY ini bisa dikatakan ‘menyusahkan’ GenX. Karena, sikapnya yang ingin serba instan tanpa adanya kata ‘bertele-tele’. Berbeda jauh dengan GenX yang proses segala sesuatunya membutuhkan waktu yang lebih lama. Wajar GenY ini rada malas, karena sudah banyaknya teknologi yang berkembang. Mulai dari TV yang sudah berwarna ditambah remote, handphone yang tiap tahun ada yang baru dan sampai-sampai internet sudah termasuk kebutuhan sandang. Hal-hal inilah yang membuat GenX merasa heran dan kewalahan dengan tingkah laku dan pola pikir GenY.
GenX menilai bahwa GenY merupakan generasi yang cuek. Generasi yang hanya bisa mengandalkan kecanggihan dari teknologi. Namun, kepintaran yang ada pada diri mereka tidak digunakan dengan maksimal. Rasa acuh yang ada pada diri GenY terus berkembang seiring dengan berkembangnya teknologi. Dan menimbulkan berbagai dampak negatif. Mulai dari politik, ekonomi hingga lingkungan sekitar. Selain itu, GenY juga mulai mengurangi kegiatannya. Para millennials lebih suka berdiam diri sambil menatap layar laptop atau smarthphonenya.
Jika kita menoleh ke belakang dimana pada masa GenX tidak ada yang disebut dengan kata ‘mager’ atau malas gerak. Di zaman perkembangan GenY ini, hampir semua para GenY menggunakan kata “mager”. Mulai dari belajar, makan, minum sampai ke kamar mandi saja menyebutkan kata “mager”. Ketika disuruh makan, dengan santai menjawab “mager”. Ketika disuruh mandi, menjawab juga dengan kata ‘mager’.
Lalu, hal-hal apa yang menimbulkan GenY menjadi generasi yang malas bergerak?
Asal usul dari kata ‘mager’ itu sendiri berawal dari berkembangnya teknologi yang tiada hentinya menyerang para millennials. Kata itu sendiri muncul dengan sendirinya di dunia maya. Dunia maya adalah ladang bagi para pencipta kata yang melenceng jauh dari EBI atau Ejaan Bahasa Indonesia yang sekarang beredar luas dikalangan millennials.
Namun, tidak semua millennials seperti itu. Banyak millennials yang mampu merubah cara pikir GenX yang menganggap GenY malas bergerak. Misalnya dengan kemampuan millennials yang banyak memiliki ide, millennials mampu menciptakan inovasi. Berbagai inovasi ini mampu mengembangkan Indonesia. Selain itu millennials juga banyak yang peduli terhadap sesama. Millennials mau bergerak untuk membantu saudara-saudara di luar sana. Mulai dari acara amal dengan cara bermusik ataupun dengan cara menyelenggarakan kegiatan marathon.
Sampai detik ini banyak millennials yang mampu membuktikan bahwa millennials mampu menjadi generasi yang membawa perubahan. Mampu menjadi generasi yang mau bergerak hatinya ataupun raganya. Hal ini juga dibantu dengan teknologi yang terus berkembang. Sehingga, GenX dapat merubah cara berpikirnya bahwa teknologi tidak selalu membawa dampak negatif bagi penggunanya, namun juga dampak positif.
Sebagai millennials yang juga sebagai generasi penerus bangsa, millennials harus mampu mengubah kata ‘mager’ dari malas bergerak menjadi mau bergerak. Dengan begitu sebagi GenY atau Millennials kita harus mampu membuktikan kepada GenX bahwa GenY tidak semuanya acuh dan malas bergerak. Tapi millennials juga mampu menyebarkan hal-hal positif bagi GenZ atau generasi-generasi yang lain yang akan datang dikemudian hari.
Referensi :
rumahmillennials.com/siapa-itu-generasi-millenials/
www.hitsss.com/kenali-lebih-jauh-karakteristik-generasi-millennial-lewat-7-poin-ini/
Generasi Millennial
GenY : Generasi ‘Mager’
Generasi Millennial atau yang biasa disebut Millennials merupakan istilah pengganti dari Generasi Y, yaitu yang menggantikan generasi sebelumnya, Generasi X (GenX). Generasi Y (GenY) sendiri adalah generasi demografis (cohort).
Jadi, dari tahun berapa sih tahun berapa sih Generasi Millennial itu ada?
Menurut para ahli, Generasi Millennial lahir dari tahun 1980-1994 (tapi juga ada yang bilang sampai tahun 2000). Jadi, yang sekarang berumur 17-37 tahun disebut GenY. GenY ini bisa dikatakan ‘menyusahkan’ GenX. Karena, sikapnya yang ingin serba instan tanpa adanya kata ‘bertele-tele’. Berbeda jauh dengan GenX yang proses segala sesuatunya membutuhkan waktu yang lebih lama. Wajar GenY ini rada malas, karena sudah banyaknya teknologi yang berkembang. Mulai dari TV yang sudah berwarna ditambah remote, handphone yang tiap tahun ada yang baru dan sampai-sampai internet sudah termasuk kebutuhan sandang. Hal-hal inilah yang membuat GenX merasa heran dan kewalahan dengan tingkah laku dan pola pikir GenY.
GenX menilai bahwa GenY merupakan generasi yang cuek. Generasi yang hanya bisa mengandalkan kecanggihan dari teknologi. Namun, kepintaran yang ada pada diri mereka tidak digunakan dengan maksimal. Rasa acuh yang ada pada diri GenY terus berkembang seiring dengan berkembangnya teknologi. Dan menimbulkan berbagai dampak negatif. Mulai dari politik, ekonomi hingga lingkungan sekitar. Selain itu, GenY juga mulai mengurangi kegiatannya. Para millennials lebih suka berdiam diri sambil menatap layar laptop atau smarthphonenya.
Jika kita menoleh ke belakang dimana pada masa GenX tidak ada yang disebut dengan kata ‘mager’ atau malas gerak. Di zaman perkembangan GenY ini, hampir semua para GenY menggunakan kata “mager”. Mulai dari belajar, makan, minum sampai ke kamar mandi saja menyebutkan kata “mager”. Ketika disuruh makan, dengan santai menjawab “mager”. Ketika disuruh mandi, menjawab juga dengan kata ‘mager’.
Lalu, hal-hal apa yang menimbulkan GenY menjadi generasi yang malas bergerak?
Asal usul dari kata ‘mager’ itu sendiri berawal dari berkembangnya teknologi yang tiada hentinya menyerang para millennials. Kata itu sendiri muncul dengan sendirinya di dunia maya. Dunia maya adalah ladang bagi para pencipta kata yang melenceng jauh dari EBI atau Ejaan Bahasa Indonesia yang sekarang beredar luas dikalangan millennials.
Namun, tidak semua millennials seperti itu. Banyak millennials yang mampu merubah cara pikir GenX yang menganggap GenY malas bergerak. Misalnya dengan kemampuan millennials yang banyak memiliki ide, millennials mampu menciptakan inovasi. Berbagai inovasi ini mampu mengembangkan Indonesia. Selain itu millennials juga banyak yang peduli terhadap sesama. Millennials mau bergerak untuk membantu saudara-saudara di luar sana. Mulai dari acara amal dengan cara bermusik ataupun dengan cara menyelenggarakan kegiatan marathon.
Sampai detik ini banyak millennials yang mampu membuktikan bahwa millennials mampu menjadi generasi yang membawa perubahan. Mampu menjadi generasi yang mau bergerak hatinya ataupun raganya. Hal ini juga dibantu dengan teknologi yang terus berkembang. Sehingga, GenX dapat merubah cara berpikirnya bahwa teknologi tidak selalu membawa dampak negatif bagi penggunanya, namun juga dampak positif.
Sebagai millennials yang juga sebagai generasi penerus bangsa, millennials harus mampu mengubah kata ‘mager’ dari malas bergerak menjadi mau bergerak. Dengan begitu sebagi GenY atau Millennials kita harus mampu membuktikan kepada GenX bahwa GenY tidak semuanya acuh dan malas bergerak. Tapi millennials juga mampu menyebarkan hal-hal positif bagi GenZ atau generasi-generasi yang lain yang akan datang dikemudian hari.
Referensi :
rumahmillennials.com/siapa-itu-generasi-millenials/
www.hitsss.com/kenali-lebih-jauh-karakteristik-generasi-millennial-lewat-7-poin-ini/