Post by nurlaelaninisfiyani on Aug 12, 2017 12:50:07 GMT
Pengaruh Gadget Terhadap Anak
Berbicara tentang generasi apa sih yang kita pikirkan saat pertama kali mendengar kata itu? Mungkin bisa saja ada yang beranggapan kelompok di suatu zaman, penerus ataupun angkatan manusia yang hidup dalam waktu bersamaan. Memang semua anggapan tadi ada benarnya namun secara singkat arti generasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sekalian orang yg kira-kira sama waktu hidupnya; angkatan; turunan; masa orang-orang satu angkatan hidup.
Mungkin kita sempat mendengar istilah generasi x, generasi y atau milenial, generasi z dan yang terbaru generasi z. Namun kali ini yang akan di bahas adalah penerus generasi x yaitu generasi y atau generasi millenial. Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia Generasi Millenial adalah kelompok demografi setalah generasi x. Tidak ada batas waktu pasti untuk awal dan akhir dari kelompok ini. Namun para ahli dan peneliti biasanya menggunakan awal 1980 an sebagai awal kelahiran dan pertengahan tahun 1990 an hingga akhir 2000 an sebagai akhir kelahiran.
Generasi millenial sering disebut Echo Boomers tak lain karena pada saat itu terjadi peningkatan tingkat kelahiran yang cukup signifikan, namun dapat diredam karena tren mempunyai keluarga kecil pada zaman itu. Generasi millenial identik dengan perkembangan iptek, sosial dan budaya yang cukup signifikan menggebrak peradaban manusia hingga saat ini, salah satu contoh generasi millenial yang sukses ialah Mark Zuckenber ia berhasil mendirikan perusahaan komunikasi bernama Facebook. Facebook pun laris manis dipasaran, itu baru salah satu, belum yang lainnya.
Nah selanjutnya adalah setiap generasi pasti memiliki karakteristik atau ciri. Begitupun juga dengan Generasi Millenial sendiri yang katanya sih jauh beda dari generasi yang lain, apa saja itu? Oke kita paparkan satu-satu
1. Tidak biasa jauh dari gadget
Gadget bisa dikatakan sebagai barang wajib yang harus ada didekat kita. Misalnya saja ketika bangun dari tidur, hal pertama yang dicari oleh para generasi millennial ini adalah gadget. Begitu juga sebelum tidur, biasanya mereka selalu melihat social media yang dimilikinya.
2. Sangat aktif dalam media sosial
Media sosial merupakan salah satu hal yang tidak bisa dilepas dari kehidupan para generasi millenial. Para generasi millenial setiap saat selalu terhubung dengan media sosial dimana mereka lebih sering menunjukan eksistensinya di dalam media tersebut. Misalnya ketika sedang berlibur para generasi millenial biasanya menunjukan dirinya dengan status yang ia publikasikan. Hayoo ada yang ngerasa?
3. Hobi belanja atau konsumerisme
Jika ada suatu gadget yang sedang tren, pastilah banyak generasi millenial yang bersaing untuk mendapat gadget tersebut dan menggapai tujuan menjadi yang paling canggih diantara yang lainnya.
4. Gaya hidup sehat
Generasi millenial lebih mementingkan gaya hidup mereka, karena itu penting bai mereka untuk mengontrol setiap makanan yang dimakan dan juga mengontrol pola tidur serta istirahat yang teratur. Selain itu para generasi millenial juga memerhatikan pola olahraga yang teratur seperti yoga, zumba, dan gym.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, generasi millenial lebih berpaku terhadap gadget. Terutama anak-anak di bawah umur yang biasanya mengikuti kebiasaan dari orang tuanya. Bahkan terkadang anak-anak lebih mengenal dan menguasai penggunaan gadget dibandingkan dengan kedua orang tuanya. Apabila gadget digunakan dengan benar dan bijak maka gadget tersebut dapat bermanfaat sebagai media pembelajaran bagi anak. Namun, apabila tidak digunakan dengan bijak penggunaan gadget itu dapat memberikan pengaruh buruk bagi kesehatan anak. Oleh karena itu orang tua memiliki peran penting dalam pengawasan untuk membentuk karakter dari anak pada generasi ini.
Dalam hal ini orang tua hendaknya dapat memperhitungkan kapan waktu yang tepat bagi anak untuk mendapatkan gadgetnya, walaupun hal ini akan sulit bagi si anak ketika melihat lingkungan sekitar yang memang banyak sekali anak di bawah umur yang sudah menggunakan gadget. Orang tua juga dapat memberika batasan untuk setiap penggunaan gadget, misalnya gadget hanya boleh di mainkan si anak dalam jangka waktu 2 jam dalam satu hari sehingga si anak juga dapat belajar mengatur mana waktu untuk belajar dan mana waktu untuk bermain.
Selain itu, penggunaan gadget yang berlebihan dapat memberikan pengaruh buruk yang lainnya seperti pengaruh dari paparan radiasi yang ditimbulkan dari gadget. Radiasi ini sangat berbahaya bagi kesehatan dan perkembangan anak karena dapat mengganggu perkembangan anak.
Penggunaan gadget yang berlebihan juga dapat menyebabkan rasa candu bagi anak yang berakibat pada ketergantungan dan akhirnya dapat memberikan dampak negatif terhadap perkembangan fisik anak, misalnya ketika anak sedang asyik bermain, biasanya mereka lupa makan sehingga asupan nutrisi yang sangat dibutuhkan untuk tubuh anak menjadi terganggu. Lagi-lagi peran orang tua dibutuhkan di sini untuk mengawasi anak ketika bermain agar anak tidak menjadi kecanduan terhadp gadget dan dapat melindungi anak dari dampak candu tersebut yaitu adanya gangguan terhadap kepribadian anak yang cenderung memiliki sifat tertutup dan kurang biasa beradaptasi dengan lingkungan karena telah terbiasa sendirian bermain dengan gadgetnya.
Memang ada kelebihan dan kekurangannya. Namun semua itu tergantung pada diri kita sendri dalam menyikapinya, tetapi alangkah baik jika kita mengambil sisi postif yang ada dan mengurangi sisi negatif yang ada pada generasi millenial.
Nurlaelani Nisfiyani