Post by alifadz on Aug 23, 2018 12:17:12 GMT
Masih Pentingkah Etika?
Etika (Attitude) berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu ethos dalam bentuk tunggal mempunyai banyak arti yaitu tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandung, kebiasaan, adat, akhlak, watak, perasaan, sikap dan cara berpikir. Jadi, etika adalah nilai – nilai dan norma – norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau kelompok dengan mengatur tingkah lakunya.
Etika sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari – hari, baik dalam lingkungan keluarga, tetangga, sekolah, kampus, tempat kerja, dan lain – lain. Hal ini juga berpengaruh untuk kita dalam mencari teman, karena kebanyakan orang menilai orang lain dari etika terlebih dahulu. Jika etika kita kurang, maka mungkin orang tersebut kurang menghargai kita.
Dari kecil kita sudah diberi pengetahuan tentang etika baik dari orang tua, keluarga maupun di sekolah. Namun, kenyataannya semakin bertambahnya usia, pengetahuan tentang etika yang kita punya tidak terpakai dalam kehidupan sehari – hari. Kepada orang yang lebih tua terkadang tidak menggunakan etika yang baik apalagi dengan teman sendiri. Lantas bagaimana masa depan Indonesia kalau etika pun kita tidak punya? Padahal etika termasuk hal yang sangat penting dalam membangun negeri.
Indonesia akan memberi akan tanggung jawab terhadap para pemuda untuk membangun negeri ke arah yang lebih baik. Akankah bangsa Indonesia untuk dimasa yang akan di isi oleh penerus – penerus bangsa yang tidak beretika?
Mahasiswa sebagai generasi penggerak pembaharuan bangsa, sangat berperan penting dalam kemajuan bangsa. Maka sebagai mahasiswa harus menyadari pentingnya etika di dalam pembentukan karakter seorang penerus bangsa dan negara. Mahasiswa sebagai kelompok terpenting dalam sebuah masyarakat memiliki kewajiban yaitu menuntut ilmu, menguasai ilmu dengan sungguh – sungguh agar menjadi seseorang yang berguna yang mengembangkan disiplin ilmunya bagi lingkungan tempat tinggal dan mematuhi peraturan yang berlaku. Akan tetapi dalam hal ini, masih banyak mahasiswa yang terlalu mengandalkan orang lain.
Hubungan etika dengan mahasiswa sangat erat kaitannya, karena dengan adanya etika, mampu mengontrol mahasiswa – mahasiswa sehingga tidak melakukan hal – hal yang mampu merugikan banyak pihak. Di era globalisasi ini telah banyak terjadi perubahan – perubahan besar yang diakibatkan oleh beberapa hal yaitu perkembangan teknologi, urbanisasi, dan tuntutan hidup. Dari perubahan – perubahan tersebut mengarah ke kualitas hidup, pergeseran nilai dan norma, gaya hidup, dan budaya glamour.
Contoh penerapannya yaitu etika mampu mengontrol mahasiswa ketika berdemonstrasi sehingga tidak melakukan tindakan anarkis. Dengan etika, mahasiswa dapat berperilaku sopan dan santun terhadap siapapun. Dan sebagai mahasiswa yang beretika, harus memahami arti kebebasan dan tanggung jawab. Karena banyak mahasiswa yang sedang berdemonstrasimemaknai kebebasan dengan kebebasan yang tidak bertanggung jawab. Dan dalam pembangunan masyarakat, mahasiswa yang beretika pun bisa menjadi filter dari pengaruh buruk di era globalisasi, menjadi alat kontrol dalam melakukan aktivitas dan berusaha memperbaiki dan menjaga moral agar kelestarian moral tetap terjaga.
Namun sebagai mahasiswa mendapat tekanan dari tugas kuliah yang dapat menyebabkan penyimpangan etika. Tugas yang sulit dan waktu yang terbatas akan membuat mahasiswa menggunakan metode pengerjaan tugas yang tidak beretika, seperti menggunakan karya orang lain dengan mengubah sedikit dan mengumpulkannya. Hal ini membuktikan bahwa mahasiswa kurang percaya diri dengan hasil karyanya dan lebih takut mendapat nilai jelek.
Beberapa etika yang seharusnya diterapkan mahasiswa dalam lingkungan kampus yaitu, berpakaian sopan dan rapi, sopan terhadap dosen, mahasiswa lain dan warga kampus lainnya, saling menghormati, melaksanakan peraturan yang berlaku, dan bertutur kata yang sopan.
Mahasiswa yang pada dasarnya merupakan subjek atau pelaku di dalam pergerakan pembaharuan atau subjek yang akan menjadi generasi – generasi penerus bangsa dalam membangun bangsa dan tanah air kearah yang lebih baik dituntut untuk memiliki etika. Oleh karena itu, makna etika harus lebih dipahami kembali dan diaplikasikan di dalam lingkungan mahasiswa yang realitanya lebih banyak yang tidak sadar dan mengetahui makna etika dan peranan etika itu sendiri. Sehingga bermunculan mahasiswa – mahasiswi yang tidak memiliki etika, seperti mahasiswa yang tidak memiliki sopan dan santun kepada para dosen, mahasiswa yang lebih menyukai hidup dengan bebas, mengonsumsi obat – obatan terlarang, berdemonstrasi dengan tidak mengikuti aturan yang berlaku, bahkan hal terkecil seperti menyontek dalam ujian dianggap hal biasa padahal merupakan salah satu hal yang tidak mengindahkan makna etika.
Alifa Dzakiyah
Teknolgi Pendidikan
#PKKMBTPUNJ2018_3