Post by hadiwahyudi on Aug 13, 2017 9:21:39 GMT
Lahir Sebagai Generasi Milenial
Bukan rahasia lagi bahwa setiap generasi memiliki nilai, pola perilaku, dan cara berfikir sendiri yang berbeda . Masalah yang terkait dengan fakta ini seperti kesalahpahaman antara orang-orang dari berbagai usia seperti, masalah "ayah-anak", dan sebagainya. Sudah ada, mungkin, sejak zaman orang-orang purba. Masalah-masalah ini cenderung melampaui hubungan keluarga, juga menyebar ke bidang-bidang seperti tingkatan sosial dan pekerjaan. Saat ini, masyarakat Indonesia kebanyakan terdiri dari perwakilan Generasi X dan Y (yang bisa disebut generasi milenial); Perilaku dan sifat mereka sudah dipelajari dengan baik.
Namun, baru-baru ini generasi lain telah naik ke atas panggung: Generasi Z yang disebut, orang-orang yang lahir pada awal tahun 2000an, dan meskipun sosiolog dan psikolog belum mempelajarinya sepenuhnya, sudah diketahui bahwa Generasi Z benar-benar berbeda dari pendahulunya.
Kali ini kita akan membahas generasi Y ,yaitu generasi milenial yang berbeda dari generasi terdahulunya. Tapi apa perbedaanya? Inilah generasi pertama yang tidak bisa membayangkan hidup tanpa memiliki gadget mobile dengan akses ke Internet. tetapi, tidak seperti generasi Z yang tidak bisa meninggalkan Facebook, Twitter, dan layanan media sosial populer lainnya. Generasi Y masih bisa merasakan sulitnya mencari informasi di media cetak dan lain-lain. Karena generasi Y di Indonesia hidup dimasa transisi dimana akses internet belum sepenuhnya tersebar dimana-mana. Dan pada saat tiba waktunya, apapun yang mereka butuhkan, mereka dapat dengan mudah menemukan di Internet, tepat di ujung jari mereka (berkat smartphone), dan sebagian besar gratis.
Kali ini kita akan membahas generasi Y ,yaitu generasi milenial yang berbeda dari generasi terdahulunya. Tapi apa perbedaanya? Inilah generasi pertama yang tidak bisa membayangkan hidup tanpa memiliki gadget mobile dengan akses ke Internet. tetapi, tidak seperti generasi Z yang tidak bisa meninggalkan Facebook, Twitter, dan layanan media sosial populer lainnya. Generasi Y masih bisa merasakan sulitnya mencari informasi di media cetak dan lain-lain. Karena generasi Y di Indonesia hidup dimasa transisi dimana akses internet belum sepenuhnya tersebar dimana-mana. Dan pada saat tiba waktunya, apapun yang mereka butuhkan, mereka dapat dengan mudah menemukan di Internet, tepat di ujung jari mereka (berkat smartphone), dan sebagian besar gratis.
Ini memiliki sisi baik dan buruk. Dari satu sudut pandang, Generasi Z adalah penduduk asli Internet: mereka lebih tahu tentang hal itu, dan mereka menavigasinya dengan mudah sehingga pendahulunya Y, milenium, hanya bisa bermimpi; Di era teknologi digital, itu adalah sifat yang berharga. Di sisi lain, Generasi Z tidak lagi memiliki kebutuhan untuk menggunakan ingatan jangka panjang mereka dan menjadi perseptif: semua pengetahuan yang mereka butuhkan diselamatkan di awan atau di server yang jauh.
Mengingat arus informasi harian yang sangat besar, Generasi Y mampu memperhatikan segala hal di sekitar mereka; Mereka dapat pilah-pilih, untuk memancing informasi berharga dari arus. Rentang perhatian mereka lebih panjang, tapi mereka tidak bisa mengurutkan informasi lebih mudah dan lebih cepat, jadi orang tidak bisa mengatakan Generasi Y kurang efektif saat bekerja, atau kurang mampu daripada generasi Z. Selain itu, ketika mereka menemukan sesuatu yang benar-benar layak mendapat perhatian mereka, mereka menunjukkan komitmen dan kemampuan untuk langsung fokus pada apa yang mereka anggap menarik.
Generasi Y di Indonesia adalah salah satu generasi yang beruntung. Karena mereka lahir dan tumbuh dizaman yang berbeda. Sedikit kita bernostalgia ketika para generasi Y lahir dimana teknologi sudah ada namun tidak terlalu addicted seperti pada zaman sekarang. Mungkin saat ini anda sedang membaca tulisan ini melalui telepon gengggam anda, tetapi pada saat generasi Y tumbuh, mereka merasakan lamanya menunggu seseorang sedang berbicara ditelepon umum atau wartel agar dapat menghubungi orang lain. Lain halnya dengan generasi Z yang pada saat ini mudah sekali menhubungi orang lain dengan berbagai macam aplikasi di telepon genggamnya, begitu pula dengan generasi Y pada zaman sekarang.
Sungguh ironi jika kita melihat ke dunia sosial media, generasi millennials zaman sekarang sangat mendominasi jika dibandingkan dengan generasi X. Dengan kemampuannya di dunia teknologi dan sarana yang ada, generasi millenials belum banyak yang sadar akan kesempatan dan peluang di depan mereka. Generasi millennials cenderung lebih tidak peduli terhadap keadaan sosial di sekitar mereka seperti dunia politik ataupun perkembangan ekonomi Indonesia. Kebanyakan dari generasi millenials hanya peduli untuk membanggakan pola hidup kebebasan dan hedonisme. Memiliki visi yang tidak realistis dan terlalu idealistis, yang penting bisa gaya.
Generasi Y saat ini adalah generasi terdiri dari penduduk asli digital yang sangat bergantung pada Internet dan teknologi lainnya dalam kehidupan sehari-hari mereka. Hal ini membuatnya memiliki kepribadian yang lebih beragam dengan pengetahuan dalam berbagai disiplin ilmu, dengan hobi dan minat yang tidak biasa, dan dengan kemampuan superior untuk segera memilah informasi dan menemukan sesuatu yang patut diperhatikan. Dan menunjukkan harapan yang tidak realistis terhadap diri mereka dan orang sekitar. Oleh karena itu, masyarakat Indonesia perlu menemukan cara untuk memanfaatkan sifat positif Generasi Y, dan pada saat yang sama menetralisir yang negatif.