Post by imadalfth on Aug 12, 2017 14:33:17 GMT
Generasi Milenial adalah generasi “doyan gadget”
Pengertian
Dewasa ini di era globalisasi banyak generasi muda yang lebih cenderung memiliki sikap individualisme yang lupa akan sosialisasi dengan masyarakat sekitar. Seiring berjalannya kemajuan teknologi yang beredar di dunia, mereka lebih tergantung kepada koneksi internet yang ada. Mereka lebih mendominasi pada sesuatu yang lebih baru. Kebanyakan dari mereka hanya memikirkan kebebasan untuk dirinya sendiri. Generasi milenials adalah generasi yang lahir dimana teknologi sudah berkembang maju. Contohnya pada zaman modernisasi ini telah lahir handphone untuk berkomunikasi jarak jauh maupun dekat. Televisi menjadi kebutuhan sehari-hari untuk mereka yang mencari informasi dalam negeri maupun luar negeri dibandingkan radio. Semua gaya hidup telah melekat dengan teknologi seakan mereka tidak bisa lepas oleh teknologi. Generasi ini cenderung lebih
konsumtif dalam sehari-harinya.
Latar Belakang
Generasi milenial tumbuh bersama dengan kemajuan di bidang teknologi dan informasi. Generasi tersebut adalah generasi muda masa kini yang berusia 15-34 tahun yang jumlahnya lebih banyak dari total penduduk di Indonesia.
Generasi milenial ditandai dengan adanya kemajuan teknologi yang semakin mutakhir. Dengan kemajuan arus globalisasi yang semakin terus menerus membuat generasi sekarang ini merubah gaya hidup mereka masing-masing. Melalui gaya hidup yang hedonisme membuat generasi sekarang tidak pernah cukup akan kebutuhan hidupnya. Misalnya generasi muda tertarik untuk memiliki suatu produk terbaru yang membuatnya tidak ingin kalah saing dengan teman sebaya. Salah satu produk tersebut adalah handphone. Handphone yang canggih (smartphone) dapat membuat generasi muda terjerumus ke hal hal negatif. Seperti membuat daya penglihatan mata berkurang. Generasi muda sekarang ini lebih mudah diperbudak oleh perkembangan teknologi. Seharusnya mereka bisa memilah mana
Apakah generasi milenial membawa dampak baik untung bangsa? Atau justru sebaliknya?
Isi
1. Generasi milenial lebih memilih handphone dibandingkan televisi
Generasi masa kini telah mengenal handphone. Tidak hanya dari kalangan atas yang memiliki handphone, tetapi juga kalangan bawah. Generasi milenial lebih suka mencari informasi melalui handphone daripada menonton televisi. Televisi bukanlah lagi prioritas generasi tersebut. Melalui handphone, mereka dengan mudah mengakses segala informasi yang ada di dalam negeri maupun negeri. Namun, hal seperti ini tidak selalu berdampak baik untuk mereka. Mereka akan selalu ketergantungan oleh handphone.
2. Generasi Milenial lebih menyukai sosial media daripada kehidupan nyata.
Generasi milenial di semua kalangan tidak pernah lepas dari media sosial. Mereka sibuk akan sosial media yang dimilikinya dari mulai facebook, twitter, line dan instagram. Mereka lupa akan lingkungan sosial disekitarnya karena sibuk memainakan sosial medianya masing-masing. Hal tersebut sangat berpengaruh terhadap perilaku mereka. Generasi tersebut akan kehilangan cara berperilaku terhadap sesama makhluk sosial. Hal itu sangat mempengaruhi keharmonisan sosial, sehingga banyak generasi milenial tidak saling berkomunikasi secara langsung, melainkan melalui media sosial yang dimilikinya.
3. Generasi milenial lebih menyukai hal yang praktis
Perkembangan teknologi yang semakin maju dan canggih membuat banyak generasi milenial yang menginkan semua menjadi praktis. Banyak ditemui generasi milenial dalam melakukan transaksi tidak menggunakan uang tunai
Mereka tidak ingin repot membawa uang kemanapun mereka pergi. Hanya cukup membawa kartu kredit, mereka bisa membayar apapun secara lebih praktis. Misalnya transportasi seperti bis dan commuter line sudah menggunakan e-money.
4. Generasi milenial selalu bergantung pada sitius online
Kemajuan teknologi membuat berbagai situs jejaring sosial banyak dikunjungi oleh generasi milenial. Mereka selalu mengandalkan situs online untuk memenuhi hasrat keinginannya. Misalnya generasi milenial lebih menyukai berbelanja pakaian melalui online shop yang tertera di media sosial tanpa harus pergi berbelanja di pasar. Mereka juga lebih menyukai memesan makanan lewat situs online. Menurut mereka, hal tersebut lebih praktis dan tidak membuang-buang waktu tanpa harus keluar rumah. Hal tersebut bisa menambah kepribadian malas dalam diri.
Kesimpulan/penutup
Generasi milenial adalah generasi yang memasuki usia produktif. Mereka tidak akan lupa dan terlepas dari situs situs online. Banyak yang beranggapan bahwa generasi tersebut membawa dampak buruk, namun beberapa juga yang beranggapan bahwa generasi tersebut membawa dampak positif. Bermula dari sosial media. Mereka banyak menggunakan sosial media facebook. Banyak sekali foto yang dibagikan melalui facebook atau aplikasi lainnya. Hal tersebut ternyata membawa dampak negatif untuk dirinya. Semua itu akan membuat dirinya sebagai penggila gadget, dan egois tanpa melihat disekelilingnya. Itu akan membuat perkembangan dirinya menjadi lambat. Namun, terdapat juga dampak positif dari hal itu. Mereka lebih mudah mendapatkan teman dengan cepat dan mendapatkan informasi lebih lengkap melalui jejaring sosialnya.
Generasi milenial dari semua kalangan mencari gaya hidup yang didapat dari situs online. Hal itu akan menimbulkan gaya hidup yang konsumtif dan tidak akan puas dengan apa yang sudah dimilikinya. Memang terkadang banyak dari kita menyalahkan akan kemajuan teknologi, namun kita juga tidak bisa menahan perkembangan teknologi yang semakin canggih. Kembali lagi kepada para generasi milenial yang bisa memerankan dirinya ditengah kemajuan teknologi dan dapat menggunakan teknologi yang sebaik-baiknya agar terlahir sebagai generasi milenial yang bisa memajukan bangsa Indonesia di segala bidang.
Pengertian
Dewasa ini di era globalisasi banyak generasi muda yang lebih cenderung memiliki sikap individualisme yang lupa akan sosialisasi dengan masyarakat sekitar. Seiring berjalannya kemajuan teknologi yang beredar di dunia, mereka lebih tergantung kepada koneksi internet yang ada. Mereka lebih mendominasi pada sesuatu yang lebih baru. Kebanyakan dari mereka hanya memikirkan kebebasan untuk dirinya sendiri. Generasi milenials adalah generasi yang lahir dimana teknologi sudah berkembang maju. Contohnya pada zaman modernisasi ini telah lahir handphone untuk berkomunikasi jarak jauh maupun dekat. Televisi menjadi kebutuhan sehari-hari untuk mereka yang mencari informasi dalam negeri maupun luar negeri dibandingkan radio. Semua gaya hidup telah melekat dengan teknologi seakan mereka tidak bisa lepas oleh teknologi. Generasi ini cenderung lebih
konsumtif dalam sehari-harinya.
Latar Belakang
Generasi milenial tumbuh bersama dengan kemajuan di bidang teknologi dan informasi. Generasi tersebut adalah generasi muda masa kini yang berusia 15-34 tahun yang jumlahnya lebih banyak dari total penduduk di Indonesia.
Generasi milenial ditandai dengan adanya kemajuan teknologi yang semakin mutakhir. Dengan kemajuan arus globalisasi yang semakin terus menerus membuat generasi sekarang ini merubah gaya hidup mereka masing-masing. Melalui gaya hidup yang hedonisme membuat generasi sekarang tidak pernah cukup akan kebutuhan hidupnya. Misalnya generasi muda tertarik untuk memiliki suatu produk terbaru yang membuatnya tidak ingin kalah saing dengan teman sebaya. Salah satu produk tersebut adalah handphone. Handphone yang canggih (smartphone) dapat membuat generasi muda terjerumus ke hal hal negatif. Seperti membuat daya penglihatan mata berkurang. Generasi muda sekarang ini lebih mudah diperbudak oleh perkembangan teknologi. Seharusnya mereka bisa memilah mana
Apakah generasi milenial membawa dampak baik untung bangsa? Atau justru sebaliknya?
Isi
1. Generasi milenial lebih memilih handphone dibandingkan televisi
Generasi masa kini telah mengenal handphone. Tidak hanya dari kalangan atas yang memiliki handphone, tetapi juga kalangan bawah. Generasi milenial lebih suka mencari informasi melalui handphone daripada menonton televisi. Televisi bukanlah lagi prioritas generasi tersebut. Melalui handphone, mereka dengan mudah mengakses segala informasi yang ada di dalam negeri maupun negeri. Namun, hal seperti ini tidak selalu berdampak baik untuk mereka. Mereka akan selalu ketergantungan oleh handphone.
2. Generasi Milenial lebih menyukai sosial media daripada kehidupan nyata.
Generasi milenial di semua kalangan tidak pernah lepas dari media sosial. Mereka sibuk akan sosial media yang dimilikinya dari mulai facebook, twitter, line dan instagram. Mereka lupa akan lingkungan sosial disekitarnya karena sibuk memainakan sosial medianya masing-masing. Hal tersebut sangat berpengaruh terhadap perilaku mereka. Generasi tersebut akan kehilangan cara berperilaku terhadap sesama makhluk sosial. Hal itu sangat mempengaruhi keharmonisan sosial, sehingga banyak generasi milenial tidak saling berkomunikasi secara langsung, melainkan melalui media sosial yang dimilikinya.
3. Generasi milenial lebih menyukai hal yang praktis
Perkembangan teknologi yang semakin maju dan canggih membuat banyak generasi milenial yang menginkan semua menjadi praktis. Banyak ditemui generasi milenial dalam melakukan transaksi tidak menggunakan uang tunai
Mereka tidak ingin repot membawa uang kemanapun mereka pergi. Hanya cukup membawa kartu kredit, mereka bisa membayar apapun secara lebih praktis. Misalnya transportasi seperti bis dan commuter line sudah menggunakan e-money.
4. Generasi milenial selalu bergantung pada sitius online
Kemajuan teknologi membuat berbagai situs jejaring sosial banyak dikunjungi oleh generasi milenial. Mereka selalu mengandalkan situs online untuk memenuhi hasrat keinginannya. Misalnya generasi milenial lebih menyukai berbelanja pakaian melalui online shop yang tertera di media sosial tanpa harus pergi berbelanja di pasar. Mereka juga lebih menyukai memesan makanan lewat situs online. Menurut mereka, hal tersebut lebih praktis dan tidak membuang-buang waktu tanpa harus keluar rumah. Hal tersebut bisa menambah kepribadian malas dalam diri.
Kesimpulan/penutup
Generasi milenial adalah generasi yang memasuki usia produktif. Mereka tidak akan lupa dan terlepas dari situs situs online. Banyak yang beranggapan bahwa generasi tersebut membawa dampak buruk, namun beberapa juga yang beranggapan bahwa generasi tersebut membawa dampak positif. Bermula dari sosial media. Mereka banyak menggunakan sosial media facebook. Banyak sekali foto yang dibagikan melalui facebook atau aplikasi lainnya. Hal tersebut ternyata membawa dampak negatif untuk dirinya. Semua itu akan membuat dirinya sebagai penggila gadget, dan egois tanpa melihat disekelilingnya. Itu akan membuat perkembangan dirinya menjadi lambat. Namun, terdapat juga dampak positif dari hal itu. Mereka lebih mudah mendapatkan teman dengan cepat dan mendapatkan informasi lebih lengkap melalui jejaring sosialnya.
Generasi milenial dari semua kalangan mencari gaya hidup yang didapat dari situs online. Hal itu akan menimbulkan gaya hidup yang konsumtif dan tidak akan puas dengan apa yang sudah dimilikinya. Memang terkadang banyak dari kita menyalahkan akan kemajuan teknologi, namun kita juga tidak bisa menahan perkembangan teknologi yang semakin canggih. Kembali lagi kepada para generasi milenial yang bisa memerankan dirinya ditengah kemajuan teknologi dan dapat menggunakan teknologi yang sebaik-baiknya agar terlahir sebagai generasi milenial yang bisa memajukan bangsa Indonesia di segala bidang.